Minggu, 01 Maret 2009

Kisah sang pejuang...part 02.



SANG PAHLAWAN

SYAIKH SA’ID IBNU MUBAROK ALI ZU’AIR

Beliau dipenjara selama 3330 hari

 

Syaikh Sa’id ibnu Mubarok Ali Zu’air dipenjara kurang lebih selama 6 tahun di Penjara Al Haair Riyadl. Beliau dipenjara bukan karena melakukan pelanggaran.

Khabar tentang dipenjarakannya beliau tidak diekspos secara transparan, dan tidak ada artikel yang berani mengkritik penguasa tentang tragedy ini, oleh karena itu beliau dipenjara dalam waktu yang lama. Penguasa Arab Saudi melarang mengeluarkan beliau sehingga beliau tinggal di dalam penjara dalam waktu lama.

Saya kira para pembaca akan mengatakan : “ Sungguh kesabaran beliau akan pudar “. Kalau begitu apa sebab beliau dipenjara ?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, maka selayaknya kami memaparkan kepada pembaca tentang biografi perjalanan hidup beliau yang mulia :

Syaikh dilahirkan pada tahun 1370 H. setelah beliau menyelesaikan kuliah syari’ah beliau kemudian menjadi Dosen dan menjadi mudir (direktur) di sebuah balai pendidikan setingkat Tsanawiyah. Juga sebagai mudir di Ma’had I’dadul Mu’allimin di Khoroj, juga sebagai mudir  ta’lim di kabupaten Al Hauthoh dan Al Haroq di selatan Riyadl.

Pada tahun 1399 H. beliau mengikuti kuliah jarak jauh di Fakultas Dakwah sehingga mendapat gelar “ Magester “ kemudian mendapat gelar  Doktor “ dengan peringkat Comlaude pada tahun 1406 H. setelah mendapat gelar Majister dan Doktor beliau diangkat menjadi Dosen pembantu di Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud – bagian I’lam – kemudian beliau menjadi wakil Dekan di Fakultas itu dan diserahi urusan bagian administrasi dan perhubungan Universitas yang berhubungan dengan Universitas-Universitas lainnya dan sebagai delegasi pemerintah di luar kerajaan ….. dan berlalulah perjalanan Doktor Sa’id di dalam kegiatan mengajarnya di Fakultas hingga beliau ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara pada hari Ahad, bertepatan pada tanggal 4/10/1415 H.

Maka dari itu wahai saudara pembaca !  Engkau sekarang bukan lagi berhadapan dengan seorang bisnismen yang curang, bukan pula sedang berhadapan dengan seorang penjahat atau pencuri yang licik, akan tetapi anda sedang berhadapan dengan seorang ustadz yang bijaksana, seorang Murobbi (pendidik) yang kharismatik, dan seorang Presenter yang disegani. Apakah seorang lelaki – mulia – seperti ini layak dijebloskan ke dalam penjara ?

Adapun penyebab beliau dipenjara adalah dikarenakan beliau menentang keputusan sebagian syaikh – seperti – syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz – rohimahullah – yang melegitimasi perdamaian dengan Israil. Hanya kerena sebab inilah beliau dijebloskan ke dalam penjara. Padahal dalam kisah yang mereka sampaikan, beliau tidak pernah sama sekali menentang penguasa walaupun hanya dengan kritikan atau celaan apa saja.

Selama dalam penjara syaikh Sa’id tidak pernah di proses secara hukum ….. akan tetapi para – teman beliau –  yang berada di bagian ma’lumat di bagian Da’wah dan I’lamiyah memberikan bantuan kepada beliau. Dan dari sanalah keserikatan beliau cukup besar di dalam muktamar-muktamar umum di dalam kerajaan dan di luarnya, dan keserikatan beliau juga di dalam kegiatan berfatwa pada musim haji pada tahun-tahun yang lalu.

Para penanggung jawab bagian Dakwah dan I’lam sama mengerti bahwa beliau dipenjara bukanlah karena melakukan kesalahan. Akan tetapi Menteri Dalam Negri mengatakan bahwa beliau harus mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Ini tidak mungkin akan diterima oleh beliau. Beliau berkata : “ Bagaimana saya akan mengakui sesuatu yang tidak pernah saya lakukan ? Dan bagaimana saya akan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi ? !

Beliau melanjutkan : “ Mentri Dalam Negri telah mendlolimiku dan dia harus mengakui perbuatan dlolimnya ini dan dia harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi….. sementara telah berlalu selama enam tahun beliau dipenjara tanpa ada proses persidangan secara hukum. Berlalunya hari-hari menambah beliau semakin keras dan teguh, dan kita tidak mengerti sampai kapan habisnya waktu ujian buat syaikh yang mulia ini. Dan kenapa Menteri Dalam Negri tidak mau mengakui kedlolimannya. Kalaulah ia tidak mau mengakui kedlolimannya itu maka hendaknya ia tidak lemah dalam mengurusi orang-orang yang dlolim dan yang didlolimi.

Yang terakhir – dari penyampaian saya – semua orang yang ada di seluruh benua hendaknya bergerak untuk berusaha membebaskan syaikh yang mulia Sa’id Ali Zu’air, dan melepaskan jerat tali Menteri Dalam Negeri atas para da’i. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selagi hamba-Nya mau menolong saudaranya yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :