Sabtu, 14 Maret 2009

Jangan bersedih wahai Ummu Asy Syahiid



Jangan sedih wahai ummu Asy Syahiid….

Ditulis oleh: Ummu Da'da.

Janganlah sedih wahai Ummu Asy Syahid… 
Sesungguhnya anakmu telah mati syahid walaupun orang-orang bathil dan sesat itu membencinya, mereka mengatakan apa yang diinginkan oleh thoghut, dan tidak mengatakan apa yang diinginkan oleh agama mereka yang telah mereka jadikan baju. Mereka mengatakan apa yang diinginkan oleh thoghut pada hari ini, mereka berkata bahwa jihad itu haram, disetiap zaman dan tempat. Mereka menginginkan untuk membacakannya dari ayat-ayat Al Qur'an.
  Akan tetapi sangat jauh… karena Al Qur'an memiliki Robb sebagai penjaganya...
 Mereka berkata bahwa anakmu yang telah tertumpah darahnya sebagai pembela agama tengah berjalan mengekor dibelakang fitnah. Bahwa dia hanyalah seorang anak yang tertipu, dia itu khowarij… dia itu memiliki pemikiran yang rusak dan menular…
 Mereka juga membolak balikkan ayat-ayat Al Qur'an sesuai apa yang diinginkan oleh thoghut yang mereka sembah-sembah, mereka telah menyembunyikan apa yang Alloh berikan kepada mereka berupa keterangan-keterangan dan petunjuk. Mereka sebenarnya mengetahui ilmunya akan tetapi mereka diam tidak mengatakannya. Alloh telah mengancam orang yang melakukan amalan mereka itu dengan pecutan dari api neraka pada hari kiamat nanti, akan tetapi mereka tidak menghiraukannya.
 Karena para thoghut itu menginginkan mereka untuk itu, dan memperalat mereka untuk kebutuhan mereka yang keji dan jahat. Jika besok Amerika jatuh maka para thoghut tersebut akan bersekutu dengan para musuh Amerika supaya dapat mengalahkan peperangan melawannya. Dan menganggapnya sebagai amal yang paling utama.
 Jika kutanyakan kepadanya apa dalil kalian? Dan apa yang merubah kalian?
 Mereka akan menjawab: Kemaslahatan atau kepentingan umum… mereka telah mendahulukan kepentingan dari pada semua ayat Qur'an dan daripada sebaik-baik perkataan manusia.
 Wahai Ummu Syahid… 
 Mereka telah menuduh anakmu dengan sifat-sifat keji dan kotor. Padahal sebenarnya demi Alloh… mereka itulah yang keji dan kotor. Mereka itulah yang telah mengkhianati agama Alloh ketika mereka dibutuhkan, dan diwaktu hanya sedikit sekali para penolong agama. Maka kukatakan kepada mereka: Celakalah dan hancurlah mereka… Ya demi Alloh!!
 Sesungguhnya Ummu syahid telah menemui perpisahan dengan anaknya, kemudian ditambah lagi dengan musibah dan ujian oleh orang-orang tersebut, wahai seandainya mereka itu diam dan tidak bicara tentang kehinaan mereka, sampai-sampai orang-orang awampun percaya dengan berita dusta mereka. Diantara manusia ada yang menjauhinya walaupun hanya sekedar untuk mengatakan berbela sungkawa kepada ummu syahid disebabkan dia mengikuti fatwa-fatwa yang telah yang menguatkannya. Semoga dia disegerakan untuk ke neraka.
 Mereka telah menghukuminya dengan masuk ke dalam api neraka!!! Padahal mereka katanya menghindari sikap mengkafirkan orang!! Manakah yang lebih berat di sisi Alloh bagi kalian? Mengkafirkan orang atau menghukumi dengan neraka?.
 Maka benarlah sabda Rosululloh SAW bahwa mereka itu adalah para pemimpin kebodohan, penyeru kesesatan, dan mereka itu dimintai fatwa lalu memberikan fatwa tanpa ilmu.
 Demi Alloh… kami tidak mencela pemimpin yang berdosa dan dholim dengan dosa dan kedholiman dia sebagaimana kami mencela mereka. Kebanyakan yang ditunggu oleh umat dari para pemimpin dholim adalah kekerasan, kedholiman dan kekejaman. Akan tetapi apa yang ditunggu dari orang-orang itu? Umat menunggu mereka supaya menerangkan kebenaran, namun mereka menutupi kebenaran dari umat dan telah mencampur adukkan kebenaran dengan kebathilan, dan mereka berkata untuk kebathilan. Ini adalah bathil!! Maka jangalah engkau perhatikan wahai Ummu Syahid… bahkan janganlah kalian dengarkan dari mereka wahai umat Islam…
 Dan berhati-hatilah sebagaimana kamu berhati-hati dari musuhmu. Karena sesungguhnya hari ini mereka telah berdiri di barisan musuh. Maka bersihkanlah tanganmu dari kekotoran dan kenistaan mereka, sesungguhnya hati mereka telah dipenuhi dengan kecintaan kepada dunia dan perbendaharaan mereka juga dipenuhi dengan emas dan rasa takut mati sampai mereka menemui kaki-kaki musuh mereka yang mereka takuti.
 Janganlah engkau bersedih hati wahai Ummu syahid… 
 Dan ingatlah bahwa anakmu akan datang pada hari kiamat dengan izin Alloh, sebagai seorang yang mati syahid, lukanya mengalirkan darah, warnanya warna darah dan baunya bau Misk (minyak kesturi), tidak hanya dapat memberikan syafaat untukmu seorang saja, tidak! Tapi untuk tujuh puluh dari keluarganya… dan diletakkan diatas kepalannya tiara dari yaqut yang itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. 
 Selamat bagimu wahai Ummu Syahid… 
 Engkau akan bangga pada waktu itu, walaupun mereka itu banyak yang mencela. Kepalamu akan tegak tinggi-tinggi menghadapinya.
 Ummu Syahid… Engkau mengingat anakmu sedangkan dia melantunkan sebuah lagu dengan penuh kesabaran dan keteguhan:
"Wahai ibuku, jika air matamu mengalir….
Atau engkau mengingat pertemuan….
Maka akan dijanjikan bagimu memory….
Dan menjadikan tangismu semakin bergolak….
Maka teguhkanlah dengan kesabaran sesaat….
Kemudian kirimkan doa kepadaku….
Dan ingatlah suatu hari yang sangat dekat….
Di sisi Robbku di atas langit….
Inilah pelipur lara wahai hatiku….
Ketika pelipur lara itu bermanfaa bagimuu….
 Wahai Ummu Syahid… 
 Bersabarlah karena sesungguhnya janji untukmu adalah surga.



Puisi, Anak seorang Sang terroris.

Puisi, Anak Seorang Terroris

Ayah…

Oh Ayah
Engkau bekerja dengan giat
Demi masa depan anak mu
Dan sesuap nasi

Oh Ayah
Engkau mendidikku
Supaya menjadi 
Orang yang berguna


Ayah
Kini telah datang sebuah kisah
Yang menjadi nostalgia buatku
Nostalgia baru  

Ayah
Apabila aku mengingat kisah itu
Aku seakan-akan mau menangis
Tetapi tidak mampu

Ayah
Kini hujan mengalir deras diluar
Bersama mengalirnya air mataku
Apabila mengingat kisah tersebut 

Ayah 
Kini kau sendiri di balik
Jeruji besi yang dingin
Aku berharap kau tabah

  Ayah
  Sekarang kau tidak bebas
  Tidak bebas seperti kemarin
  Tidak bebas seperti Dulu
  Ya Allah…
  Ku mohon do’a
  Supaya ayahku tabah menghadapi 
Ujian ini

  Ayah
  Kini hanya terdengar iba
  Tidak lagi kudengar suaramu
  Hanya kenangan yang lalu
  Ya Allah
Tidak dapat kubayangkan
Bagaimana perasaan Ibu

  Ayah 
Kau telah memberiku nama yang baik
Kau telah mendidikku dengan baik
Insya Allah itu semua berfaidah

   
Ayah 
Kini air mataku berderai
Mengingat kisah lalu

  Ayah
  Aku berusaha 
Tetap tegar mengahadapi 
Segala rintangan yang menghadang

  Ayah
  Aku akan belajar
  Supaya nanti
  Menjadi orang berguna 

Ayah
Kini kau tiada di sisiku
Tetapi tetap ada di hatiku
Namamu akan kukenang
Senyummu selalu terbayang di mataku
Wajahmu selalu terbayang di ingatanku
  Ya Allah… 
  Kumohon do’a
  Semoga kedua orangtuaku
  Selamat di dunia dan di akhirat

Ayah…
Aku bangga menjadi anakmu
ANAK SEORANG TERORIS !

   
  Asmaa’
  10 Desember 2002



Jumat, 13 Maret 2009

Biarkan kami menyembah Alloh di tepian jurang!!!


Biarkan kami menyembah Alloh di tepian jurang!!!

Oleh: Ummu Badr

 Bapakku yang penyayang….
 Saudaraku yang mulia….
 Dan syaikhku yang terhormat….


 Ini adalah ungkapan yang telah didahului pengungkapannya, dan satu berita yang bukan kabar baru lagi, akan tetapi ungkapan itu adalah bisikan-bisikan kepada orang-orang pilihan, yaitu orang-orang yang berjaga-jaga dan berjihad, orang-orang yang mencari kesyahidan fi sabilillah.
 Ahlu tsughur (orang-orang yang berperang), orang-orang yang telah meninggalkan harta kekayaan mereka, dan juga meninggalkan keluarga serta rumah mereka, mereka tidak rela melainkan untuk mendapatkan pahala yang paling utama, maka mereka berjalan di atas jalan cahaya, dan mereka mempersembahkan mahar yang paling mahal, yaitu darah dan potongan anggota badan tanpa dapat dikubur lagi, yang tercium semerbak bau wewangian minyak kesturi dan dia mengadakan pesta perkawinan menuju mempelai bidadari, di surga yang kekal dan penuh dengan gemerlapan dan kemewahan.
 Wahai orang-orang yang mulia… berapa banyak keluarga orang yang mempunyai manhaj yang melaksanakan perintah karena Alloh dan dia jujur, juga tidak takut dengan orang fasik manapun, dia tidak menghiraukan setiap rintangan. Dia tidak mau menjadi orang yang mencari muka atau merendahkan dirinya atau menjadi munafiq, tidak mau keinginannya tunduk kepada selain pelindungnya, Alloh yang Maha Pencipta, sumbernya jernih seperti air murni. Sehingga dia bersinar kilaunya diantara kilatan, dan meninggikan derajatnya ditengah-tengah manusia. Baik seperti korma yang tidak didapatkan melainkan di kebun-kebun korma. Pemberani seperti singa yang tidak pernah meninggalkan parit-parit. Sungguh merupakan kebahagiaan bagi kami jika kalian kembali kepada kami, dan sungguh kebahagiaan bagi kami jika orang-orang seperti kalian hidup ditengah-tengah kami. Kalian telah memberikan contoh kepada kami di dalam bersikap teguh diatas prinsip kebenaran dan bersabar atas apa yang telah ditentukan oleh Robb kami jika dia mendapatkan kesulitan.

 Wahai saudaraku yang mulia….

 Hati-hatilah, jangan sampai kalian mengatakan jika kami tidak mengalami seperti ini pasti kami akan begini dan begini….
 Janganlah kalian bersedih, kami telah gantikan kepenatan kalian. Ya… Kepenatan… Kami hidup menggantikan kalian dalam keadaan hina dan merasa aman, bahagia dan nista serta kesenangan hidup dan damai.
 Kami tidak diburu kecuali oleh dosa-dosa kami, tidak dituntut melainkan oleh syahwat (hawa nafsu) kami, sedangkan kalian, jika bukan karena apa yang ada padamu selain menambah kemuliaan bagimu maka cukuplah kami hidup begini dan kalian hidup seperti itu. Sungguh sangat jauh berbeda:
 Kami hidup dalam keadaan munafik dan riya', takut dan hina, dusta dan jauh dari Alloh.
 Sedangkan kalian kami kira sangat dekat dengan Robb kalian, sangat dekat sekali. Maka balasan bagi kalian – dengan izin dari Alloh – itu lebih banyak. Karena kesulitan yang kalian hadapi lebih berat.
 Kalian telah menolak lezatnya tidur diatas kasur empuk, dan ketika hari raya kalian tidak bisa bercanda dengan keluarga dan anak-anak, wajah kematian tidak membuat kalian menangis dan suaru tangisan anak yang baru lahir tidak membuat kalian senang.
 Maka jawablah, dari apa kalian itu diciptakan? Apakah terbuat dari baja atau badan seperti kita ini?
 Kesempitan semakin berat bagi kalian, lalu kalian menikmatinya dengan kelezatan munajat, dan kalian bersenang-senang dengan pemberian dari Robb kalian. Sedangkan kami menggunakan kenikmatan dengan syahwat dan sedikit, dan kami bersenang-senang dengan hilangnya kelezatan khusyu' di dalam sholat, dan kami juga lupa untuk menangis ketika berkholwat.

 Wahai orang-orang yang mulia….

 Kalian telah mengajari kami bahwa hidup itu adalah sebuah perjalanan, bisa jadi berjalan menuju jannah dan bisa jadi berjalan menuju neraka Saqor.
 Kalian telah meneguhkan kami bahwa pada diri kami ada Mutsanna, Sa'ad dan Umar. Namun diantara kami juga ada Abu Jahal dan Ibnu Salul, dan bahwa dia hidup kembali kepada Hubbal. Kalian telah mengajari kami bahwa di dalam peperangan ada tempat untuk beristirahat dan bagi umat terdapat siahah (perjalanan) serta bahwa pada diri kami masih ada Ibnu Rowahah.

 Wahai orang-orang yang mulia….

 Tetap teguhlah berada diatas kebenaran, dan janganlah kalian rela dengan kehinaan dan kerendahan. Teguhkanlah kaki-kaki kalian diatas tanah, dan naiklah diatas manusia dengan tekad kalian, naiklah ke atas awan dengan ruh-ruh kalian dan ketuklah setiap pintu untuk kemuliaan. Hati-hatilah dengan kegelinciran dan jangan menyerah dengan kebosanan, janganlah merasa bersedih dengan hinaan, janganlah merasa aman pada diri anda dari fitnah. Demi Alloh, sungguh kami mengetahui suatu kaum yang jernih, dan bagi umat terdapat para pemberi pelajaran dan contoh, mereka disakiti di jalan Alloh, mereka dipenjara dan disiksa. Kemudian apa yang terjadi?
 Ketika mereka mendapatkan jalan keluarnya, seakan terasa lama sekali, diantara mereka ada yang mengganti langkahnya, diantara mereka ada yang bertoleransi dan mundur dan diantara mereka ada yang berbalik sikap dan berubah. Maka hati-hatilah dan berhati-hatilah! Janganlah kalian lepas baju kemuliaan dan karomah yang Alloh telah berikan kepada kalian.

 Wahai orang-orang yang mulia….

 Sesungguhnya orang yang tidak digunakan pasti akan diganti, maka janganlah kalian tertipu dengan orang-orang yang mengganti langkahnya, dan sebutkanlah anaknya Nabi Nuh dan anaknya Hanbal. Jagalah hubungan baik kalian dengan Robb kalian, jika kalian baik hubungannya antara kalian dengan Robbnya maka akan baik pula hubungan kalian dengan manusia. Dan katakan dengan lisan kalian. Ilahiy:
"Semoga engkau senang padahal kehidupan yang telah berlalu….
Dan semoga engkau ridho walaupun manusia marah….
Dan semoga antara diriku dan diri Mu berdiam bersama terpelihara….
Dan antara diriku dan seluruh manusia hancur….
Jika datang kemaafan dari Mu maka semuanya jadi hina….
Dan setiap apa yang di atas tanah adalah tanah….
 Ingatlah akan ayat Alloh:
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ * إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ * وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ
"Sungguh telah kami tetapkan sebelumnya bagi hamba-hamba kami yang mendapatkan utusan, dan sungguh mereka akan mendapatkan pertolongan. Dan sungguh tentara kami pasti akan menang".

 Maka kemenangan itu akan datang dan hal itu tidak mustahil, akan tetapi melalui tangan siapa?
 Maka beruntunglah dengan kemuliaan ini, sungguh kalian telah berada di kamp-kamp latihan, dan sekarang inilah saatnya telah tiba untuk mempraktekkannya. Dan jika ketakutan kalian semakin bertambah di dunia ini, maka ingatlah bahwa Alloh tidak akan mengumpulkan hambanya dengan dua ketakutan. Dan jika kalian merasa sakit dengan hinaan dan beratnya hukuman maka ingatlah bahwa siapakah yang membuat makar bagi Yusuf dan suadara-saudaranya, siapakah menjadikan istri nabi Luth berkhianat kepada nabi Luth, siapakah yang menghinakan nabi Nuh dari kalangan keluarganya, serta siapakah yang pertama kali keluarga Rosululloh yang memeranginya?
 Dan jika mereka mengatakan kepada kalian siapakah yang membuat kalian seperti itu?
 Maka ingatlah, sesungguhnya para Ashabul Kahfi mereka itu adalah para pemuda, dan sesungguhnya agama dan pemeluknya diakhir zaman ini adalah orang-orang asing. Cukuplah kalian hanya dikenal oleh Robb kalian, maka berbahagialah orang-orang yang ghuroba' (asing), yang mereka itu adalah manusia-manusia yang sholeh berada ditengah-tengah orang-orang yang jelek, orang yang bermaksiat lebih banyak daripada orang yang berbuat ketaatan.

 Kalian wahai orang-orang yang asing!

"Kalian adalah gudang permata dan yaquth di tengah-tengah….
Hiruk pikuk dunia, dan jika mereka tidak mengenalmu…..
Tempat pesta kemuliaan dibutuhkan oleh….
Suaramu yang tinggi walaupun mereka tidak mendengarmu….

 Ingatlah ujian Ya'kub, kesabaran Ayyub, dan Yunus ketika diseru oleh Robbnya di dalam perut ikan hiu: Laa ilaaha anta subhaanaka inni kuntu minadz dzolimiin. Walaupun itu menimpamu maka itu tidak akan sampai menyamai sakitnya tercebur ke dalam neraka jahannam, maka bersabarlah wahai orang-orang mulia, bersabarlah. Sesungguhnya selalunya setiap kesulitan itu ada kemudahan.

 Wahai orang-orang yang mulia….

 Tinggalkanlah kami dan pergilah serta tinggallah dipuncak-puncak bukit. Biarkan kami tinggal di tengah-tengah kemewahan. Janganlah kalian mengingatkan kami dengan ayat-ayat jihad, dan janganlah menuntut kami untuk melakukan i'dad, bunuhlah musuh-musuh kami dan kalian akan mendapatkan kemuliaan. Dan tinggalkanlah kami berada di dalam lingkaran ketakutan. Biarkanlah kami membangun bangunan-bangunan kami diatas mulut jurang, pergilah kalian dan Robb kalian dan berperanglah bersama barisan. Biarkanlah kami beribadah berada di tepian jurang!


Ayah! kenapa engkau tidak pergi berjihad?


Ayah! kenapa engkau tidak pergi berjihad?

Saudarimu: Ummu Asy Syahid .

 seorang anak perempuan yang masih kecil berumur sekitar tujuh tahun datang kepada bapaknya, dia menanyakan suatu pertanyaan: "Wahai ayah kenapa engkau tidak pergi berjihad?" Ayah anak perempuan kecil ini terheran dengan pertanyaan itu, dan ia ingin mengujinya, maka dia bertanya: "Nak! Jika aku pergi untuk berjihad, bisa jadi ayah nanti akan terbunuh, dan kamu nanti jadinya tidak punya bapak seperti anak-anak lainnya". Maka mujahidah kecil itu menjawab: "Jika engkau terbunuh maka itu yang utama, karena engkau akan menjadi seorang syuhada' dan masuk jannah dan kita akan masuk jannah bersama-sama".
 Inilah iman yang kuat dan fitroh yang bersih serta bentuk pelaksanaan perintah Alloh SWT yang telah tertanam di dalam diri dan sikap anak perempuan kecil itu, dia itulah yang kita butuhkan hari ini di dalam mendidik anak-anak laki-laki dan perempuan kita, kita ingin mendidik mereka dengan tarbiyah iman dan jihad. Maka kita mulai dengan menanamkan aqidah yang benar, yang tidak ada penyakit-penyakit dan tidak ada penyelewengan dari orang-orang yang bersikap toleran dan kaum munafik. Serta mengajari mereka agama yang benar sebagaimana yang telah dibawa oleh Nabi SAW dan salaf sholeh kita, kemudian kita menanamkan pada diri mereka bahwa mereka adalah bagian dari kesatuan umat Islam ini, dan bahwa mereka adalah harapan umat ini setelah Alloh di dalam menyelamatkan dan mengangkat umat dari cengkeraman cakar-cakar kehinaan dan kenistaan serta menyatakan permusuhan secara terang-terangan terhadap umat-umat kafir di muka bumi pada zaman ini. Dan diharapkan mereka dapat mengembalikan kemuliaan dan kekuatan serta puncak kejayaan umat Islam pada zaman ini. Penting juga kita mempersiapkan mereka baik fisik maupun mental, sehingga mereka harus dilatih tentang cara memanggul senjata, berani, dan bertempur mati-matian di medan perang serta mencari kesyahidan di jalan Alloh dan bahwa semua itu adalah sebagai bentuk mendekatkan diri dan ketaatan kepada Alloh yang paling utama, yang dia beribadah kepada Alloh dengannya. 
 Kita ingin menghantarkan mereka hingga sampai pada tahapan dimana dia menyerap seluruh makna-makna kemuliaan dan jihad sehingga hiduplah salah satu dari mereka menjadi seorang yang mulia, mujahid, bangga dengan agamanya, pembela umatnya, bahkan dia bangga bahwa dia adalah seorang mujahid yang dapat menjadi pengganjal di leher-leher orang-orang kafir dan munafik.
 Kita memohon kepada Alloh untuk memberikan kebaikan kepada anak-anak kita, dan menjadikan kita dan mereka termasuk dari para mujahid di jalan Alloh dan memberikan rizki kepada kita dan mereka dengan kesyahidan serta mengumpulkan kita di Firdausil A'la. Amiin...



Kamis, 12 Maret 2009

Kepada setiap wanita yang diuji


Kepada setiap wanita yang diuji

Dengan kepergian suaminya

Oleh : Ummu Da'da

 

        Dia kembali dari rumahnya ke rumah keluarganya dengan menangis dan penuh pengaduan.

        Belum genap dua tahun bersama suaminya kemudian tiba-tiba dia kembali, dia kembali bersama anaknya yang masih kecil dan membawa pulang seluruh apa yang dia miliki.

        Apakah kamu melihat dimana suaminya? Kenapa dia meninggalkannya? Atau dia menceraikannya?.

        Ketika ditanya dia berkata: "Sesungguhnya dia telah mengucapkan perpisahan kepada kami selama-lamanya, dia telah pergi keluar untuk berjihad fi sabilillah seperti yang dia katakan!"

        seandainya dia berpergian ke negeri yang jauh, tapi dia akan berjihad di sini! Di negeri kita ini!!

        Keluarga dan para kerabatnya terguncang: Dia itu memang gila! Bodoh! Ceroboh! Dan lain-lain.

        Bagaimana dia bisa pergi dan meninggalkan keluarganya begitu saja? Jika dia belum menikah itu pasti baik baginya, tapi bagaimana dia rela istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim? Bagaimana dia meninggalkan pekerjaannya? Padahal dia berusaha untuk bekerja dengan tekun. Dia bisa duduk sambil beramal di bidang dakwah untuk membela agama Alloh jika dia jujur, maka dia bisa ikut di dalam bidang yang masih sedikit orang yang menekuninya, beramal dengan pena itukan juga jihad!

        Teman wanitanya berkata: "Aku tahu apa faktor yang menyebabkan dia meninggalkanmu, karena kamu tidak berbuat baik kepadanya dan tidak suka bersolek dihadapannya!!! Jika kamu rajin dan tekun dalam hal itu tentu dia tidak akan pergi meningggalkanmu".

        Saudaranya berkata kepadanya: "Aku sudah memperingatkanmu dari menikah dengan pemuda, sesungguhnya mereka itu tidak mampu bertanggung jawab, dan tidak dapat menjaga semangatnya".

        Saudariku: Jangan kau hiraukan orang-orang itu. Tetap teguhlah, sungguh kamu berada di atas kebenaran. Suamimu telah keluar untuk berjihad, bukan karena tidak suka denganmu, akan tetapi untuk menegakkan kewajiban Alloh dan kecintaannya pada pahala yang kamu akan ikut mendapatkannya jika kamu bersabar dan tabah. Janganlah kamu tertipu dengan sedikitnya orang-orang yang menempuh jalan ini, sesungguhnya itu merupakan keteransingan yang telah disebutkan oleh Rosululloh SAW:

طوبى للغرباء

"Maka berbahagialah orang-orang yang asing".

          Apa yang telah kamu dengarkan itu hanya sedikit saja dari rasa sakit yang pernah dialami oleh Rosululloh SAW sebaik-baik manusia dan istri-istrinya serta anak-anaknya. Nabi telah berhijroh dan meninggalkan anak-anaknya di Makkah, begitu juga Abu Bakar Ash Shiddiq, sesungguhnya itu bagian dari agama yang kita tidak diciptakan kecuali untuk itu, dan segala sesuatu itu remeh selain agama.

        Janganlah engkau tertipu dengan syaikh yang memakai pakaian jubah dan nampak di layar televisi dan berkata: "Jihad itu fitnah". Sebenarnya fitnah itu adalah keikut sertaanmu wahai corong-corong penguasa dengan penguasa kalian, bahkan janganlah kamu memuji dengan banyaknya para syaikh tersebut. Alloh SWT berfirman:

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ

" Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya, mereka itu hanya mengikuti persangkaan-persangkaan belaka" (QS. Al An'am : 116).

        Apakah engkau melihat dia mengatakan apa-apa yang menjadi agama Alloh? Ataukah engkau melihat mereka bersikap toleran dengan para penguasa?

        Jika engkau mengatakan: "Dia akan meninggalkanku selamanya". Ini adalah tidak benar. Tidak! Dia tidak pergi untuk selamanya, di sana ada hari dimana engkau akan bertemu dengannya di jannah jika engkau tidak berubah pendirian.

        Dan tidak samar lagi bagimu bahwa setiap manusia harus meninggalkan keluarganya, hanya saja perpisahanmu dengan suamimu telah dipercepat oleh Alloh. Dan pada beberapa manusia telah ditakdirkan untuk sedikit bersenang-senang dengan orang-orang yang dicintainya kemudian berkesudahan dengan perpisahan. Maka teman kamu pasti akan berpisah dengan suaminya yang dia kira bahwa suaminya tidak akan meninggalkannya karena dia mencintainya. Dia pasti akan pergi walaupun dia membenci kepergian itu. Ya! Dia akan mati, atau istrinya yang akan mati dahulu dan dia kemudian menikah lagi dan melupakannya.

        Inilah sunnah kehidupan, pasti akan fana, sedangkan diakherat maka disana kehidupan yang kekal, kekal abadi dan tidak akan fana, maka pejamkanlah matamu dari finah dunia ini dan dari kesusahannya dan kemiskinan dan beramallah, bersungguh-sungguhlah dalam beramal sampai kamu bertemu dengan Robbmu dan Dia dalam keadaan ridho denganmu, untuk mempersiapkan pertemuanmu dengan orang-orang yang engkau cintai: bapakmu, suamimu dan saudara-saudaramu. 

Renungan : Andaikan suamiku seperti mereka….


Andaikan suamiku seperti mereka….

Oleh : Ummul Ghuroba'

Ketika aku keluar rumah sambil bendiri melihat foto-foto para buronan mujahidin yang mulia dan yang menjaga keutuhan agama dan kaum muslimin, maka aku sangat berharap bahwa seberkas kertas itu tertera foto suamiku dan tertulis namanya supaya kami mendapatkan kemuliaan pada seluruh umur kami, dan hal itu bukan hanya dia saja. Juga supaya anaknya bahagia ketika melihat bapaknya menjadi salah satu dari para pahlawan itu dan bangga dengan keberaniannya ketika diwaktu yang sama tetangga mereka dan bapak teman-teman mereka bersikap diam tenang dan tidak bergerak untuk memperjuangkan umat!!
Bahkan supaya Alloh dan orang-orang beriman mencintai bapak mereka dan supaya Alloh menerima amal mereka, karena barang siapa yang ridho kepada Alloh maka dialah yang akan diridhoi oleh Alloh, dan manusia juga akan meridhoinya, bahkan Alloh akan mencintainya, dan barangsiapa yang dicintai oleh Alloh maka dia akan dicintai oleh orang yang berada di langit dan di bumi.
Ketika para Ummahatul Mukminin yang suci mencintai Rosululloh SAW…
Maka mereka mencintainya karena beliau adalah seorang pemberani yang Jibril turun dengan membawa wahyu sedangkan beliau waktu itu beribadah di sebuah gua yang gelap gulita.
Mereka mencintai beliau karena beliau seorang pemberani di dalam menyampaikan risalah Robbnya dan berkata kepada kaum Quroisy: 
لقد جئتكم بالذبح
"Sungguh aku datang kepada kalian dengan penyembelihan".
Mereka mencintainya karena beliau seorang pemberani yang melindungi sahabat-sahabatnya dengan punggungnya ketika siksaan semakin bertambah berat.
Maka beliau dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin….
Dan ketika istri Ash Shiddiq mencintai suaminya….
Dia mencintainya karena dia adalah seorang pemberani, dia adalah orang yang pertama kali beriman kepada Alloh SWT, mencintainya karena beliau seorang pemberani, beliau orang yang pertama kali membenarkan Rosululloh SAW, mencintainya karena dia berani memerangi orang-orang murtad dengan penuh kegagahan sehingga Alloh menjaga agamaNya melalui tangan beliau.
Maka dia dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin….
Dan ketika istri Umar mencintai Umar bin Khottob ra. mencintainya karena dia adalah seorang pemberani, beliau orang yang pertama kali memisahkan yang haq dari yang bathil, mencintainya karena dia seorang pemberani yang dimana jika dia berjalan di suatu lembah sedangkan syetan berjalan di lembah yang lain untuk menghindarinya, mencintainya karena dia pemberani yang mengatakan suara kebenaran dengan terang-terangan sebagai balasan terhadap Abu Sufyan ketika perang Uhud.
Maka dia dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin….
Mereka itulah orang-orang yang dicintai oleh Alloh dan dicintai oleh umat Islam, mereka dan orang-orang yang berjalan diatas manhaj mereka, membela apa yang mereka bela, mempertahankan sebagaiman mereka mempertahankan, menolong orang-orang yang mereka tolong. Mereka adalah para pemimpin umat ini, para pemberani umat ini seperti Saifulloh Al Maslul (yang selalu terhunus), Abu Dujanah, Al Barro', Malik, Abdulloh bin Zubair, Said bin Jubair, Ahmad bin Taimiyyah, Sholahuddin, Umar Mukhtar, Marwan Hadid, Kholid Al Islambuliy, Yahya Ayyasy, Saamir As Suwailim (Khottob), Yusuf Al Uyairiy, Turki Ad Dandaniy dan Sulthon Al Qohthoniy semoga Alloh meridhoi mereka semuanya.
Mereka itulah orang-orang yang berhak untuk dicintai….
Mereka itulah orang-orang yang berhak untuk disebut orang-orang yang menepati janji….
Mereka itulah orang-orang yang mulia….
Setiap singa dari mereka berhak untuk kita cintai, karena dia dicintai oleh Alloh dan RosulNya, juga dicintai ummat dan dibelanya….
Setiap singa dari mereka berhak disebut orang yang menepati janji karena dia memiliki perjanjian dengan Alloh, dan memiliki perjanjian dengan Rosululloh SAW dengan mengikuti petunjuknya, memiliki perjanjian dengan umatNya ketika dia menjadikan kepala umat tegak dengan mempertahankan agamanya….
Setiap singa dari mereka berhak untuk mendapatkan kemuliaannya karena dia telah menjaga kemuliaan dan kehormatan umat, maka seorang pemberani dan mulia itu jika dicintai, dia memenuhi setiap perjanjiannya dengan mengorbankan jiwanya yang suci, sehingga selain dari itu semua, dia adalah seorang penakut dan pengecut, tidak berhak untuk mendapatkan sesuatupun.

Renungan : Seorang istri Mujahid


Renungan seorang istri mujahid

yang menjadi buron.

 

Ditulis oleh Ummu Da'da.

 

        Dia beristirahat diatas ranjangnya setelah melewati hari yang begitu berat dan melelahkan, juga setelah melakukan perdebatan yang panas serta berdialog tanpa ada aturan bersama orang-orang yang tidak jelas. Mereka telah membeli sesuatu yang fana dengan sesuatu yang kekal, mereka ridho dengan kehidupan dunia daripada kehidupan akherat.

            Dia bertanya-tanya: "Ya Robbi, disekitarku banyak orang-orang yang mencelaku. Suara mereka selalu terngiang-ngiang di telingku: "Bagaimana kamu bisa rela dengan suami seperti ini? Dia meninggalkanmu dan pergi begitu saja…

            Sudahlah… berpisahlah dengannya, dia itu tidak mencintaimu, jika mencintaimu pasti dia tidak akan berbuat seperti itu. Bagaimana dia bisa meninggalkan anaknya dan pergi begitu saja?"

            Sungguh… orang-orang itulah yang mesti dikasihani. Apakah mereka tidak pernah mendengar kata jannah? Apakah mereka tidak tahu pahala orang yang mati syahid? Apakah aku harus menjelaskan kepada mereka apa motivasi suamiku pergi untuk berperang? Apakah mereka tidak mengetahui kewajiban jihad? Atau apakah mereka terpengaruh dengan para ulama' bingung itu? Dan membenarkan bahwa jihad adalah sebuah kejahatan yang berhak mendapatkan hukuman had?

            Saudarinya berkata: "Aku tinggal selama dua hari dan terus menangis disebabkan engkau menjadi janda wahai saudariku, dan juga karena anak-anakmu menjadi yatim!"           "Padahal suamiku belum terbunuh sama sekali! Dan seakan-akan kematian tidak akan datang kecuali ketika perang saja".

            Inilah Iblis berkata: "Lihatlah temanmu ini, dia merasa bahagia berada di rumah. Suaminya menghibur dia dan mendatanginya serta berpergian dengan istrinya ke mana yang dia suka, dan menginap di vila yang megah. Kenapa kamu tidak seperti dia? Kamu hidup dalam keadaan terpisah, ketakutan dan kekhawatiran, sedangkan dia bersama suaminya penuh dengan kenikmatan dan kehidupan yang lapang dan bahagia".

            Akan tetapi ketika dia mengingat akan dekatnya kematian, dan bahwa dunia itu seakan-akan manis dan hijau, akan tetapi cepat sekali hilang dan sirna maka dia berkata: "Celakalah engkau wahai dunia!"

            Aku tidak akan hidup melainkan hanya sehari atau dua hari saja, kemudian aku akan bertemu dengan Robb ku, maka demi Alloh, aku merasa senang dengan ujian dan perpisahan yang menimpaku, maka ya Alloh! Alhamdulillah (Aku memuji Mu), Ya Alloh! Alhamdulillah (aku memuji Mu).

            Seorang mujahid itu adalah orang asing di dunia ini, semua orang membencinya dan orang-orang melihat istrinya dengan ketakutan dan kekhawatiran. Seakan-akan dia adalah istri seorang penjahat.

            Ya! Dia memang istri (seorang penjahat) akan tetapi itu menurut orang-orang Yahudi dan menurut pandangan media massa pendusta itu.

            Sedangkan menurut Al Qur'an dan As Sunnah maka dia adalah istri seseorang yang pergi berperang di mana manusia duduk-duduk tidak mau melakukannya dan:

لاَّ يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُوْلِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ

"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak terut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah" (QS. An Nisaa' : 95).

            Dan dia adalah istri seseorang yang berhijroh, yang mendepak dunia setelah dunia itu datang kepadanya walaupun dia sebenarnya menginginkannya.

ومهاجر في الله ودع أهله        لم يلتفت يوم الفراق وراءاً

"Dan orang yang berhijroh karena Alloh meninggalkan keluarganya….

Tidak menoleh kebelakang sedikitpun di hari perpisahan…."

            Dia juga istri seseorang yang mati syahid, yang memakai tiara dari yaquth yang lebih baik dari dunia dan seisinya.

            Ya Alloh! Segala puji bagimu atas kenikmatanMu, dan segala puji atas ketentuanMu, janganlah engkau halangi kami untuk mendapatkan kemurahanMu, dan sabarkanlah kami di atas cobaan dunia serta muliakanlah kami dengan kenikmatan akherat.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ.

" Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka" (QS. Ath Thur : 21)