Selasa, 30 Juni 2009

Mengenal al-quran sebagai petunjuk...

MA’RIFATUL HUDA


“Katakanlah : ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran(Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.”
Yunus/10:109

“Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu, Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah(As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”
Al Baqarah/2:151

Kenyataan bahwa sesungguhnya kebanyakan manusia dalam keadaan tersesat

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179
“…dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu… …dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”
Al Maa-idah/5:49

Kesesatan yang telah lewat
“Katakanlah:”Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”
Ar Ruum/30:42
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”
Al Maa-idah/5:77

Proses kesesatan yang sedang berlangsung
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“…Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan…”
Al An’am/6:119

*****

Faktor penyebab kesesatan manusia

1. Cinta dunia

“Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.”
An Nahl/16:107

a. Panjang angan-angan
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang(kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah(berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”
Muhammad/47:25

“Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan(kosong), maka kelak mereka akan mengetahui(akibat perbuatan mereka)”
Al Hijr/15:3
b. Otak yang menuruti hawa nafsu
“Tetapi orang-orang yang zalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan…”
Ar Ruum/30:29

2. Tidak beriman kepada Allah dan sombong terhadap ayat-ayat Allah
“Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah(Al Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.”
An Nahl/16:104
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(-Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya…”
Al A’raaf/7:146
“Sesungguhnya yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah(Al Qur’an), Kami adakan baginya (syaitan yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyesatkan. Dan sesungguhnya syaitan-syetan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk”
Az Zukhruf/43:36
“Dan katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat yang sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap)perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi(amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu jahanam, disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
Al Kahfi/18:103~106

3. Mengaku beriman tetapi memperalat ayat-ayat Allah demi kepentingannya
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya :”Ini dari Allah”,(dengan maksud)untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu…”
Al Baqarah/2:79
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya dalam membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan:”Ia(yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta kepada Allah, sedang mereka mengetahui.”
Ali Imran/3:78
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang batil dan janganlah kamu menyembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui”
Al Baqarah/2:42

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan(yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka dilaknati Allah dan dila’nati(pula) oleh semua(makhluk) yang dapat melaknati.”
Al Baqarah/2:159

4. Beramal tanpa ilmu
“…Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti(suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga”
Yunus/10:66
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran…”
Yunus/10:36
“Demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada ummat-ummat sebelum kamu, tetapi syetan menjadikan ummat-ummat itu memandang baik perbuatan mereka(yang buruk)…”
An Nahl/16:63

a. Mengikuti nenek moyang yang sesat
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya ; Allah tidak menurunkan satu keterangan pun untuk(menyembah)-Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
An Najm/53:23
“Dan apabila dikatakan kepada mereka :“Ikutlah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab:“(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami“.”(Apakah mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk ?”
Al Baqarah/2:170
Az Zukhruf/43:22~25

b. Mengikuti kebanyakan manusia
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“Katakanlah:”Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertawakallah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”
Al Maidah/5:100

c. Tidak mau mencari ilmu dan mendengar nasehat
“Sesungguhnya binatang(makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apapun.“
An Anfaal/8:22
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179

*****


Dua keadaan yang kontradiksi

Kondisi manusia yang hidup di dunia ini mau tak mau akan selalu berada di salah satu sisi, …antara kebenaran dan kebatilan. Dua hal yang senantiasa melingkupi kehidupan manusia, kalau ia tidak berada di atas kebenaran ia pasti berada dalam kebatilan, begitu juga sebaliknya, dan tidak akan pernah manusia berada di antara keduanya, karena ia pasti tergolong munafik. Tidak pernah dua hal tersebut berkumpul menjadi satu, sebagaimana tidak bisa berkumpulnya timur dan barat, siang dan malam.
Kebenaran akan menyampaikan kepada cinta dan ridha Allah SWT kepada hamba-Nya dan kemudian pemberian rahmat dan syurga-Nya. Kebatilan berlanjut kepada murka dan kebencian Allah dan selanjutnya pemberian adzab dan neraka.


“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan(kekafiran) kepada cahaya(iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya adalah syetan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan(kekafiran)…”
Al Baqarah/2:257
“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an dan di antara mereka ada(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya”
Yunus/10:40
“Apakah sama orang yang berjalan terjungkal atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”
Al Mulk/67:22
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan di sisi Tuhan mereka adalah syurga ‘Adn…”
Al Bayyinah/98:6~8
“Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mu’min), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (dari perbandingan itu?)”
Huud/11:24
“Tiada sama antara penghuni-penghuni neraka dan penghuni-penghuni syurga, penghuni-penghuni syurga itulah orang-orang yang beruntung”
Al Hasyr/59:20

*****

Pilihan Allah bagi manusia adalah kebenaran

“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dari yang mereka persekutukan ”
Qashash/28 :68

Allah mengingkari pilihan manusia yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya, pilihan yang oleh manusia dianggap sebagai kebenaran.
Allah yang telah menciptakan manusia, Allah jugalah yang membuat kebenaran, dan Dia berhak menentukan sesuatu bagi manusia yang pantas diterima manusia yaitu kebenaran, sebagai bentuk keadilan dan rahmat-Nya.
Hanya orang yang berakal dan beriman yang mendapat kebenaran, karena akal untuk berpikir tentang kebenaran dari bukti-buktinya dan ia beriman bahwa kebenaran adalah datangnya dari Allah, maka ia menerimanya

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak(pula) bagi perempuan yang mu ‘min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Raasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata. ”
Al Ahzab/33:36
“Dan barangsiapa menentang Rasul yang sudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatannya yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam jahannam… ”
An Nisaa’/4 :115

*****

Timbangan kebenaran adalah Allah dan Rasul-Nya

Manusia sebagai yang disifati Rabbnya, adalah makhluk yang berbuat aniaya dan bodoh. Maka tidak selayaknya dia membuat timbangan tentang hal yang bermanfaat dan mudharat berdasarkan kecenderungan, kesukaan, kebencian dan kemarahannya. Timbangan itu harus berdasarkan pilihan Allah melalui perintah dan larangan-Nya.

“…Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
Al Baqarah/2:216
“Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
An Nisaa’/4:19
“…maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran”
Al Baqarah/2:186


Sesuatu yang paling bermanfaat secara mutlak bagi manusia adalah ketaatannya kepada Allah secara lahir dan batin. Jika ia taat beribadah dan ikhlas, maka apapun yang tidak disukainya di dalam peribadahannya kepada Allah, pasti kelak akan menjadi kebaikan baginya.
Juga sebaliknya, jika ia tidak taat dalam beribadah kepada Allah, maka apapun yang dicintainya yang menyebabkan dirinya enggan beribadah adalah keburukan bagi dirinya.
Allah Yang Maha Bijaksana, Yang Paling Mengasihi, jika Ia menurunkan sesuatu yang dibenci sesungguhnya itu adalah kebaikan, seperti obat yang pahit dari seorang dokter untuk pasiennya. Datangnya obat yang pahit itu lebih baik daripada tidak ada obat yagn dapat menyembuhkan.

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan…”
Al Hajj/22:78
“…Allah menghendaki kemudahan bagi kamu dan tidak menghendaki kesukaran bagi kamu…”
Al Baqarah/2:185

Andaikan diberi kesempatan untuk memilih tentu manusia tidak mampu mendatangkan kemaslahatan bagi dirinya sendiri, tetapi Allah menangani urusan berdasar ilmu, hikmah dan rahmat-Nya, entah manusia suka atau tidak.
“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya… ”
Al Mu’minuun/23:71

Orang yang mengetahui dan memahami Asma dan Sifat Allah tentu menyerahkan diri dan urusannya kepada Allah dan menentang keinginan dirinya sendiri. Ia akan merasa tenang dengan pilihan Allah dan yakin kebaikan sebagai kesudahannya. Ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul-Nya.


*****

Alasan mengikuti pilihan Allah

1. Allah mengetahui apa yang Dia ciptakan, sebagai Pencipta langit dan bumi, Pengatur dan Pemeliharanya

”Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya. Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata(Lauh Makhfuzh).”
Al An’am/6:59
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan(tujuan) yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan,…”
Az Zumar/39:5
“…dan Dia menetapkan ukuran dengan serapi-rapinya.”
Al Furqaan/25.2
“…tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya, Tuhanku di atas jalan yang lurus.”
Huud/11 :56

2. Pengaturan Allah adalah baik

”Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah, Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik.”
Al An’am/6:57

3. Manfaat dan mudharat dari Allah

“Katakanlah:“Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan(apakah) kita akan dikembalikan ke belakang sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang disesatkan oleh syetan di pesawangan yang menakutkan, dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan):“Marilah ikuti kami” Katakanlah:“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah(yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,…”
Al An’am/6:71

4. Mengikuti petunjuk-Nya adalah perintah Allah

“Dan telah Kami turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab(yang sebelumnya) dan batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…”
Al Maidah/ 5:48

5. Selain petunjuk dari Allah adalah batil

“…maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan(dari kebenaran)?”
Yunus/10:32
“Dan katakanlah :”Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
Al Israa’/17:81

*****

Kebenaran dari Allah, cara mencapainya juga menurut petunjuk Allah


“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Al Baqarah/2:147
“…Katakanlah:“Sesungguhnya petunjuk(yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah…”
Ali Imran/3:73
“…Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk( yang benar)”
Al Baqarah/2:120
“…bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk-petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang batil).. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”
Al Baqarah/2:185
“…dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)…”
Al An’am/6:153
“…dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Al Hajj/22:54
“Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al Qur’an. (Supaya jelas jalan-jalan orang yang saleh) dan supaya jelas(pula) jalan-jalan orang yang berdosa“
Al An’am/6:55

*****

Bentuk petunjuk-petunjuk Allah kepada manusia

1. Ayat-ayat kauniyah

a. Alam
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda(ke-esaan Allah) bagi kaum yang memimikirkan.”
Al Baqarah/2:164

b. Diri sendiri
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?“
Adz Dzaariyaat/51:20~21
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan kejadian diri mereka ?…”
Ar Ruum/30:8
c. Sejarah
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan(rasul-rasul) “
Ali Imran/3:137

d. Perumpamaan-perumpamaan
“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran”
Az Zumar/39:27

2. Ayat-ayat khauliyah/tanziliyah
“…Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”
An Nahl/16:44
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau sekiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”
An Nisaa’/4:82
“(Al Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar-oarang-orang yang berakal mengambil pelajaran”
Ibrahim/14:52


*****


Akal / hati sebagai sarana mutlak untuk mempelajari dan mendapatkan petunjuk Allah

1. Kewajiban manusia untuk menggunakan akalnya
“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat(hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya”
Al Baqarah/2:242
“Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya”
An Nuur/24:61


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur ”
An Nahl/16:78


“ …maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”
Al Hajj/22:46

“ Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan adapula yang kafir ”
Al Insaan/76:3

2. Akal bekerja dengan berfikir, hasilnya adalah ilmu

Al Hasan berkata: ”Ahli ilmu membarengi zikir dengan fikir dan fikir dengan zikir, serta menghidupkan hati mereka, sehingga hati mereka berbicara dengan hikmah”


“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut(kepada Tuhannya”
An Naazi’at/79:26

3. Cara-cara akal berproses untuk mendapat ilmu dan kepahaman

a. Tafakur

Proses berfikir dalam mencari dan menghasilkan ilmu, akumulasi ilmu lalu mencari apa yang belum didapat
Ibnu Qayyim berkata : ”Berpikir adalah menghadirkan dua pengetahuan untuk menghasilkan pengetahuan yang ketiga”


”Apakah mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?…”
Ar Rumm/30:8

b. Tadzakur

Proses menghadirkan ilmu setelah lalai atau menjaga dan menguatkan ilmu yang telah didapat
“Dan orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi…”
Ali Imran/3:191

c. Nazhar / abshar dan Sam’i

Mengarahkan akal dan berkosentrasi pada suatu obyek yang dilihat atau didengar
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan? Dan langit bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan”
Al Ghaasiyah/88:17

”Dan Allah menurunkan dari langit air(hujan) yang dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan(pelajaran).”
An Nahl/16:65

d. Ikhtibar / ibrah

Menyeberang dari suatu tempat ke tempat yang lain menuju obyek yang dimaksudkan
”Allah mempergantikan siang dan malam. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan”
An Nuur/24:44
”Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka ?.. ”
Ar Ruum/30:9

e. Tadabbur

Merenungkan dan memikirkan sebab akibat dari suatu masalah
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ?…”
An Nisaa’/4:82

f. Ta’ammul

Proses mengulang-ulang pemikiran sampai ditemukannya kebenaran dan kepahaman
“…kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Ar Rahman sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan suatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah”
Al Mulk/67:3~4


4. Dengan menggunakan akal manusia bisa menerima ketetapan-ketetapan Allah dan Rasul-Nya

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran…”
Ar Rad’/13:19

“Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal; yaitu orang-orang yang beriman. Sesunggunya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu, dan mengutus seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah dan menerangkan(bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada cahaya…”
Ath Thalaaq/65:10~11


“Allah menganugrahkan al Hikmah(kefahaman yang dalam tentang al Qur’an dan as Sunnah) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia telah benar-benar dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari(dari firman Allah)”
Al Baqarah/2:269

Orang yang berhak untuk mendapatkan hikmah adalah kaum yang menggunakan akal/hatinyanya. Dan hanya orang yang beriman yang dikatakan berakal/berhati, ia bertaqwa kepada Allah, mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan adil, dan menjaga dirinya dari murka Allah.

Kebalikannya adalah orang-orang yang tidak menggunakan akalnya atau dikatakan tidak berakal, karena mengabaikan petunjuk-petunjuk di sekitarnya.

“Dan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya, dan sebagian besar di antara mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah(dengan sesembahan-sesembahan lain)
Yusuf/12105~106


*****

Syarat mendapatkan petunjuk Allah

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
At Taubah/9:115


1. Al Qur’an sebagai tempat mencari petunjuk
“Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu)bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.”
At Takwiir/81:27~28
“Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Al Qamar/54:17

2. Mau mencari ilmu
“…dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Al Hajj/22:54

a. Sunatullah untuk mendapat petunjuk
“Maha suci Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang mau bersyukur.”
Al Furqaan /25:61~62

b. Mengikuti Rasulullah untuk mendapat petunjuk
Katakanlah :“Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya(kitab-kitab-Nya) dan ikutlah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”
Al A’raaf/7:158
“..Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri di antara mereka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka...”
An Nisaa'/4:83

3. Yakin (bisa diperoleh setelah mendapatkan ilmunya)
“Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
Al Jatsiyah/45:20

4. Beriman dan beramal sholeh
“Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”
An Naml/27:77
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya... ”
Yunus/10:9
“Dan Allah menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk…”
Maryam/19:76

5. Ketaqwaan
“Kitab(Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,…”
Al Baqarah/2:2
“Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Al Baqarah/2:282

6. Kesabaran atas musibah
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
At Taghaabun/64 :11

“Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Al Baqarah/2:155~157

7. Kemauan untuk berjihad
“Dan orang-orang yang berjihad untuk(mencari) keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami…”
Al Ankabuut/29.69

8. Istiqamah
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada(agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam rahmat yang besar dari-Nya(syurga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”
An Nisaa’/4:175

Allah menjanjikan untuk memberikan petunjuk bagi hamba yang beramal, semakin berat amalan seorang hamba semakin banyak pula petunjuk dan hikmah/pelajaran yang akan ia dapatkan.
Amalan yang paling berat adalah amal yang istiqamah dan jihad fi sabilillah, maka pertolongan Allah berupa pemberian petunjuk juga lebih besar mengingat beratnya ujian yang didapatkan, bahkan pertolongan tersebut ada yang berupa karamah-karamah dan keajaiban-keajaiban yang datangnya tidak disangka-sangka layaknya mu’jizat yang diberikan kepada para Rasul.


*****

Karakteristik Petunjuk Allah (Al Qur’an)

1. Pengajaran yang diturunkan dari Allah
“Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.”
Asy Syu’araa’/26:192


“Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab(Al Qur’an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya…”
Al An’am/6:114

2. Petunjuk ke jalan yang lurus

“… Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
Asy Syuura/42:52

3. Sangat jelas dan nyata
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tidak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.”
Al Baqarah/2:99
“… Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang batil)…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…“
Al Baqarah/2:185
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bahwa Al Qur’an itu adalah benar,…”
Fushshilat/41:53
“Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata,…”
Al Hajj/22:16
“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang telah diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.”
Al ‘Ankabuut/29:49

4. Penjelasan yang sempurna dan lengkap
“Al Qur’an ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”
Ibrahim/14:52
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab(Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
An Nahl/16:89
“Telah sempurnalah Kalimat Tuhanmu(Al Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil…”
Al An’am/6:115
“Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab,…”
Al An’am/6:38

5. Al Qur’an adalah petunjuk, pelajaran, penerangan
“(Al Qur’an)ini adalah penerang bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Ali Imran/3:138

6. Penyembuh penyakit dada
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyaki-penyakit(yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Yunus/10:57
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk(memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
Al An’am/6:125

7. Terjamin kebenarannya
“…dan sesungguhnya Al Qur’an itu kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya(Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya…”
Fushshilat/41:42~41
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Al Hijr/15:9
“..Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya…”
Al An’am/6:115
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab(Al Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.”
Al Kahfi/18:1

8. Tak akan ada yang mampu untuk menyerupainya
“Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang semisal dengan Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”
Al Baqarah/2:23
“Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat selain Allah; akan tetapi (Al Qur’an) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yagn telah ditetapkan, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. Atau(patutkah) mereka mengatakan:”Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah:”(Kalau benar yang kamu katakan itu) coba datangkan sebuah surat seumpamanya, dan panggillah siapa saja yang dapat engkau panggil(Untuk membuatnya) selain Allah jika engkau termasuk orang yang benar.”
Yunus/10:37~38

*****

Sikap terhadap petunjuk Allah / Al Qur'an

1. Iman
“Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan(Al Qur’an)…”
Al Baqarah/2:41

2. Konsisten & konsekuen
“…dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah,…”
Al Baqarah/2:41
“Dan janganlah kamu campur-adukkan yang haq dengan yang batil,…”
Al Baqarah/2:42
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram” untuk mengada-ngadakan kebohongan terhadap Allah…”
An Nahl/16:116

3. Iman total / tidak pilih-pilih
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Allah dan rasul-rasul-Nya dan mereka menghendaki untuk memisahkan antara Allah dan rasul-rasul-Nya, dan mereka berkata,”Kami beriman kepada sebagian dan kami ingkar sebagian”, dan mereka menghendaki jalan di antara yang demikian itu(iman atau kafir). Mereka itulah orang-orang yang benar-benar kafir…”
An Nisaa’/4:150

4. Beberapa adab terhadap Al Qur’an
a. Tidak tergesa dalam membacanya
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk(membaca) Al Qur’an karena hendak cepat-cepat menguasainya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya(di dadamu) dan (membuatmu pandai)membacanya. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.”
Al Qiyaamah/75:16~19

b. Istiadzah
“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.”
An Nahl/16:98

c. Mendengar baik-baik, memperhatikan dan tenang
“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
Al A’raaf/7:204

d. Sujud
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Maryam/19:58

“...Sesungguhnya orang-orang yang diberi pangetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, maka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.”
Al Israa’/7:107

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat(Kami), maka mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.”
Al Sajdah/32:15

e. Imannya bertambah apabila mendengar Al Qur’an dibaca
“…dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, maka bertambahlah iman mereka…”
Al Anfaal/8:2

*****


Doa untuk mendapatkan petunjuk, dalam riwayat Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah

اَللهُمَّ اِ نِّىاَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالـتُّقَّ وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنَى
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, kesucian diri dan kekayaan jiwa”

Mengenal syahadat...

Pendahuluan

Syahadat adalah rukun Islam yang pertama. Ia merupakan pijakan awal seseorang sebelum ia menjalankan perintah-perintah Allah yang lain.
Ia adalah pondasi yang mesti diketahui dan dimiliki seorang muslim, yang kemudian di atasnya ia membangun amal-amal Islam yang lain.
Apabila syahadat belum tegak maka mustahil ia ber”Islam” dengan baik, bahkan bisa jadi ke”Islamannya“ batal.

بُنِيَل الإسْلَمُ عَلَى خَمْسٍ, شَهَادَةِأَنْ لاَّإلَهَ إلاَّاللَّه وَأنَّ مُحَمَّدًارَسُولَ اللَّه, وَإقَامِ الصَّلاَةِ وَإتَاءِالزَّكَاةِ وَصَومِ رَمَضَانَ وَحَجِّ البَيْتِ

”ISLAM DIBANGUN ATAS LIMA, SYAHADAT BAHWA SESUNGGUHNYA TIDAK ADA ILAH SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH, DAN MENDIRIKAN SHALAT DAN MENUNAIKAN ZAKAT DAN SHAUM RAMADHAN DAN PERGI HAJI”
DARI UMAR RA, HADITS BUKHARI-MUSLIM



*****


Keutamaan syahadat

1. ALLAH SENDIRI YANG MEMPERSAKSIKAN

“ALLAH MENGATAKAN BAHWASANYA TIDAK ADA ILAH(YANG BERHAK DISEMBAH) MELAINKAN DIA YANG MENEGAKKAN KEADILAN,…”
AL IMRAN/3.18


2. TIMBANGAN KALIMAT SYAHADAT LEBIH BERAT DARI DUNIA DAN SEGALA ISINYA

لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ شَهَادَتَ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ فَمَنْ قَالََهَ عِنْدَ مَوْتِهِ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهُ فَمَنْ قَالَهَ فِى صِحَّتِهِ؟ قَالَ تِلْكَ أَوْجَبُ وَأَوْجَبُ ثُمَّ قَالَ: وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْجِيْءَ بِالسَّمَوَاتَ وَاْلأَرْضَ وَمَابَيْنَهُنَّ وَمَاتَحْتَهُنَّ، فَوَضَعُوْهُ فِى كِفَّةِ الْمِيْزَانِ، وَوُضِعَتْ شَهَادَةُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِىكِفَّةِاْلأُخْرَ وَلَرَجَحَتْ بِهِنَّ

“Talkinkan orang yang akan mati di antara kalian syahadat “Laa Ilaha Illallah”, jika ia mengatakannya maka wajib baginya Jannah”. Kami bertanya:”Ya Rasulullah, lalu bagaimana dengan yang mengatakannya di waktu sehat?” Beliau bersabda:”Itu lebih wajib, itu lebih wajib lagi” Kemudian Beliau bersabda lagi:”Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, andaikan ditempatkan langit dan bumi, dan apa-apa di antara keduanya dan apa-apa di bawahnya di satu sisi timbangan, dan ditempatkan syahadat bahwa sesungguhnya tiada ilah kecuali Allah di sisi timbangan yang lain pasti tidak akan terangkat dengan keduanya”
HR IBNU JARIR
3. Karenanya Allah mengutus Rasul-rasul-Nya

“DAN KAMI TIDAK MENGUTUS SEORANG RASUL PUN SEBELUM KAMU, MELAINKAN KAMI WAHYUKAN KEPADANYA; ”BAHWASANYA TIDAK ADA ILAH(YANG BERHAK DISEMBAH) MELAINKAN AKU, MAKA SEMBAHLAH OLEHMU SEKALIAN AKAN AKU”
AL ANBIYAA'/21.25 + AN NAHL/16.36

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُوْلُوْالاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ فَإِذَاقَالُوْهَا عَصَمُوْا مِنِّى دَمَاءُهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّبِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَىاللهِ

“Aku diperintah memerangi manusia sehingga mereka berkata:”Tidak ada Ilah selain Allah, maka jika mengatakan demikian amanlah dia dariku darahnya dan hartanya kecuali dengan haknya dan perhitungannya atas Allah”
Bukhari Muslim, Tafsir Ibnu Katsir, 2:193

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu semata-mata hanya utnuk Allah, dan jika mereka berhenti memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali kepada orang-orang yang zhalim.”
Al Baqarah/2:193

4. HANYA AMALAN SYAHADAT YANG BERANI DIAKUI OLEH PARA MALAIKAT SEBAGAI AMALANNYA YANG BENAR

مَافِىالْسَمَوَاتِ السَّبْعِ مَوْضِعُ قَدَمٍ وَلاَ ثِبْرٍ وَلاَ كَفٍّ إِلاَّ وَفِيْهِ مَلَكُ قَائِمٌ أَوْمَلَكُ سَاجِدٌ أَوْ مَلَكُ رَاكِعٌ فَإِذَاكَانَ يَوْمٌ الْقِيَامَةَ قَالُوْاجَمِيْعًا سُبْحَانَكَ مَاعَبَدْنَاكَ حَقًّ عِبَادَكَ إِلاَّ أَنَّ لَمْ نُشْرِكْ بِكَ شَيْئًا
“TIDAK ADA DI TUJUH LANGIT TEMPAT SELEBAR TELAPAK KAKI, TIDAK JUGA SEJENGKAL, DAN TIDAK JUGA SELEBAR TELAPAK TANGAN KECUALI DI SITU MALAIKAT BERDIRI, ATAU SEDANG BERSUJUD, ATAU SEDANG RUKUK. DAN PADA HARI AKHIR MEREKA BERKATA BERSAMA-SAMA:”MAHA SUCI ENGKAU., TIDAKLAH KAMI BERIBADAH DENGAN BENAR KECUALI KAMI TIDAK MENYEKUTUKAN-MU DENGAN SESUATU APAPUN”
SHAHIH


5. AMALAN SYAHADAT ADALAH HAK ALLAH ATAS HAMBA-NYA


أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهُ عَلَىالْعَبْادِ؟ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوْ بِهِ شَيْئًا، ثُمَّ قَالَ: أَتَدْرِيْ مَاحَقُّ الْعَبْادِ عَلَى اللهِ إِذَاهُمْ فَعَلُوْاذَلِكَ؟ أَنْ لاَيُعَذِّبَهُمْ

“TAHUKAH KAMU APA HAK ALLAH YANG WAJIB DILAKUKAN HAMBA-NYA? IALAH HENDAKNYA IA MENYEMBAH-NYA DENGAN TIDAK MENYEKUTUKAN-NYA DENGAN SESUATU APAPUN. KEMUDIAAN BELIAU BERTANYA:”TAHUKAH KAMU APA HAK HAMBA JIKA IA TELAH MELAKUKAN KEWAJIBANNYA? IALAH DIA TIDAK AKAN MENGADZAB MEREKA”
SABDA NABI KEPADA MUADZ BIN JABAL, TAFSIR IBNU KATSIR 16:53


6. JAMINAN JANNAH BAGI HAMBA-NYA YANG BERSYAHADAH

مَنْ مَتَا وَهُوَيَعْلَمُ أ نَّـهُ لاَإلَهَ إلاَّ اللَّه دَخَلَالجَنَّة

"BARANG SIAPA MATI SEDANG IA MENGETAHUI BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH MAKA IA MASUK JANNAH"
DARI USTMAN, SHAHIH BUKHARI
7. JANJI MANUSIA KETIKA BERADA DI DALAM SULBI ADAM

“DAN INGATLAH, KETIKA TUHANMU MENGELUARKAN KETURUNAN ANAK-ANAK ADAM DARI SULBI MEREKA DAN ALLAH MENGAMBIL KESAKSIAN DARI JIWA MEREKA SERAYA BERFIRMAN:”BETUL ENGKAU TUHAN KAMI, KAMI MENJADI SAKSI” KAMI LAKUKAN YANG DEMIKIAN ITU AGAR DI HARI KIAMAT KAMU TIDAK MENGATAKAN:”SESUNGGUHNYA KAMI BANI ADAM ADALAH ORANG-ORANG YANG LENGAH TERHADAP KEESAAN TUHAN”
AL A’RAAF/7:172

يُقَالُ لِلرَّجُلِِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَرَأَيْتَ لَوْكَانَ لَكَ مَا عَلَىاْلأَرْضِ مِنْ شَيْئٍ أَكُنْتَ مُفْتَدِيًا بِهِ؟ قَالَ فَيَقُوْلُ نَعَمْ فَيَقُوْلُ قَدْ أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ ذَلِكَ قَدْ أَخَذْتُ عَلَيْكَ فِى ظَهْرِ آدَمَ أَنْ لاَتُشْرِكَ بِيْ شَيْئًا فَأَبَيْتُ إِلاَّ أَنْ تُشْرِكَ بِيْ

“Pada hari kiamat dikatakan kepada seorang penghuni neraka :”Bagaimana kamu jika kamu memiliki sesuatu di bumi, apakah kamu akan menebus diri dengannya ?” Orang itu menjawab :”Ya” Allah berfirman:”Aku menghendaki darimu sesuatu yang lebih ringan daripada tebusan itu…Aku telah mengambil janji darimu ketika kamu berada di dalam sulbi Adam”
RIWAYAT AHMAD, ANAS IBNU MALIK RA. DARI RASULULLAH SAW. TAFSIR IBNU KATSIR, 7:172

"SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG KAFIR DAN MATI SEDANG MEREKA TETAP DALAM KEKAFIRANNYA, MAKA TIDAKLAH DITERIMA DARI SESEORANG DI ANTARA MEREKA EMAS SEPENUH BUMI, WALAUPUN IA MENEBUS DIRI DENGAN EMAS YANG SEBANYAK ITU. BAGI MEREKA ITULAH SIKSA YANG PEDIH DAN SEKALI-KALI MEREKA TIDAK MEMPEROLEH PENOLONG. "
ALI IMRAN:91

8. ORANG YANG MENGIMANI KALIMAT SYAHADAT TIDAK KEKAL DI DALAM NERAKA

آمَنْتُمْ بِااللهِ وَكُْتُبِهِ وَرَسُلِهِ فَنَحْنُ وَأَنْتُمُ الْيَوْمَ فِى النَّارِ سِوَاءٌ، فَيَغْضَبُ اللهُ لَهُمْ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبُ لِِِِِشَيْءٍ فِيْمَامَضَى, فَيُخْرِجُهُمْ اِلَىعَيْنٍ فِى الجَنَّةِ

“DAHULU KAMU BERIMAN KEPADA ALLAH, KEPADA KITAB-KITAB-NYA DAN KEPADA RASUL-NYA. NAMUN SEKARANG KAMI DAN KAMU SAMA SAJA BERADA DI DALAM NERAKA, MAKA ALLAH MURKA KEPADA KAUM KAFIR ITU DENGAN SUATU MURKA YANG BELUM PERNAH DINYATAKAN KEPADA APAPUN SEBELUMNYA. KEMUDIAN ALLAH MENGELUARKAN AHLI TAUHID DAN MEMASUKKAN MEREKA KE SEBUAH MATA AIR DI JANNAH”
HR IBNU HATIM, TAFSIR IBNU KATSIR, 15:1

9. MENGINGKARI KALIMAT SYAHADAT ADALAH DOSA YANG PALING BESAR DI SISI ALLAH

قُلْتُ يَارَسُولُ اللهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ, قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ اللهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

“IBNU MA’UD RA BERTANYA KEPADA RASULULLAH SAW:”YA RASULULLAH DASA APA YANG PALING BESAR DI SISI ALLAH?” BERSABDA RASULULLAH SAW:”KAMU MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH, PADAHAL DIA-LAH YANG MENCIPTAKAN KAMU”
HR BUKHARI~MUSLIM

“DAN INGATLAH KETIKA LUQMAN BERKATA KEPADA ANAKNYA, DI WAKTU IA MEMBERI PELAJARAN KEPADANYA:”HAI ANAKKU JANGANLAH KAMU MEMPERSEKUTUKAN ALLAH, SESUNGGUHNYA MEMPERSEKUTUKAN ALLAH ADALAH BENAR-BENAR KEDZALIMAN YANG BESAR”
AL LUQMAN/32:13

*****

Pengertian syahadat


DI DALAM AL QUR’AN TERDAPAT DALAM TIGA TEMPAT, YANG BERARTI :

A. MENYAKSIKAN (MENYAKSIKAN DENGAN MATA, HATI DAN AKAL)

”YANG DISAKSIKAN OLEH MALAIKAMALAIKAT YANG DIDEKATKAN OLEH ALLAH ”
AL MUTHAFFIFIN/83:21

B. BERSAKSI (BERSAKSI DENGAN LIDAH DAN LISAN)

“…DAN PERSAKSIKANLAH DENGAN DUA ORANG SAKSI YANG ADIL..”
ATH THALAQ/65:2

C. BERSUMPAH

“APABILA ORANG-ORANG MUNAFIK DATANG KEPADAMU, MEREKA BERSUMPAH:”KAMI MENGAKUI, BAHWA SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR RASUL ALLAH…”
AL MUNAFIQUUN/63:1


*****

Fungsi Syahadat

a. Pengakuan syahadat bagi seorang manusia adalah sebagai pembeda apakah ia bertauhid atau tidak, apakah ia muslim atau kafir, karena hakekat syahadat bagi seorang muslim adalah menghambakan dirinya hanya kepada Allah SWT saja, lain tidak.

KARENANYA, MANUSIA TERBAGI MENJADI DUA GOLONGAN BESAR, YAITU YANG BERSYAHADAT DAN YANG TIDAK BERSYAHADAT,

“SESUNGGUHNYA KAMI BERLEPAS DIRI DARI KAMU DAN DARI APA YANG KAMU SEMBAH SELAIN ALLAH, KAMI INGKARI (KEKAFIRANMU) DAN TELAH NYATA ANTARA KAMI DAN KAMU PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN BUAT SELAMA-LAMANYA SAMPAI KAMU BERIMAN KEPADA ALLAH SAJA”
AL MUMTAHANAH/60:4

SEDANGKAN MANUSIA YANG BERSYAHADAT ADALAH MANUSIA YANG :

~MENGIKRARKAN
UCAPAN SYAHADAH MERUPAKAN PROKLAMASI DIRI, PEMBEBASAN DIRI DARI KEJAHILIYAHAN, UNTUK MENERIMA ISLAM BESERTA HUKUM-HUKUMNYA, UNTUK TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA SERTA MENOLAK SELAINNYA.

~MEMAHAMI SERTA MEYAKINI
DENGAN KESADARAN YANG PENUH DENGAN AKAL DAN HATI, SERTA IKHLAS.

~MELAKSANAKAN
MENERIMA TUNTUTAN-TUNTUTAN SYAHADAH, KARENA SYAHADAH TANPA PELAKSANAAN ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN

B. SYAHADAT ADALAH BAIAT, ATAU PERJANJIAN KONTRAK YANG DISETUJUI OLEH DUA PIHAK.

“SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MEMBELI DARI ORANG-ORANG MU’MIN, DIRI DAN HARTA MEREKA DENGAN MEMBERIKAN SYURGA UNTUK MEREKA. MEREKA BERPERANG DI JALAN ALLAH; LALU MEREKA MEMBUNUH ATAU TERBUNUH…”
AT TAUBAH/9:111


أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهُ عَلَىالْعَبْادِ؟ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوْ بِهِ شَيْئًا، ثُمَّ قَالَ: أَتَدْرِيْ مَاحَقُّ الْعَبْادِ عَلَى اللهِ إِذَاهُمْ فَعَلُوْاذَلِكَ؟ أَنْ لاَيُعَذِّبَهُمْ

“TAHUKAH KAMU APA HAK ALLAH YANG WAJIB DILAKUKAN HAMBA-NYA? IALAH HENDAKNYA IA MENYEMBAH-NYA DENGAN TIDAK MENYEKUTUKAN-NYA DENGAN SESUATU APAPUN. KEMUDIAAN BELIAU BERTANYA:”TAHUKAH KAMU APA HAK HAMBA JIKA IA TELAH MELAKUKAN KEWAJIBANNYA? IALAH DIA TIDAK AKAN MENGADZAB MEREKA”
SABDA NABI KEPADA MUADZ BIN JABAL, TAFSIR IBNU KATSIR 16:53


*****


Syarat-syarat Syahadat

SEBAGAIMANA SHALAT DAN SHAUM, SYAHADAT JUGA MEMILIKI SYARAT-SYARAT SYAHNYA, JIKA TIDAK DIPENUHI MAKA BISA MEMBATALKANNYA.


WAHAB BIN MUNABBIH DITANYAI SESEORANG :
“BUKANKAH SYAHADAT ADALAH KUNCI JANNAH?“ , IA MENJAWAB : “BENAR, NAMUN TIDAK ADA SATU KUNCIPUN KECUALI MEMPUNYAI GIGI. JIKA ENGKAU MENGGUNAKAN KUNCI YANG BERGERIGI, PINTU AKAN TERBUKA”
WAHAB BIN MUNABBIH DARI ABU HURAIRAH, ABU SA'ID, IBNU ABBAD, IBNU UMAR, DALAM RIWAYAT BUKHARI

A. ILMU / علم
ILMU AKAN MENGHILANGKAN KEBODOHAN TENTANG SYAHADAT, SEHINGGA DIPAHAMI APA-APA YANG DIMAKSUD DI DALAM KALIMAT SYAHADAT.

“KETAHUILAH BAHWA SESUNGGUHNYA TIADA ILAH(SESEMBAHAN) KECUALI ALLAH”
MUHAMMAD/47:19

“ALLAH MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN DIA, YANG MENEGAKKAN KEADILAN, PARA MALAIKAT DAN ORANG-ORANG BERILMU JUGA BERSAKSI DEMIKIAN”
AL IMRAN/3:18

مَنْ مَتَا وَهُوَيَعْلَمُ أ نَّـهُ لاَإلَهَ إلاَّ اللَّه دَخَلَالجَنَّة

“BARANG SIAPA MATI SEDANG IA MENGETAHUI BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH MAKA IA MASUK JANNAH”
DARI USTMAN, SHAHIH BUKHARI


PENGERTIAN LAFADZ SYAHADAT لاإله إلاّ اللَّه
LAFADZ KALIMAT SYAHADAT ADALAH SATU KESATUAN DALAM HAL MAKNA, IA TIDAK BISA DIPISAH-PISAHKAN, KECUALI UNTUK MENJELASKAN SATU PERSATU DARI TIAP-TIAP KATA DI DALAMNYA.

LAA ( لا ) ADALAH HURUF NAFYI (PENIADAAN/ PENOLAKAN) TERHADAP ILAH (اله ), SEDANGKAN TUHAN-TUHAN
(اله ) YANG DITOLAK TERSEBUT ADALAH :

1. AL ALIHA / الأله
SESUATU YANG DIMINTA DAN DIHARAPKAN MENDATANGKAN KEBAIKAN ATAU KESELAMATAN, DAPAT MENOLAK KEBURUKAN DAN KECELAKAAN
“JIKA ALLAH MENIMPAKAN KEMUDHARATAN KEPADAMU, MAKA TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHILANGKANNYA KECUALI DIA, DAN JIKA ALLAH MENGHENDAKI KEBAIKAN BAGI KAMU, MAKA TIDAK ADA YANG DAPAT MENOLAK KARUNIA-NYA”
YUNUS/10:107

“KATAKANLAH;”APAKAH KITA AKAN MENYERU KEPADA SELAIN ALLAH, SESUATU YANG TIDAK DAPAT MENDATANGKAN KEMANFAATAN KEPADA KITA DAN TIDAK PULA MENDATANGKAN KEMUDHARATAN KEPADA KITA DAN APAKAH KITA AKAN DIKEMBALIKAN KE BELAKANG SESUDAH ALLAH MEMBERI PETUNJUK KEPADA KITA?”
AL AN'AM/6:71
2. THAGHUT / طغوت
SESUATU YANG DISEMBAH, DITAATI DAN DIIKUTI SELAIN ALLAH SEDANGKAN IA RIDHA DI DALAM KETAATANNYA DAN PENYEMBAHAN ITU.
“DAN SESUNGGUHNYA KAMI UTUS RASUL KEPADA TIAP-TIAP UMMAT (UNTUK MENYERUKAN): “SEMBAHLAH ALLAH SAJA, DAN JAUHI THAGHUT ITU”
AN NAHL/16:36

“MEREKA HENDAK BERHAKIM KEPADA THAGHUT PADAHAL MEREKA DIPERINTAH MENGINGKARI THAGHUT ITU”
AN NISAA'/4:60

3. ANDAAD / انداد
TANDINGAN-TANDINGAN ALLAH, YANG MEMBUAT LALAI DAN MELUPAKAN ATAU MENOMORDUAKAN ALLAH.
“DAN DI ANTARA MANUSIA ADA ORANG-ORANG YANG MENYEMBAH TANDINGAN-TANDINGAN SELAIN ALLAH, MEREKA MENCINTAINYA SEBAGAIMANA MEREKA MENCINTAI ALLAH”
AL BAQARAH/2:165

4. ARBAAB / ارباب
SESUATU YANG MENYURUH DAN MENGATUR SELAIN ALLAH.
“MEREKA MENJADIKAN ORANG-ORANG ALIM DAN RAHIB-RAHIB MEREKA SEBAGAI ARBAAB SELAIN ALLAH”
AT TAUBAH/9:31

بَلَى إِنَّهُمْ أَحَلُّوْالَهُمُ الْحَرَامَ وَحَرَّ مُوْا عَلَيْهِمُ الْحَلاَلَ فَاتَّبَعُوْهُمْ فَذَلِكَ عِبَادَتُهُمْ
“MEMANG TIDAK, NAMUN ULAMA’ DAN PENDETA ITU TELAH MENGHALALKAN YANG HARAM DAN MENGHARAMKAN YANG HALAL KEPADA MEREKA, LALU MEREKA MENGIKUTINYA. ITULAH MAKSUD PENYEMBAHAN MEREKA KEPADA ULAMA’ DAN PENDETANYA”
AT TIRMIDZI, RIWAYAT ADI BIN HATIM DARI RASULULLAH SAW, TAFSIR IBNU KATSIR 6:121


ILLA ( إلاّ ) ADALAH PENGECUALIAN DAN PENETAPAN, HANYA ALLAH (اللَّه ) YANG DIAKUI DAN YANG LAIN DITOLAK KARENA BATHIL, MELIPUTI:

1. PENETAPAN / إثبت
A. MAKSUD DAN TUJUAN / القصدوالنية
“INGATLAH, BAHWA KEPADA ALLAH-LAH KEMBALI SEMUA URUSAN”
ASY SYUARA/42:53

“DAN BAHWASANYA HANYA KEPADA RABB-MULAH KESUDAHAN SEGALA SESUATU”
AN NAJM/53:42
B. PENGAGUNGAN DAN KECINTAAN / تعظيم والمحبّة
“ORANG-ORAMG YAMG BERIMAN ITU SANGAT CINTA KEPADA ALLAH”
AL BAQARAH/2:165
C. TAKUT DAN HARAP HANYA KEPADA ALLAH / خوف والرجاء
“DAN BERDOALAH KEPADANYA DENGAN RASA TAKUT(TIDAK AKAN DITERIMA) DAN HARAPAN(AKAN DIKABULKAN)”
AL A'RAAF/7.56

“DAN JIKA ALLAH MENIMPAKAN SUATU KEMUDHARATAN KEPADAMU, MAKA TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHILANGKAN KECUALI DIA, SEDANGKAN JIKA ALLAH MENGHENDAKI KEBAIKAN BAGIMU, MAKA TIDAK ADA YANG DAPAT MENOLAK KARUNIA-NYA. DIA MEMBERIKAN KEBAIKAN ITU KEPADA SIAPA SAJA YANG DIKEHENDAKI-NYA DI ANTARA HAMBA-HAMBA-NYA, DAN DIA-LAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG”
YUNUS/10.107
2. MEMBANGUN (IMAN KEPADA ALLAH SESUAI DENGAN ASMA’-ASMA’ DAN SIFAT-SIFAT-NYA)/ بناء
A. PENCIPTA / خالق
“SESUNGGUHNYA DIA-LAH YANG MENCIPTAKAN MAKHLUK DARI PERMULAAN...”
AL BURUJ/85:13
B. PEMILIK / ملك
“KEPUNYAAN ALLAH-LAH KERAJAAN LANGIT DAN BUMI DAN APA-APA YANG ADA DI DALAMNYA, DAN DIA MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU”
AL MAIDAH/5:120
C. PENGUASA / مولى
“DAN DIA-LAH YANG MEMILIKI KEKUASAAN TERTINGGI DI ATAS SEMUA HAMBA-NYA...”
AL AN'AM/6:61
D. PEMERINTAH / امر
“INGATLAH MENCIPTAKAN DAN MEMERINTAH HANYALAH HAK ALLAH”
AL A'RAAF/7:54
E. HAKIM / حاكم
“MENETAPKAN HUKUM ITU HANYALAH HAK ALLAH, DAN DIA MENERANGKAN YANG SEBENARNYA, DAN DIA YANG MEMBERI KEPUTUSAN YANG TERBAIK”
AL AN'AM/6:57


3. LOYALITAS HANYA KEPADA ALLAH / ولأ
A. KECINTAAN HANYA UNTUK ALLAH / محبة
“KATAKANLAH:“JIKA BAPAK-BAPAK, ANAK-ANAK, SAUDARA-SAUDARA, ISTERI-ISTERI, KAUM KELUARGAMU, HARTA KEKAYAAN YANG KAMU USAHAKAN, PERNIAGAAN YANG KAMU KHAWATIRI KERUGIANNYA, DAN RUMAH-RUMAH TEMPAT TINGGAL YANG KAMU SUKAI, ADALAH LEBIH KAMU CINTAI DARIPADA ALLAH DAN RASUL-NYA DAN DARI BERJIHAD DI JALAN-NYA, MAKA TUNGGULAH SAMPAI ALLAH MENDATANGKAN KEPUTUSAN-NYA“, DAN ALLAH TIDAK MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YANG FASIK”
AT TAUBAH/9:24
B. KETAATAN / طاعة
“KATAKANLAH:“TAATILAH ALLAH DAN RASUL-NYA, JIKA KAMU BERPALING, SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG-ORANG YANG KAFIR”
AL IMRAN/3:32


B. YAKIN / يقين
HARUS MEYAKINI KALIMAT SYAHADAT DENGAN KOKOH ('ILMAL YAKIN BUKAN 'ILMAZH ZHAN)

“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN HANYALAH ORANG-ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA KEMUDIAN MEREKA TIDAK RAGU-RAGU...”
AL HUJARAT/49:15

“…Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti(suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.”
YUNUS/10:66

“DAN KEBANYAKAN MEREKA TIDAK MENGIKUTI KECUALI PERSANGKAAN SAJA. SESUNGGUHNYA PERSANGKAAN ITU TIDAK SEDIKITPUN BERGUNA UNTUK MENCAPAI KEBENARAN…”
YUNUS/10:36

لاَيَلْقَىاللَّه بِهِمَ عَبْدٌ غَيْرُشَاكْ فِهِمَا فَيُحْجَبُ عَنِالجَنَّة

“TIDAK ADA SEORANG HAMBA BERTEMU DENGAN ALLAH DENGAN KEDUA KALIMAT ITU DAN IA TIDAK RAGU TENTANGNYA YANG TERHALANG DARI JANNAH”
RIWAYAT ABU HURAIRAH, SHAHIH MUSLIM


1. ILMU ADALAH JALAN MENUJU KEYAKINAN

AR RAGHIB : KETENANGAN PEMAHAMAN BESERTA KETEGUHAN HUKUM.
SYAIKH AL BAGHDADI : MANTAPNYA ILMU TIDAK TERBALIK, TIDAK BERPINDAH, ATAU TIDAK BERUBAH DI DALAM HATI.
AL JUNAID : YAKIN ADALAH KEMANTAPAN ILMU
2. BENARNYA IMAN KARENA YAKIN

“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN HANYALAH ORANG-ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA KEMUDIAN MEREKA TIDAK RAGU-RAGU DAN MEREKA BERJIHAD DENGAN HARTA DAN JIWA MEREKA PADA JALAN ALLAH, MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG BENAR... “
AL HUJARAT/49:15

3. YAKIN MENENANGKAN HATI, MENDATANGKAN KESABARAN DAN TAWAKAL

“MENGAPA KAMI TIDAK BERTAWAKAL KEPADA ALLAH, PADAHAL DIA YANG MENUNJUKKAN JALAN KEPADA KAMI,...”
IBRAHIM/14:12

لاَتُرْضِيَنَّ أَحَدًا بِسِخَطِ اللهِ وَلاَ تَحْمَدَنَّ أَحَدًا عَلَى فَضْلِ اللهِ وَلاَ تَذُمَّنَّ أَحَدً عَلَىمَالَمْ يُؤْتِكَ اللهُ, فَإِنَّ رِزْقَ اللهِ لاَ يَسُوْقُهُ إِلَيْكَ حِرْصُ حَرِيْصٍ وَلاَ يَرُدُّهُ عَنْكَ كَرَاهِيَّةُ كَارِهٍ, وَإِنَّ اللهَ بِعَدْلِهِ وَقَسْطِهِ جَعَلَ الرُّوْحَ وَالْفَرَحَ فِ الرِّضَى وَالْيَقِيْنِ وَجَعَلَ الْهَمَّ الْحَزَنَ فِى الشَّكٍّ وَ السَّخَطِ

“JANGAN SEKALI-KALI KAMU MEMBUAT SESEORANG RIDHA DENGAN KEMURKAAN ALLAH, JANGAN SEKALI-KALI KAMU MEMUJI SESEORANG DENGAN MENGATASNAMAKAN KARUNIA ALLAH, JANGAN KAMU MENCELA SESEORANG SELAGI ALLAH TIDAK MENGIZINKANMU, KARENA SESUNGGUHNYA REZKI ALLAH TIDAK DIHELA KEPADAMU KARENA HASRAT ORANG YANG BERHASRAT, DAN TIDAK DITOLAK DARIMU KARENA KEBENCIAN SESEORANG YANG BENCI, DAN SESUNGGUHNYA ALLAH MENJADIKAN RUH DAN KEGEMBIRAAN ADA DALAM KERIDHAAN DAN KEYAKINAN, MENJADIKAN KEKHAWATIRAN DAN KESEDIHAN ADA DALAM KERAGU-RAGUAN DAN KEMARAHAN”
RIWAYAT IBNU MAS’UD RA DARI RASULULLAH SAW

4. PETUNJUK HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN


“AL QUR'AN INI ADALAH PEDOMAN BAGI MANUSIA, PETUNJUK DAN RAHMAT BAGI KAUM YANG MEYAKINI”
AL JAATSIYAH/45:20

“DAN DI BUMI ITU TERDAPAT TANDA-TANDA(KEKUASAAN ALLAH) BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN, DAN JUGA PADA DIRIMU SENDIRI. MAKA APAKAH KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN?”
ADZ DZAARIYAT/51:20~21

“DAN MEREKA YANG BERIMAN KEPADA KITAB(AL QUR’AN) YANG TELAH DITURUNKAN KEPADAMU DAN KITAB-KITAB YANG DITURUNKAN SEBELUMMU, SERTA MEREKA YAKIN AKAN ADANYA (KEHIDUPAN) AKHIRAT, MEREKA ITULAH YANG TETAP MENDAPATKAN PETUNJUK DARI TUHAN MEREKA, DAN MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG”
AL BAQARAH/2:4~5

“SESUNGGUHNYA ALLAH TIADA SEGAN MEMBUAT PERUMPAMAAN BERUPA NYAMUK ATAU YANG LEBIH RENDAH DARIPADA ITU. ADAPUN ORANG-ORANG YANG BERIMAN MEREKA YAKIN BAHWA PERUMPAMAN ITU BENAR DARI TUHAN MEREKA, TETAPI MEREKA YANG KAFIR MENGATAKAN:”APAKAH MAKSUD ALLAH MENJADIKAN INI UNTUK PERUMPAMAAN?” DENGAN PERUMPAMAAN ITU BANYAK ORANG YANG DISESATKAN ALLAH, DAN DENGAN PERUMPAMAAN ITU (PULA) BANYAK ORANG YANG DIBERI-NYA PETUNJUK…”
AL BAQARAH/2:26

5. YAKIN ADALAH DORONGAN / MOTIVASI AMAL

“…DAN APABILA GELOMBANG DARI SETIAP PENJURU MENIMPANYA, DAN MEREKA YAKIN BAHWA MEREKA TELAH TERKEPUNG BAHAYA, MAKA MEREKA BERDO’A KEPADA ALLAH DENGAN MENGIKHLASKAN KETAATAN KEPADA-NYA SEMATA-MATA…”
YUNUS/10:22

6. TIDAK ADANYA PILIHAN YANG LAIN BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN

“DAN TIDAK PATUT..., APABILA ALLAH DAN RASUL-NYA TELAH MENETAPKAN SUATU KETETAPAN, AKAN ADA LAGI BAGI MEREKA PILIHAN (YANG LAIN)...”
AL AHZAB/33:36

“MAKA PATUTKAH AKU MENCARI HAKIM SELAIN DARIPADA ALLAH, PADAHAL DIA-LAH YANG TELAH MENURUNKAN AL KITAB(AL QUR'AN) KEPADAMU DENGAN TERPERINCI? ORANG-ORANG YANG TELAH KAMI DATANGKAN KITAB KEPADA MEREKA, MEREKA MENGETAHUI BAHWA AL QUR'AN ITU DITURUNKAN DARI TUHANMU DENGAN SEBENARNYA. MAKA JANGANLAH KAMU TERMASUK ORANG YANG RAGU-RAGU”
AL AN'AM/6:114


C. KHABUL / قبول

1. MENYETUJUI DAN MENERIMA KONSEKUENSI DAN TUNTUTAN-TUNTUTANNYA (RIDHA TERHADAP KALIMAT SYAHADAT)

“DAN INGATLAH KARUNIA ALLAH KEPADAMU DAN PERJANJIAN-NYA YANG TELAH DIIKAT-NYA DENGAN KAMU, KETIKA KAMU MENGATAKAN: “KAMI DENGAR DAN KAMI TAATI”
AL MAIDAH/5:7

“MAKA DEMI TUHANMU, MEREKA PADA HAKIKATNYA TIDAK BERIMAN HINGGA MEREKA MENJADIKAN KAMU HAKIM DALAM PERKARA YANG MEREKA PERSELISIHKAN, KEMUDIAN MEREKA MERASA TIDAK KEBERATAN DALAM HATI MEREKA TERHADAP PUTUSAN YANG KAMU BERIKAN, DAN MEREKA MENERIMA DENGAN SEPENUHNYA”
AN NISAA'/4:65

“DAN SESUNGGUHNYA KAMI TELAH PERLIHATKAN KEPADANYA(FIR’AUN) TANDA-TANDA KEKUASAAN KAMI SEMUANYA, MAKA IA MENDUSTAKAN DAN ENGGAN MENERIMA KEBENARAN”
THAAHAA/20:56

إِنِاتَطَعْتَ أَنْ تَعْمَلَ بِالرِّضَى مَعَ الْيَقِيْنِ فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَإِنَّ فِىالصَّبْرِ عَلَىمَا تَكْرَهُ النَّفْسُ خَيْرًا كَثِيْرًا
“SEKIRANYA ENGKAU SANGGUP BERBUAT DENGAN RIDHA DISERTAI KEYAKINAN MAKA LAKUKANLAH, JIKA ENGKAU TIDAK SANGGUP, MAKA SABAR DALAM MENGHADAPI SESUATU YANG DIBENCI JIWA TERDAPAT KEBAIKAN YANG BANYAK”
RIWAYAT AT-TIRMIDZI

2. RIDHA KEPADA ALLAH SWT, ISLAM SEBAGAI AGAMA DAN MUHAMMAD SEBAGAI RASUL-NYA

“KATAKANLAH:”APAKAH AKU AKAN MENCARI RABB SELAIN ALLAH, PADAHAL DIA RABB SEGALA SESUATU?”
AL AN’AM/6:164


ذَاقَ طَعْمَ اْلإِمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ وَبِاْلإِسْلاَمِدِيْنَ وَبِمُحَمَّدٍرَسُوْلَا

“YANG MERASAKAN MANISNYA IMAN ADALAH ORANG YANG RIDHA KEPADA ALLAH SEBAGAI RABB, KEPADA ISLAM SEBAGAI AGAMA DAN KEPADA MUHAMMAD SEBAGAI RASUL”
AL HADITS

3. KESEDIAAN MENERIMA ALLAH SEBAGAI RABB DAN KETETAPAN-KETETAPAN / HUKUM-HUKUM-NYA ADALAH PENYEBAB KEBAHAGIAAN

مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ اسْتِخَارَتُهُ اللهَ وَمِن سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ رِضَاهُ بِمَاقَضَاهُ اللهُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ سَخَطُهُ بِمَا قَضَىاللهُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ تَرْكُهُ اسْتِخَارَةَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“DI ANTARA KEBAHAGIAAN ANAK ADAM IALAH IA MEMOHON PILIHAN YANG TERBAIK KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA, DAN DI ANTARA KEBAHAGIAAN ANAK ADAM IALAH RIDHANYA KEPADA APA YANG DITETAPKAN ALLAH, DAN DI ANTARA PENDERITAAN ANAK ADAM IALAH AMARAHNYA KEPADA APA YANG DITETAPKAN ALLAH, DAN DI ANTARA PENDERITAAN ANAK ADAM IALAH IA TIDAK MAU MEMOHON PILIHAN YANG TERBAIK KEPADA ALLAH”
AL MUSNAD, RIWAYAT AT-TIRMIDZI, HADITS SA’D BIN ABI WAQASH RA DARI RASULULLAH SAW
D. TUNDUK DAN PATUH / طاعة
1. MEMATUHI AJAKAN RASUL KEPADA TAUHID

“DAN KAMI TIDAK MENGUTUS SEORANG RASUL, MELAINKAN UNTUK DITA’ATI DENGAN SEIJIN ALLAH…MAKA DEMI TUHANMU, MEREKA PADA HAKIKATNYA TIDAK BERIMAN HINGGA MEREKA MENJADIKAN KAMU HAKIM DALAM PERKARA YANG MEREKA PERSELISIHKAN, KEMUDIAN MEREKA MERASA TIDAK KEBERATAN DALAM HATI MEREKA TERHADAP PUTUSAN YANG KAMU BERIKAN, DAN MEREKA MENERIMA DENGAN SEPENUHNYA”
AN NISAA'/4:64~65

“DAN MEREKA BERKATA :“KAMI TELAH BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL, DAN KAMI MENTAATI (KEDUANYA)“ KEMUDIAN SEBAGIAN DARI MEREKA BERPALING SESUDAH ITU, SEKALI-KALI MEREKA ITU BUKANLAH ORANG-ORANG YANG BERIMAN. DAN APABILA MEREKA DIPANGGIL KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA, AGAR RASUL MENGHUKUMI(MENGADILI) DI ANTARA MEREKA, TIBA-TIBA SEBAGIAN DARI MEREKA MENOLAK UNTUK DATANG. TETAPI JIKA KEPUTUSAN ITU UNTUK (KEMASLAHATAN) MEREKA, MEREKA DATANG KEPADA RASUL DENGAN PATUH. APAKAH (KETIDAK DATANGAN MEREKA ITU KARENA) DALAM HATI MEREKA ADA PENYAKIT ATAU (KARENA) MEREKA RAGU-RAGU ATAUKAH (KARENA) TAKUT KALAU-KALAU ALLAH DAN RASUL-NYA BERLAKU DZALIM KEPADA MEREKA? SEBENARNYA, MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG DZALIM. SESUNGGUHNYA JAWABAN ORANG-ORANG MU’MIN APABILA MEREKA DIPANGGIL KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA, AGAR RASUL MENGHUKUM(MENGADILI) DI ANTARA MEREKA IALAH UCAPAN:”KAMI MENDENGAR DAN KAMI PATUH” DAN MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG”
AN NUUR/24:47~51

“BELUMKAH DATANG WAKTUNYA BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, UNTUK TUNDUK HATI MEREKA MENGINGAT ALLAH DAN KEPADA KEBENARAN YANG TELAH TURUN (KEPADA MEREKA)”
AL HADIID/57:16

لاَيُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّىيَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَاجِـئْتُ بِهِ

“TIDAKLAH BERIMAN SESEORANG DI ANTARA KALIAN, SEHINGGA KEHENDAKNYA MENGIKUTI APA YANG AKU BAWA”

“DAN SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENGUTUS RASUL PADA SETIAP-TIAP UMMAT(UNTUK MENYERUKAN):”SEMBAHLAH ALLAH(SAJA) DAN JAUHILAH THAGHUT”
AN NAHL/16.36

“Kami tiada mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:“Bahwasanya tidak ada Tuhan(yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.”
AL ANBIYAA/21:25

2. BERIBADAH DENGAN IKHLAS DAN BENAR

“DAN KEMBALILAH KEPADA TUHANMU, DAN BERSERAH DIRILAH KEPADA-NYA”
AZ ZUMAR/39:54

“PADAHAL MEREKA TIDAK DISURUH KECUALI SUPAYA MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA-NYA DALAM MENJALANKAN AGAMA YANG LURUS”
AL BAYYINAH/98.5

“BARANGSIAPA MENCARI AGAMA SELAIN AGAMA ISLAM, MAKA SEKALI-KALI TIDAKLAH DITERIMA(AGAMA ITU) DARIPADANYA, DAN DI AKHIRAT IA TERMASUK ORANG-ORANG YANG RUGI”
AL IMRAN/3.85

“KECUALI ORANG-ORANG YANG TAUBAT DAN MENGADAKAN PERBAIKAN DAN BERPEGANG TEGUH KEPADA (AGAMA ) ALLAH DAN TULUS IKHLAS MENGERJAKAN(AGAMA) MEREKA KARENA ALLAH. MAKA MEREKA ITU ADALAH BERSAMA-SAMA ORANG YANG BERIMAN DAN KELAK ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG BERIMAN PAHALA YANG BESAR”
AN NISAA’/4:146


E. SHIDDIQ / صديق
1. BENAR, JUJUR, LURUS, TULUS DI DALAM HATI (MEMBEDAKAN ANTARA ORANG MUNAFIQ DENGAN ORANG YANG BERIMAN)

“SUPAYA ALLAH MEMBERIKAN BALASAN KEPADA ORANG-ORANG YANG BENAR KARENA KEBENARANNYA, DAN MENYIKSA ORANG MUNAFIQ JIKA DIKEHENDAKI-NYA, ATAU MENERIMA TAUBAT MEREKA”
AL AHZAB/33:24

2. IMAN ITU AKAN DIUJI KEBENARANNYA (SHIDDIQ ATAU TIDAK)

“APAKAH MANUSIA MENGIRA MEREKA AKAN DIBIARKAN SAJA MENGATAKAN:“KAMI TELAH BERIMAN, SEDANG MEREKA TIDAK DIUJI LAGI. DAN SESUNGGUHNYA ALLAH MENGETAHUI ORANG-ORANG YANG BENAR DAN SESUNGGUHNYA DIA MENGETAHUI ORANG-ORANG YANG DUSTA”
AL ANKABUUT/29.3
“APAKAH KAMU MENGIRA BAHWA KAMU AKAN MASUK SYURGA, PADAHAL BELUM NYATA BAGI ALLAH ORANG-ORANG YANG BERJIHAD DI ANTARAMU, DAN BELUM NYATA ORANG-ORANG YANG SABAR”
AL IMRAN/3:142
“APAKAH KAMU MENGIRA BAHWA KAMU AKAN DIBIARKAN BEGITU SAJA, SEDANG ALLAH BELUM MENGETAHUI(DALAM KENYATAAN) ORANG-ORANG YANG BERJIHAD DI ANTARA KAMU DAN TIDAK MENGAMBIL MENJADI TEMAN YANG SETIA SELAIN ALLAH, RASUL-NYA DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN…”
AT TAUBAH/9:16

3. KEHARUSAN BERSAMA-SAMA ORANG-ORANG YANG SHIDDIQ

“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DAN HENDAKNYA KALIAN BERSAMA-SAMA ORANG YANG BENAR”
ATTAUBAH/9:119

“DAN BARANGSIAPA MENTAATI ALLAH DAN RASUL-NYA, MEREKA ITU AKAN BERSAMA-SAMA DENGAN ORANG-ORANG YANG DIANUGRAHI NIKMAT OLEH ALLAH, YAITU NABI-NABI, PARA SHIDDIQIN, ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SHALIH. DAN MEREKA ITULAH TEMAN YANG SEBAIK-BAIKNYA”
AN NISAA’/4:69


F. IKHLAS / اخلاص
MENTAUHIDKAN TUJUAN TANPA PAKSAAN DAN RIDHA PADANYA

“SESUNGGUHNYA KAMI MENURUNKAN KEPADAMU AL KITAB(AL QUR’AN) DENGAN MEMBAWA KEBENARAN. MAKA SEMBAHLAH ALLAH DENGAN MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA-NYA. INGATLAH, HANYA KEPUNYAAN ALLAH-LAH AGAMA YANG BERSIH DARI SYIRIK”
AZ ZUMAR/39:2~3

“DAN SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK AGAMANYA DARIPADA ORANG YANG IKHLAS MENYERAHKAN DIRINYA KEPADA ALLAH, SEDANG DIAPUN MENGERJAKAN KEBAIKAN, DAN DIA MNENGIKUTI AGAMA IBRAHIM YANG LURUS...”
AN NISAA'/4:125

“LURUSKANLAH MUKA(DIRIMU) DI SETIAP SHALAT DAN SEMBAHLAH ALLAH DENGAN MENGIKHLASKAN KETAATAN KEPADA-NYA”
AL A'RAAF/7:29

“TIDAK ADA PAKSAAN MEMASUKI AGAMA ISLAM, SESUNGGUHNYA TELAH JELAS JALAN YANG BENAR DARIPADA JALAN YANG SESAT”
AL BAQARAH/2:256


G. CINTA / محبة
1. CINTA YANG BESAR
“ADAPUN ORANG-ORANG YANG BERIMAN SANGAT CINTTA KEPADA ALLAH”
AL BAQARAH/2:165

2. SELALU INGAT

“YAITU ORANG-ORANG YANG MENGINGAT ALLAH SAMBIL BERDIRI ATAU DUDUK ATAU DALAM KEADAAN BERBARING...”
AL IMRAN/3:191

“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERDZIKIRLAH(DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH), DZIKIR YANG SEBANYAK-BANYAKNYA...”
AL AHZAB/33:41


3. INGIN DEKAT DAN DICINTAI

“MAKA BARANG SIAPA YANG MENGHENDAKI NISCAYA IA MENEMPUH JALAN(YANG MENYAMPAIKANNYA) KEPADA TUHANNYA..”
AL MUZAMMIL/73.19

“...TETAPI DIA MEMBERIKAN ITU, SEMATA-MATA KARENA INGIN MENCARI KERIDHAAN TUHAN YANG MAHA TINGGI”
AL LAIL/92.20

4. SETIA DAN RELA BERKORBAN

“DAN DI ANTARA MANUSIA ADA YANG MENGORBANKAN DIRINYA DEMI KERIDHAAN ALLAH...”
AL BAQARAH/2:207

“DAN DI ANTARA MEREKA ADA(PULA) YANG MENUNGGU-NUNGGU DAN MEREKA SEDIKITPUN TIDAK MERUBAH JANJINYA”
AL AHZAB/33:23

“MEREKA BERPERANG DI JALAN ALLAH TERBUNUH ATAU MEMBUNUH...”
AT TAUBAH/9:111

5. MENGAGUNGKAN YANG DICINTA

“MEREKA MENYUNGKUR SUJUD DAN BERTASBIH SERTA MEMUJI TUHANNYA, SEDANG MEREKA TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI...”
AS SAJDAH/32:15

6. KEHARUSAN MENGUTAMAKAN YANG DICINTA

“KATAKANLAH:”JIKA BAPAK-BAPAK, ANAK-ANAK, SAUDARA-SAUDARA, ISTERI-ISTERI, KAUM KELUARGAMU, HARTA KEKAYAAN YANG KAMU USAHAKAN, PERNIAGAAN YANG KAMU KHAWATIRI KERUGIANNYA, DAN RUMAH-RUMAH TEMPAT TINGGAL YANG KAMU SUKAI, ADALAH LEBIH KAMU CINTAI DARIPADA ALLAH DAN RASUL-NYA DAN DARI BERJIHAD DI JALAN-NYA, MAKA TUNGGULAH SAMPAI ALLAH MENDATANGKAN KEPUTUSAN-NYA”, DAN ALLAH TIDAK MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YANG FASIK”
AT TAUBAH/9:24

7. IKUT MEMUSUHI MUSUH YANG DICINTA

“SESUNGGUHNYA KAMI BERLEPAS DIRI DARI APA YANG KAMU SEMBAH SELAIN ALLAH, KAMI INGKARI KEKAFIRANMU DAN TELAH NYATA ANTARA KAMI DAN KAMU PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN BUAT SELAMA-LAMANYA SAMPAI KAMU BERIMAN KEPADA ALLAH SAJA...”
AL MUMTAHANAH/60:4

“MUHAMMAD ITU ADALAH UTUSAN ALLAH, DAN ORANG-ORANG YANG BERSAMA DENGAN DIA ADALAH KERAS TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR, TETAPI BERKASIH SAYANG SESAMA MEREKA, KAMU LIHAT MEREKA RUKU’ DAN SUJUD MENCARI KARUNIA ALLAH DAN KERIDHAAN-NYA…”
AL FATH/48:29
*****

Konsekuensi syahadat

1. BERIBADAH KEPADA ALLAH SAJA DAN MENGINGKARI YANG LAINNYA

“APAKAH SESUNGGUHNYA KAMU MENGAKUI BAHWA ADA TUHAN-TUHAN YANG LAIN DI SAMPING ALLAH? KATAKANLAH:”AKU TIDAK MENGAKUI” SESUNGGUHNYA DIA ADALAH TUHAN YANG MAHA ESA DAN SESUNGGUHNYA AKU BERLEPAS DIRI DARI APA YANG KAMU PERSEKUTUKAN”
AL AN'AM/6:19

“KATAKANLAH:”HAI AHLI KITAB, MARILAH(BERPEGANG) KEPADA SUATU KALIMAT(KETETAPAN) YANG TIDAK ADA PERSELISIHAN ANTARA KAMI DAN KAMU. BAHWA TIDAK KITA SEMBAH KECUALI ALLAH DAN TIDAK KITA PERSEKUTUKAN DIA DENGAN SESUATU APAPUN DAN TIDAK(PULA) SEBAGIAN KITA MENJADIKAN SEBAGIAN YANG LAIN SEBAGAI TUHAN SELAIN ALLAH. JIKA MEREKA BERPALING, KATAKANLAH KEPADA MEREKA:”SAKSIKANLAH, BAHWA KAMI ADALAH ORANG-ORANG YANG BERSERAH DIRI(KEPADA ALLAH)”
AL IMRAN/3:64

“KATAKANLAH:”SESUNGGUHNYA AKU DIPERINTAHKAN SUPAYA AKU MENJADI ORANG-ORANG YANG PERTAMA SEKALI MENYERAH DIRI(KEPADA ALLAH), DAN JANGAN SEKALI-KALI KAMU MASUK GOLONGAN ORANG-ORANG MUSYRIK”
AL AN'AM/6.14

“Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”
AN NISAA'/4.36

2. MEMOHON KEPADA ALLAH TANPA MELALUI PERANTARA

“DAN APABILA HAMBA-HAMBA-KU BERTANYA KEPADAMU TENTANG AKU, MAKA (JAWABLAH), BAHWASANYA AKU ADALAH DEKAT. AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG BERDO’A APABILA IA MEMOHON KEPADA-KU,. MAKA HENDAKLAH MEREKA ITU MEMENUHI(SEGALA PERINTAH)-KU DAN HENDAKLAH MEREKA BERIMAN KEPADA-KU AGAR MEREKA SELALU DALAM KEBENARAN.”
AL BAQARAH/2:186

...DAN ORANG-ORANG YANG MENGAMBIL PELINDUNG SELAIN ALLAH(BERKATA):”KAMI TIDAK MENYEMBAH MEREKA MELAINKAN SUPAYA MEREKA MENDEKATKAN KAMI KEPADA ALLAH DENGAN SEDEKAT-DEKATNYA”
AZ ZUMAR/39:3

“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka juga tidak(pula) kemanfaatan, dan mereka berkata:”Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”
YUNUS/10:18

“MAKA MENGAPA YANG MEREKA SEMBAH SELAIN ALLAH SEBAGAI TUHAN UNTUK MENDEKATKAN DIRI(KEPADA ALLAH) TIDAK DAPAT MENOLONG MEREKA?”
AL AHQAF/46:28

3. MENERIMA SYARIAT ALLAH DAN MENOLAK SYARIAT SELAINNYA

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang telah mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan apa yang telah diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada Thaghut, padahal mereka diperintah mengingkari Thaghut itu”
AN NISAA'/4:60

“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang yang kafir”
AL MAIDAH/5:44

“Ikutlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu, tidak ada tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”
AL AN'AM/6:6

“Dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya tentulah kamu menjadi orang-orang yang musyrik”
AL AN'AM/6:121

4. BERPALING DARI BID'AH

“Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan(dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan...”
ASY SYUARA/42:21

“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya menyembah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu...”
YUSUF/12:40

“Dan bahwa(yang Kami diperintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan selainnya, karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya”
AL AN'AM/6:153

“Maka janganlah sekali-kali kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu menjadi binasa”
THAHAA/20:16

5. HALAL DAN HARAM

“MEREKA MENJADIKAN ORANG-ORANG ALIM DAN RAHIB-RAHIB MEREKA SEBAGAI ARBAAB SELAIN ALLAH”
AT TAUBAH/9:31

“MENETAPKAN HUKUM ITU HANYALAH HAK ALLAH, DAN DIA MENERANGKAN YANG SEBENARNYA, DAN DIA YANG MEMBERI KEPUTUSAN YANG TERBAIK”
AL AN'AM/6:57

6. Menetapkan Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan berakhlak dengan akhlak tauhid

“Hanyalah milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran(dalam) menyebut nama-nama-Nya”
AL A'RAAF/7:180

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Alahtelah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh, sedang cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seidzin Tuhannya...”
IBRAHIM/14:24


*****


Pembatal-pembatal Syahadat


1. Syirik, atau menyekutukan sesuatu dalam penghambaan kepada Allah SWT

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang telah mempersekutukan(sesuatu) dengan Allah maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Sesungguhnya orang yang telah mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka Allah pasti mengharamkannya kepadanya syurga, dan tempatnya ialah di neraka, tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolongpun”
AL MAIDAH/5:72

“DAN INGATLAH KETIKA LUQMAN BERKATA KEPADA ANAKNYA, DI WAKTU IA MEMBERI PELAJARAN KEPADANYA:”HAI ANAKKU JANGANLAH KAMU MEMPERSEKUTUKAN ALLAH, SESUNGGUHNYA MEMPERSEKUTUKAN ALLAH ADALAH BENAR-BENAR KEDZALIMAN YANG BESAR”
LUQMAN/31:13


MACAM-MACAM SYIRIK

A. SYIRIK AKBAR

~SYIRIK DO’A
“MAKA APABILA MEREKA NAIK KAPAL MEREKA MENDO’A KEPADA ALLAH DENGAN MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA-NYA; MAKA TATKALA ALLAH MENYELAMATKAN MEREKA SAMPAI KE DARAT, TIBA-TIA MEREKA (KEMBALI) MEMPERSEKUTUKAN (ALLAH)”
AL ANKABUT/29:65

~SYIRIK NIAT, KEHENDAK DAN TUJUAN
“BARANGSIAPA MENHENDAKI KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA, NISCAYA KAMI BERIKAN KEPADA MEREKA BALASAN PEKERJAAN MEREKA DI DUNIA DENGAN SEMPURNA DAN MEREKA DI DUNIA TIDAK DIRUGIKAN. ITULAH ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMPEROLEH AKHIRAT, KECUALI NERAKA DAN LENYAPLAH DI AKHIRAT ITU APA YANG TELAH MEREKA USAHAKAN DI DUNIA DAN SIA-SIALAH APA YANG TELAH MEREKA KERJAKAN”
HUUD/11:15~16

~SYIRIK KETAATAN
“MEREKA MENJADIKAN ORANG-ORANG ALIMNYA DAN RAHIB-RAHIB MEREKA SEBAGAI RABB SELAIN ALLAH, DAN JUGA MEREKA MENJADIKAN RABB AL MASIH PUTRA MARYAM; PADAHAL MEREKA HANYA DISURUH MENYEMBAH ILAH YANG MAHA ESA, TIDAK ADA ILAH YANG BERHAK DISEMBAH SELAIN DIA. MAHA SUCI ALLAH DARI APA YANG MEREKA PERSEKUTUKAN”
AT TAUBAH/9:31

~SYIRIK MAHABBAH
“DAN DI ANTARA MANUSIA ADA ORANG-ORANG YANG MENYEMBAH TANDINGAN-TANDINGAN SELAIN ALLAH; MEREKA MENCINTAINYA SEBAGAIMANA MEREKA MENCINTAI ALLAH”
AL BAQARAH/2:165

B. SYIRIK ASHGHAR

YANG DIMAKSUD ADALAH PERBUATAN RIYA’, YAITU AMALAN (UBUDIYAH DAN MUAMMALAH) YANG SEMULA DIPERUNTUKKAN ALLAH KEMUDIAN TERCAMPUR DENGAN TUJUAN SELAIN-NYA, TERKADANG DICAMPURI UNTUK KEPENTINGAN DIRINYA, HAWA NAFSUNYA, TERKADANG UNTUK KEPENTINGAN DUNIA, TERKADANG UNTUK MERAIH KETINGGIAN DERAJAT DI SISI MANUSIA.

الثِّرْكُ فِى هَذِهِ اْلأُمَّةِ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلَةِ، قَالُوْا: كَيْفَ نَحْنُ مِنْهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: قُلْ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَ أَنَا أَعْلَمُ، وَأسْتَغْفِرُكَ لِمَالاَ أَعْلَمُ
“SYIRIK YANG TERJADI PADA UMMAT INI LEBIH TERSEMBUNYI DARIPADA SEEKOR SEMUT YANG MERAYAP.” PARA SHAHABAT BERTANYA : “BAGAIMAN KAMI DAPAT SELAMAT DARINYA, YA RASULULLAH ?” BELIAU MENJAWAB:“KATAKANLAH :“YA ALLAH SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADA-MU DARI PERBUATAN MEMPERSEKUTUKAN-MU, YANG AKU TIDAK TAHU, DAN KAU MOHON AMPUN KEPADA-MU MENGENAI APA UYANG AKU TIDAK TAHU”
HR IBNU HIBBAN


“ …BARANGSIAPA MENGHARAP PERJUMPAAN DENGAN RABBNYA MAKA HENDAKLAH IA MENGERJAKAN AMAL SALEH DAN JANGANLAH IA MEMPERSEKUTUKAN SEORANGPUN DALAM BERIBADAT KEPADARABBNYA ”
AL KAHFI/18:110

“PADAHAL MEREKA TIDAK DISURUH KECUALI SUPAYA MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA-NYA DALAM MENJALANKAN AGAMA YANG LURUS”
AL BAYYINAH/98:5


أَنَ أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ فَمَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ مَعِي فِيْهِ غَيْرِي فَهُوَ لِلَّذِيْ أَشْرَكَ وَأَنَ مِنْهُ بَرِيْئٌ
“AKU ADALAH SEKUTU YANG MAHA CUKUP/KAYA, SANGAT MENOLAK PERBUATAN SYIRIK. BARANGSIAPA MENGERJAKAN AMALAN DENGAN DICAMPURI TINDAKAN MEMPERSEKUTUKAN-KU DENGAN SELAIN-KU, MAKA AMALANNYA ITU BUAT YANG IA PERSEKUTUKAN ITU, DAN AKU BERLEPAS DIRI DARINYA”
HR MUSLIM DAN IBNU MAJAH


2. Orang yang menjadikan sesuatu sebagai perantara anatara dirinya dengan Allah.

Ia berdo'a, meminta syafaat dan berserah diri pada perantara itu, bukan kepada Allah, maka ia telah kufur menurut ijma seluruh ulama'

“DAN MEREKA MENYEMBAH SELAIN DARIPADA ALLAH APA YANG TIDAK DAPAT MENDATANGKAN KEMUDHARATAN KEPADA MEREKA JUGA TIDAK(PULA) KEMANFAATAN, DAN MEREKA BERKATA: “MEREKA ITU ADALAH PEMBERI SYAFAAT KEPADA KAMI DI SISI ALLAH”
YUNUS/10.18

“DAN APABILA HAMBA-HAMBA-KU BERTANYA KEPADAMU TENTANG AKU, MAKA JAWABLAH, BAHWASANYA AKU ADALAH DEKAT. AKU MENGABUKAN PERMOHONAN ORANG YANG MENDO’A APABILA IA BERDO’A KEPADA-KU, MAKA HENDAKLAH MEREKA ITU MEMENUHI SEGALA PERINTAHK-KU DAN HENDAKLAH MEREKA BERIMAN KEPADA-KU, AGAR MEREKA SELALU DALAM KEBENARAN”
AL BAQARAH/2:186


3. Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu-ragu terhadap kekafiran mereka.

Lebih-lebih yang membenarkan kemusyrikan mereka, berarti ia telah keluar dari Islam.

“SESUNGGUHNYA TELAH ADA SURI TAULADAN YANG BAIK BAGIMU PADA IBRAHIM DAN ORANG-ORANG YANG BERSAMA DENGAN DIA; KETIKA MEREKA BERKATA KEPADA KAUM MEREKA:”SESUNGGUHNYA KAMI BERLEPAS DIRI DARI KAMU DAN DARI APA YANG KAU SEMBAH SELAIN ALLAH, KAMI INGKARI KEKAFIRANMU DAN TELAH NYATA DI ANTARA KAMI DAN KAMU PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN BUAT SELAMA-LAMANYA, SAMPAI KAMU BERIMAN KEPADA ALLAH SAJA”
AL MUMTAHANAH/60:4


4. Orang yang berkeyakinan ada ajaran yang lebih lengkap dan lebih baik daripada ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah Saw, atau ada ketentuan hukum yang lebih baik dari ketentuan-Nya

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?”
AL MAIDAH/5:50

”BARANG SIAPA YANG MENCARI DIEN SELAIN DIENUL ISLAM, MAKA SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA(DIEN ITU) DARIPADANYA, DAN DI AKHIRAT TERMASUK ORANG-ORANG YANG RUGI”
AL IMRAN/3:85

“MAKA DEMI RABBMU, MEREKA PADA HAKEKATNYA TIDAK BERIMAN HINGGA MEREKA MENJADIKAN KAMU HAKIM DALAM PERKARA YANG MEREKA PERSELISIHKAN, KEMUDIAN MEREKA TIDAK MERASA KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN YANG KAMU BERIKAN, DAN MEREKA MENERIMA DENGAN SEPENUHNYA”
AN NISAA’/4:165

فَإِنْ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُالله, وَخَيْرَالْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلىالله عليه وسلم
“SESUNGGUHNYA SEBAIK-BAIK PERKATAAN ADALAH KITABULLAH, DAN SEBAIK-BAIK PETUNJUK ADALAH PETUNJUK MUHAMMAD SAW”
SABDA RASULULLAH DALAM KHUTBAH JUM’AT


5. Orang yang merasa benci dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah meskipun ia mengamalkannya.

“DAN ORANG-ORANG YANG KAFIR MAKA KECELAKAANLAH BAGI MEREKA DAN ALLAH MENGHAPUS AMAL-AMAL MEREKA. YANG DEMIKIAN ITU KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA BENCI KEPADA APA YANG DITURUNKAN ALLAH(AL QUR'AN) LALU ALLAH MENGHAPUS (PAHALA-PAHALA)AMAL-AMAL MEREKA”
MUHAMMAD/47.9
“YANG DEMIKIAN ITU KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA MENGIKUTI APA YANG MENIMBULKAN KEMURKAAN ALLAH DAN KARENA MEREKA MEMBENCI APA YANG MENIMBULKAN KERIDHAAN-NYA, SEBAB ITU ALLAH MENGHAPUS PAHALA AMAL-AMAL MEREKA”
MUHAMMAD/47:28


6. Orang yang mengejek, memperolok ajaran Rasulullah


“...KATAKANLAH:”APAKAH DENGAN ALLAH, AYAT-AYAT-NYA, DAN RASUL-NYA KAMU SELALU BERBUAT OLAK-OLOK? TIDAK USAH MEMINTA MAAF, KARENA KAMU KAFIR SESUDAH BERIMAN...”
AT TAUBAH/9.65~66

“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG BERDOSA, ADALAH MEREKA DAHULUNYA (DI DUNIA) MENERTAWAKAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN. DAN APABILA ORANG-ORANG YANG BERIMAN LALU DI HADAPAN MEREKA, MEREKA SALING MENGEDIP-NGEDIPKAN MATANYA, APABILA ORANG-ORANG BERDOSA ITU KEPADA KAUMNYA, MEREKA KEMBALI DENGAN GEMBIRA, DAN APABILA MEREKA MELIHAT ORANG-ORANG MU’MIN MEREKA MENGATAKAN:”SESUNGGUHNYA MEREKA ITU BENAR-BENAR ORANG-ORANG YANG SESAT…”
AL MUTHAFFIFIN/83:29


7. Perbuatan sihir, pelet dan sejenisnya yang meminta pertolongan kepada selain Allah, orang yang melakukannya dan orang yang setuju dengannya

“...SEDANG KEDUANYA TIDAK MENGAJARKAN(SESUATU) KEPADA SEORANGPUN SEBELUM MENGATAKAN:"SESUNGGUHNYA KAMI HANYA COBAAN(BAGIMU) SEBAB ITU JANGANLAH KAMU KAFIR”
AL BAQARAH/2.102

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
“BARANGSIAPA YANG MENDATANGI DUKUN ATAU TUKANG SIHIR, LALU MEMBENARKAN APA YANG DIUCAPKANNYA, MAKA IA BERARTI TELAH KAFIR TERHADAP APA YANG TELAH DITURUNKAN KEPADA MUHAMMAD SAW”
RIWAYAT AL BAZZAR DARI IBNU MAS’UD, SHAHIH


8. Menolong dan membantu orang-orang musyrik dalam peperangan dengan orang muslim.


“Barangsiapa di antara kalian yang tolong-menolong dengan mereka, maka ia termasuk golongan mereka”
Al Maidah/5:51

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapaknya, atau anak-anaknya atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka…”
AL MUJAADILAH/58.22

“KAMU MELIHAT KEBANYAKAN DI ANTARA MEREKA TOLONG –MENOLONG DENGAN ORANG-ORANG KAFIR(MUSYRIK). SESUNGGUHNYA AMAT BURUKLAH APA YANG MEREKA SEDIAKAN UNTUK DIRI MEREKA, YAITU KEMURKAAN ALLAH KEPADA MEREKA, DAN MEREKA AKAN KEKAL DALAM SIKSAAN…”
AL MAIDAH/5.80


9. Orang yang berkeyakinan bahwa sebagian orang, orang-orang tertentu boleh keluar dari mentaati syariat Rasulullah.

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang rugi”
AL IMRAN/3.85

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini(kematian)”
AL HIJR/15.99
“Dan bahwa(yang Kami diperintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan selainnya, karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya”
AL AN'AM/6:153

10. Berpaling dari ajaran Allah Swt, tidak mau mempelajari dan mengamalkannya

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya?”
AS SAJDAH/32.22

“DAN ORANG-ORANG KAFIR BERPALING DARI APA YANG DIPERINGATKAN KEPADA MEREKA”
AL AHQAF/46:3



Daftar Pustaka
1.AL QUR’AN DAN TERJEMAHANNYA, KHADIM AL-HARAMAIN ASY SYARIFAIN, 1971
2. MUH SAID AL QATHANI, LOYALITAS DAN ANTI LOYALITAS, INTERMEDIA, SOLO, CET. 1, 2000
3. AQIDAH LANDASAN POKOK MEMBINA UMMAT, DR ABDULLAH AZZAM, GEMA INSANI PRESS, JAKARTA, CET. 6, 1995
4. PENJELASAN TENTANG PEMBATAL KEISLAMAN, SYEIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB, SULAIMAN BIN NASHIR BIN ABDULLAH AL ULWAN, AT TIBYAN, SOLO, 2000