Rabu, 25 Maret 2009

Janganlah melakukan kesyirikan....!!!


بسم الله الرحمن الرحيم

PENYEBAB-PENYEBAB SYIRIK.
Oleh : Nafi’

إن الله لايغقر أن يشرك به ويغقر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد ضل ضلالا بعيدا ( المساء : 116 )

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa selain dari syirik bagi siapa yang di kehendakinya, barang siapa yang mensekutukan Allah maka sesunggunya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” ( Qs An Nisa’ : 116 ) 
Syirik adalah dosa yang paling besar diantara dosa dosa yang ada sehingga Allah tidak mau mengampnui dosa syirik.Dan syirik itu adalah penyakit yang menimpa hati,maka kita berusaha untuk mengetahui sebab sebabnya sebagaimana seorang dokter itu berusaha untuk mengetahui sebab sebab penyakit yang menimpa jasad sehingga bisa untuk mengobatinya.
Sebenarnya tubuh manusia itu adalah sehat dan selamat,akan tetapi kesehatan tubuh itu kadang terserang penyakit jika manusia tidak menjaga kesehatannya.Demikian juga jiwa manusia sebenarnya juga sehat dan selamat akan tetapi jiwa manusia itu terkadang terserang penyakit, jika manusia tidak menjaganya dengan amalan amalan yang baik atau jika manusia itu lalai dan lupa untuk berdzikir kepada Allah, maka dengan muda syaitan akan masuk kedalam hati dan mengggoda manusia untuk di jauhkan dari jalan yang lurus. Oleh karena itu jika hati sudah terserang penyakit cepat cepat dan bersegerahlah untuk taubat dan kembali ke jalan yang lurus, jika tidak maka hati itu akan semakin banyak penyakitnya. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala : 

في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ( البقرة : 10 )

“Dalam hati mereka ada penyakit lalu di tambah Allah penyakitnya.” ( QS Al Baqoroh : 10 )
Dan di bawah ini termasuk diantara penyakit penyakit hati yang dapat menyebabkan terjatuh kedalam kesyirikan :

1. RASA KAGUM DAN MENGAGUNGKAN

Fithroh manusia itu kagum terhadap kepahlawanan dan kebesaran seseorang dan kagum terhadap sesuatu yang diluar kemampuan orang lain,sebenarnya kagum yang seperti ini tidak di cela dan tidak membahayakan fithroh yang lurus, bahkan kadang- kadang mala di perintahkan, seperti seorang anak kagum terhadap kedua orang tuanya, kagum yang seperti ini, itu di perintahkan. Sebagaimana Firman Allah Ta’alah:
“Dan Robmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika sala seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah “ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : Wahai Robku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” ( QS Al Israa’ : 23-24 )
Demikian juga mengagungkan nabi dan para rosul juga di perintahkan. Firman Allah Ta’ala: 

وما أرسلنا من رسول إلا ليطاع بإذن الله ( النساء : 64 )
“Dan kami tidak mengutus seorang rosul, melainkan untuk di ta’ati dengan idzin Allah” ( Qs An Nisa’ : 64 ) 
Demikian juga mengagungkan para ulama’ dan orang orang yang sholeh dari umat ini adalah wajib .Sabda Rosul : 
“ Ulama’ adalah pewaris para nabi “ ( HR Bukhori ) 
Dalam sabdanya yang lain : 
ليس منا من لم يوقر كبيرنا ويعرف لعالمنا فضله ( رواه أحمد ) 
“Bukan dari glongan kami orang yang tidak menghormati orang yang besar dan mengetahui keutamaan orang alim diantara kami “ ( HR Ahmad )
Kekaguman terhadap seseorang itu akan menjadi sesat jika sampai pada pengkultusan, jika sampai mengkultuskan berarti ia telah memasuki daerah syirik.Karena pengkultusan itu tidak di perbolehkan kecuali hanya kepada Allah saja. Jika seseorang telah mengkultuskan orang atau sesuatu berarti ia telah melakukan dosa syirik.Hal yang seperti ini pernah dilakukan oleh orang orang zaman dahulu.Dalam Firman Allah Ta’ala:
“Nuh berkata : Ya Robku : sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah mengikuti orang orang yang harta dan anak anaknya tidak menambahnya melainkan kerugian belaka. Dan melakukan tipu daya yang amat besar.dan mereka berkata: janganlah sekali kali kamu meninggalkan tuhan tuhan kamu dan janganlah sekali kali kamu meninggalkan wadd, dan jangan pula suwa’, yaghuts ,ya’uq,dan nasr.” ( QS Nuh : 21-23 )
Ibnu katsir berkata dalam menafsiri ayat ini : Yaghust, ya’uq dan nasr mereka adalah orang orang yang sholeh antara nabi adam dan nuh, dan mereka mempunyai pengikut yang setia, ketika mereka sudah meninggal maka berkatalah para pengikutnya: Seandainya kita menggambar mereka maka kita akan lebih rajin ibadah dan kita selalu ingat mereka, maka mereka menggambarnya, tatkala pengikutnya sudah meninggal dan datanglah generasi selanjutnya, maka iblis datang kepada mereka dan menggoda mereka seraya berkata : Sesungguhnya mereka dulu itu menyembah mereka dan memintak hujan sama mereka, maka mereka menyembahnya.

2. PERCAYA KEPADA HAL HAL YANG DAPAT DI INDRA TIDAK PERCAYA PADA YANG TIDAK DAPAT DI INDARA 

Allah memberikan kepada manusia fithroh yaitu dua kecenderungan,yang pertama : condong atau percaya kepada hal hal yang dapat di indra, maksudnya yaitu yang dapat di raba , yang dapat di lihat dengan mata, didengar, dicium dan dapat di pegang.yang kedua : condong atau percaya pada hal hal yang ghoib, maksudnya yaitu hal-hal yang tidak dapat diraba atau di lihat dengan mata. 
Sebagaimana telah di jelaskan diatas bahwa hati itu bisa tertimpa penyakit jika tidak di jaga dan tidak tidak di beri gizi yang sholeh, seperti dzikir kepada Allah dan dengan amalan-amalan yang sholeh.dan hati akan tertimpa penyakit jika melupakan hal hal yang tidak dapat di indra dan hanya percaya pada hal hal yang dapat di indra saja, jika ini berlanjut lama kelamaan akan mengingkari adanya Allah.sebagaimana perkataan seorang musyrik kepada Allah.

لا تدركه الأبصار وهو يدرك الأبصار وهو اللطيف الخبير ( الأنعام : 103 ) 
“Dia tidak dapat di lihat oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah yang maha halus lagi maha mengetahui.” ( Qs Al An’am : 103 )
Bahkan bani isroil sampai derajat yang sangat buruk ketika mereka berkata kepada Musa : 
لن نؤمن لك حتى نرى الله جهرة ( البقرة : 55 )
“Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang.”
  ( QS Al Baqoroh : 55 )


3. HAWA DAN SYAHWAT

Penyakit hati yang lain yang dapat menyebabkan seseorang jatuh kepada kesyirikan yaitu hawa nafsu dan syahwat.Bahwasanya agama islam di turunkan oleh Allah itu lengkap dengan peraturan-peraturan dan hokum-hukum dan para manusia wajib melaksanakan peraturan-peraturan dan hokum-hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupan mereka.
Dan hati yang bersih, fithroh yang lurus akan cenderung menerima apa yang di wajibkan oleh Allah, akan tetapi jika hati itu di kalahkan oleh hawa nafsu dan syahwat maka akan cenderung menolak dan membe
rontak terhadap hukum-hukum yang di tetapkan oleh Allah.Disebutkan dalam Firman-Nya:

وإذا قيل لهم اتبعوا ما أنزل الله قالوا بل نتبع ما وجدنا عليه آباءنا ( لقمان : 21 ) 
“Dan apabila di katakan kepada mereka : Ikutilah apa yang di turunkan oleh Allah mereka menjawab : Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak bapak kami mengerjakannya.” ( QS Luqman : 21 ) 
Dan Firman Allah yang lain : 
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya.” ( QS Maryam : 59 ) 
Dan Firman Allah yang lain : 
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah sedikitpun.” ( QS Al Qoshosh : 50 ) 
Dan orang yang mengikuti dan menuruti hawa nafsu itu lebih mementingkan kehidupan dunia daripada akherat.

4. SOMBONG UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH

Sombong adalah sala satu diantara macam penyakit hati yang dapat menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan. Kesombongan itu di mulai dari sombong kepada manusia dan berakhir sombong terhadap beribadah kepada Allah. Rosul bersabda : 
“Tidak akan masuk jannah orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun seberat biji atom.” ( HR Muslim ) 
Biasanya orang yang sombong itu mereka memiliki harta yang banyak atau mempunyai kekuasaan.Dan orang yang sombong adalah orang paling gila meskipun sebenarnya ia adalah orang yang waras.
Sebagaimana kisah Fir’un yang di sebutkan dalam Al Qur’an :

“Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya seraya berkata : Hai kaumku, bukankah kerajaan mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai sungai ini mengalir di bawahku ; maka apakah kamu tidak melihatnya.” ( QS Az Zukhruf : 51 ) 
Dan firman Allah yang lain : 
“Pergilah kamu kepada fir’aun, sesungguhnya dia telah melampui batas. Dan katakanlah kepada Fir’aun : Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri dari kesesatan .Dan kamu akan ku pimpin ke jalan Robmu agar supaya kamu takut kepada-Nya.Lalu musa memperlihatkan kepadanya mu’jizat yang besar. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian ia berpaling seraya berusaha menantang Musa. Maka dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. Seraya berkata : Aku tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah mengadzabnya dengan adzab di akherat dan adzab di dunia.” ( QS An Nazi’aat : 17-25 )
Dan masih banyak contoh-contoh orang-orang yang sombong pada zaman dahulu, yang di mulai dari kesombongan terhadap manusia dan akhirnya sombong terhadap beribadah kepada Allah.

5. ADANYA PARA THOGHUT YAITU ORANG ORANG YANG MENGINGINKAN SUPAYA MANUSIA MENYEMBAH DIRINYA DAN MEREKA MENOLAK HUKUM HUKUM ALLAH

Sebab-sebab syirik pada sejarah zaman jahilayah adalah adanya para thoghut dari manusia yang menginginkan supaya manusia itu menyembah pada dirinya, dan supaya manusia itu mengikuti kehendaknya dan menolak hokum-hukum Allah. Dan mereka mengangkat diri mereka sebagai rob dan tuhan tuhan selain Allah.
Dan para thoghut dalam Al Qur’an di namakan “ Al Mala’ “ mereka adalah orang yang pertama kali mendustakan para rosul.
Firman Allah Ta’ala:

“Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata : Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Rob bagimu selain-Nya, sesungguhnya kalau kamu tidak menyembah-Nya aku takut kamu akan di timpa adzab hari yang besar ( kiamat ). Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata : Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” ( QS Al A’rof : 59-60 )
Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang di sebutkan dalam Al Qur’an.Demikianlah para thoghut itu selalu mendustakan para rosul dan mereka tidak cukup hanya dengan mendustakan saja, bahkan mereka juga mengintimidasi.


Maroji’ :
Muqoror ilmu tauhid : Muhammad qutb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :