Senin, 15 Juni 2009

Mari kita mengenal Rosul...!!!


Iman kepada rasul termasuk salah satu rukun iman yang enam, maka sangat penting sekali untuk memahami tentang rasul-rasul Allah.

Seseorang tidak dianggap muslim atau mu'min kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menjelaskan hakekat sebenarnya dari Dienullah Islam, selain itu ia tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh para rasul dan tidak membeda-bedakannya.

“...Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya...”
Al Baqarah/2:285

Sebagai rasul mereka diutus Allah untuk menyampaikan risalah kepada manusia, dan manusia menghajatkan atau membutuhkan terhadap risalah ini, dengannya ia menjadi mengerti hakekat dan tujuan hidupnya.

*****

Tugas Para Rasul


1. Mengenalkan manusia kepada Rabb-nya

”Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mu'jizat-mu'jizat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata:”Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb seru sekalian alam”
Az Zukhruf/43:46

“Ibrahim berkata:”Sebenarnya Rabb kamu adalah Rabb langit dan bumi dan yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu”
Al Anbiyaa'/21.56


2. Semua Nabi mengajari manusia bertauhid kepada Allah

“Kami tiada mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan(yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.”
Al Anbiyaa/21:25

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul untuk tiap-tiap ummat untuk (menyerukan):”Sembahlah Allah saja dan jauhi Thaghut”
An Nahl/16:36

نَحْنُ مَعَاشِرَاْلأَنْبِيَاءِ أَوْلاَُ عَلاَّتٍ وَدِيْنُنَا وَاحِدُ

“Kami para nabi, merupakan anak dari berbagai ibu/istri dan agama kami satu”
Tafsir Ibnu Katsir, Yunus:74

3. Mengajari cara beribadah kepada Allah

“...kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah(sunnah), serta mengajar kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
Al Baqarah/2:151

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan(syariat Kami) kepadamu ketika terputus(pengiriman) rasul-rasul...”
Al Maa-idah/5:19

4. Menjadi saksi, pemberi peringatan dan kabar gembira

“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa kabar gembira dan peringatan”
Al Ahzab/33:45

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu(ummat Islam) ummat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia, dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”
Al Baqarah/2:143

5. Pemberi / penyampai informasi-informasi ghaib(yang sudah maupun yang belum terjadi)
“Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri(yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu(Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada(pula) yang telah musnah. Dan Kami tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, dan waktu adzab Tuhan-mu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.”
Huud/11:100~102

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’kub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugrahkan mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan(manusia) kepada negeri akhirat”
Shaad/38:45~46

“Dan dia(Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.”
At Takwir/81:24

6. Menegakkan syari'at Allah

“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya...”
Asy Syuura/42:13


*****

Pengertian antara Nabi dan Rasul

Menurut Syekhul Islam Ibnu Taimiyah:
“Nabi adalah orang yang diberi wahyu Allah, ia menyampaikan wahyu yang diberikan kepadanya tetapi ia tidak diutus Allah kepada suatu kaum kafir tertentu. Rasul adalah orang yang menyampaikan apa yang diwahyukan kepadanya kepada suatu golongan/kaum untuk mengajaknya kepada tauhid”

Jadi setiap rasul adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul.


*****

Dzat dan Ciri Nabi dan Rasul

1. Manusia biasa (bukan malaikat)

“…Dan tiadalah Kami jadikan tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tiada (pula) mereka itu orang yang kekal.”
Al Anbiyaa'/21:7~8

“Katakanlah:“Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu,…”
Al Kahfi/18:110

“Dan kalau Kami jadikan rasul itu dari malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki, dan jika Kami jadikan ia berupa laki-laki, Kami pun akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu”
Al An’am/6:9

2. Manusia pilihan

“Dan sesungguhnya mereka di sisi Kami adalah benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik”
Shaad/38:45~48

3. Disucikan Allah

“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan(menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi...”
Shaad/38:46

4. Mendapat mukjizat

مَامِنْ نَبِيِّ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ إِلاَّ فَقَدْ أُوْتِيَ مِنَ اْلآيَاتِ مَا آمَنَ عَلَى مِثْلِهِ اْلبَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الذِّيْ أُوْتِيْتُهُ وَحْيًا أَوْحَاهُاللهُ إِلَيَّ فَأَرْجُوْ أَنْ أَكُوْنَ أَكْثَرُهُمْ تَابِعًا
“Tiada seorang nabipun melainkan dia diberi sebagian mukjizat yang diimani manusia kepada yang seperti itu. Dan yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukam kepadaku, maka aku berharap yang paling banyak pengikutnya”
Al Hadits Tafsir Ibnu Katsir, Yunus:40

5. Mendapat wahyu

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu(pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'kub dan anak cucunya, “Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud”
An Nisaa'/4:163

6. Jumlahnya tidak diketahui

“Dan (telah Kami utus) beberapa rasul yang sungguh telah Kami ceritakan hal-hal mereka kepadamu dahulu dan beberapa rasul yang tidak Kami ceritakan kepadamu…”
An Nisaa’/4:164
7. Nabi tidak selalu memiliki pengikut

عُرِضَ عَلَيَّ اْلأَنْبِيَاءُ فَجَعَلَ النَّبِيُّ يَمُرُّ وَمَعَهُ مِنَ النَّاسِ وَالنَّبِيُّ مَعَهُ الرَّجُلُ وَالنَّبِيُّ وَمَعَهُ الرَّجُلاَنِ وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
“Para nabi diperlihatkan kepadaku, maka ada nabi yang lewat bersama sejumlah manusia, ada nabi yang lewat bersama seseorang, ada nabi yang lewat bersama dua orang, dan ada nabi yang lewat tanpa ditemani seorang pun”
Shahih. Ibnu Katsir, Yunus/10:98

8. Allah mengutus utusannya tiap-tiap ummat

“Tiap-tiap ummat mempunyai rasul, maka apabila telah datang rasul mereka, diberiklah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka tidak dianiaya sedikitpun”
Yunus/10 :47

“ …dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk”
Ar Ra’d/13:7

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut itu…”
An Nahl/16:36


9. Tiap nabi atau rasul memilki musuh

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaithan-syaithan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada manusia perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia…”
Al An’am/6:112

*****

Sifat-Sifat Asasi Kerasulan

1. Shiddiq (jujur)

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu(Al Qur'an) menurut kemauan hawanafsunya”
An Najm/53:3

“Dan orang yang membawa kebenaran(Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”
Az Zumar/39:33

أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجِبَلِ تُرِدُ أَنْ تُغَيْرَ عَلَيْكُمْ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقَنِى؟ نَعَمْ مَا جَرَ بَنَا عَلَيْكَ كَذِبًا
Rasulullah bersabda:”Bagaimana menurut pendapatmu jika aku kabarkan kepada kalian, bahwasanya ada seekor kuda keluar dari gunung ini, lalu ia hendak menyerang kamu, apakah kamu membenarkan aku?” Semua yang hadir menjawab :”Benar kami percaya, kami tidak pernah mencoba mendustakanmu”
Riwayat Bukhari Muslim

2. Amanah (terpercaya)

“Aku menyampaikan amanat-amanat Rabb-ku kepadamu dan aku hanya pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.”
Al-A’raf/7:68
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu(Al Qur’an) menurut kemauan hawa-nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya”
An Najm/53:3~4

“…katakanlah:”Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa dari yang besar(kiamat)”. Katakanlah:”Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu. Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya, maka apakah kamu tidak memikirkannya?”
Yunus/10:15~16

3. Tabligh (menyampaikan)

“…maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu(Muhammad) hanyalah menyampaikan(amanat Allah) dengan terang”
An Nahl/16:82

“Kewajiban rasul tiada lain hanyalah menyampaikan,…”
Al Maaidah/5:99

“…Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”
An Nahl/16:44

4. Fathonah (cerdas)

Berkata(Hud):“Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Rabb semesta alam.”
Al-A’raf/7:67

5. 'Ismah (terpelihara)

“Allah memelihara kamu dari gangguan manusia”
Al Maaidah/5:67

6. Iltizam (komitmen)

“Dan kalau Kami tidak memperkuat(hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka”
Al Israa'/17:74

7. Khuluqin Adzim (akhlak yang mulia)

“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan(menganugrahkan mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan(manusia) kepada negeri akhirat”
Shaad/38:45~46

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”
Al Qalam/68:4


إِنَّمَابُعِثْتُ لأُِتَمِمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
Baihaqi

8. Sangat sayang kepada ummatnya

“Telah datang kepada kalian seroang Rasul dari dirimu sendiri, ia merasa berat terhadap apa yang kalian derita. Sangat sayang kepadamu, lemah-lembut kepada orang-orang yang beriman“
At Taubah/9:128

*****
Nabi dan Rasul yang menjadi Ulul Azmi (pemilik kesabaran)

Dari Ibnu Katsir menurut tafsirnya:“Menurut pendapat yang paling masyhur adalah : Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad”

“Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan kamu(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh”
Ahzab/33:7

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”
AsySyura/42:13

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar,... ”
Al Ahqaaf/46:35

*****

Risalah Rasulullah Saw

1. Nabi dan Rasul penutup

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.”
Al Ahzab/33:40

2. Penutup risalah rasul-rasul sebelumnya

Risalah terdahulu hanya untuk kaum, situasi dan keadaan tertentu, dan dengan metode da'wah tertentu pula, sehingga hanya sesuai untuk kaum, situasi dan keadaan itu saja.
Tetapi risalah Rasulullah Saw adalah untuk semua manusia di seluruh bumi dan di semua zaman sesudah beliau, sebagai pelengkap/penyempurna sekaligus memansukhkan risalah-risalah sebelumnya.

“Sebenarnya dia(Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya)”
Ash Shaaffaat/37:37


وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أَصْبَحَ فِيْكُمْ مُوْسَ ثُمَّ اتَّبَعَمُوْهُ وَ تَرَكْتُمُوْنِيْ لَضَلَلْتُمِ، إِنَّكُمْ حَظِّيْ مِنَ اْلأُمَمِ وَأَنَا حَظُّكُمْ مِنَ اْلنَّبِيِّيْنَ
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, seandainya bangkit Musa di tengah-tengah kalian kemudian kamu mengikutinya dan meninggalkanku sungguh kamu telah tersesat, sesungguhnya kalian adalah bagianku dan aku adalah bagianmu dari para nabi-nabi”
Riwayat Ahmad

3. Risalah yang dibawa adalah untuk semua manusia sampai akhir zaman

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…”
Saba'/34:28

“Katakanlah:”Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua…”
Al A’raaf/7:158

"...وَكَانَ النَّبِيُّ يُـبْعَثُ إِلَي قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ لِلنَّ سِ عَامَّةً "
“…adalah seorang nabi terdahulu diutus kepada kaumnya saja, sedang aku diutus kepada manusia seluruhnya”
Shahihain

"وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَيَسْمَعُ بِي رَجُلٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ لاَ يُؤْ مِنُ بِي إِلاَّ دَخَلَ النَّارَ"
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya tidaklah mendengar dari seseorang dari ummat ini Yahudi dan tidak juga Nasrani kemudian tidak beriman kecuali masuk neraka”
Muslim : Abu Musa al Asy’ari dari Rasulullah


لَيَبْلُغَنَّ هَذَا اْلأَمْرُ مَابَلَغَ اْللَيْلَ وَالنَّهَارَ، وَلاَ يَتْرُكُ اللهُ بَيْنَ مَدَرَ وَلاَ وَبَرَ إِلاَّ أَدْخَلَهُ هَذَا الدِّيْنَ يُعِزُّ عَزِيْزً وَيُذِلُّ ذَلِيْلاَ، عِزًّا يُعِزُّ اللهُ بِهِ اْلإِسْلاَمَ وَذُلاًّ يُذِلُّ اللهُ اْلكُفْرَ

“Perkara ini menjangkau apa yang dijangkau malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan sebuah rumah di satu desa maupun kota ,melainkan akan dimasuki oleh agama ini, yang akan memuliakan orang yang mulia dan menghinakan orang yang hina. Satu kemuliaan yang Allah berikan dengannya agama Islam dan kehinaan yang Allah menghinakan dengannya kekafiran ”
Imam Ahmad, Ibnu Katsir, At Taubah :32~33

4. Memerangi kaum yang tidak bersyahadat/beribadah kepada Allah

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُوْلُوْالاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ فَإِذَاقَالُوْهَا عَصَمُوْا مِنِّى دَمَاءُهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّبِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَىاللهِ

“Aku diperintah memerangi manusia sehingga mereka berkata:”Tidak ada Ilah selain Allah, maka jika mengatakan demikian amanlah dia dariku darahnya dan hartanya kecuali dengan haknya dan perhitungannya atas Allah”
Bukhari Muslim, Tafsir Ibnu Katsir, 2:193

بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيْ السَّعَاةِ بِاالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِيْ تَحْتَ ظِلَّ رُمْحِيْ وَجُعِلَتْ الذِلَّّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِيْ وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Aku diutus menjelang kiamat dengan pedang sehingga Allah disembah sendirian tanpa sekutu dan dijadikan rizkiku dibawah naungan tombakku dan dijadikan hina dan kerdil orang-orang yang menyelisihi perintahku, dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum itu”
Ahmad dan Abu Dawud

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu semata-mata hanya utnuk Allah, dan jika mereka berhenti memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali kepada orang-orang yang zhalim.”
Al Baqarah/2:193


5. Rahmat bagi semesta alam

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)rahmat bagi semesta alam.”
Al Anbiyaa'/21:107

*****

Kewajiban kepada Rasul (Rasulullah Muhammad Saw)

Adalah hal yang mutlak yang harus ada pada diri tiap muslim untuk memahami bahwa Muhammad adalah Rasulullah dan yang beliau sampaikan adalah benar-benar wahyu Allah dan tidak sah ke-Islamannya bila ia tidak mengucapkan syahadat rasul tersebut.

“...Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan kepadanya(Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”
Al A'raaf/7:157

إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كَلاَمُ اللهُ، وَخَيْرَ اْلهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، .....
“Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Firman Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad,….
Ibnu Katsir, An Nisaa’:122

Mengingkari dan tidak beriman kepada Rasulullah serta apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah Saw berarti membatalkan syahadat.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:”Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap yang sebagian yang lain”, serta bermaksud dengan perkataan itu mengambil jalan tengah di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya,…”
An Nisaa’/4:150~151

1. Beriman kepada rasul

“..., bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu...”
Al Hadiid/57:28

2. Mengikuti petunjuk Rasulullah Saw

“Maka demi Tuhanmu, mereka(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhmya”
An Nisaa’/4:65

...فَمَنْ غِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ

“…barangsiapa tidak menyukai sunnahku maka bukan golonganku”
Shahihain

فَمَنْ أَخَذَ بِسُنَّتِي فَهُوَ مِنِّيْ وَمَنْ لَمْ يَأْخُذُ بِسُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ

“Barangsiapa mengambil sunnahku maka dia adalah golonganku, dan jika tidak maka ia bukan dari golonganku”
Ibnu Abi Hatim
“..Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah;…”
Al Hasyr/59:7

3. Taat kepada rasul dan mendahulukan dari yang lain

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah…”
An Nisa’/4:64

“Dan tidak patut...bagi laki-laki yang mukmin dan tidak(pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata”
Al Ahzab/33:36

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling(dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara mereka”
An Nisa’/4:80

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًالِمَا جِئْتُ بِهِ

“Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, tidak dikatakan beriman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti kepada apa yang aku bawa”
Tafsir Ibu Katsir, 4:65

4. Mencintai Rasul atas semua hal

“Nabi itu(hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mu’min dari diri mereka sendiri…”
Al Ahzab/33:6

“Katakanlah:“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya” dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang fasiq”
At Taubah/9:24


كُنَّ مَعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى عليه وسلم وَهُوُ آخِذٌ بِيَدِهِ عُمَرْ بِنْ الْخَطَّابِ فَقَالَ: وَاللهِ يَارَسُوْلَ اللهِ َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ نَفْسِيْ, فَقَالَ رَسُوْلَ اللهِ صلى عليه وسلم لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ، فَقَالَ عُمَرُ: فَأَنْتَ اْلأَنَ وَاللهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ فَقَالَ رَسُوْلَ اللهِ صلى عليه وسلم: آلآْنَ يَا عُمَرُ

“Kami tengah bersama Rasulullah Saw., beliau memegang tangan Umar Bin Khaththab. Umar berkata:”Demi Allah wahai Rasulullah, engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu kecuali kepada diriku. Maka Rasulullah bersabda:”Tidak sempurna keimanan seseorang sehingga aku lebih dicintainya daripada kepada dirinya sendiri. Umar berkata:”Demi Allah sekarang engkau lebih aku cintai daripada kepada diriku sendiri” Rasulullah Saw. Bersabda:”Wahai Umar sekarang(sempurna imanmu)”
Ahmad dan Bukhari

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, tidaklah seorang di antara kalian sempurna keimanannya sebelum aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan manusia seluruhnya”
Shahih Bukhari

5. Menjadikan sebagai teladan

“Sesungguhnya telah ada pada(diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Al Ahzab/33:21

6. Menghidupkan dan membela sunnah-sunnah Rasulullah

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong(agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam berkata kepada para pengikutnya-pengikutnya yang setia: ”Siapakah yang akan menjadi penolongku? ”Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:”Kamilah penolong-penolong agama Allah ”
Ash Shaff/61:14

7. Memperlakukan Rasulullah sebagai Hamba Allah dan Rasul-Nya

لاَتَطْرُوْنِيْ كَمَ أَطْرَتِ النَّصَارَى عِيْسَ بْنُ مَرْيَمْ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلُهُ

“Janganlah kalian memujiku secara berlebihan sebagaimana kaum Nashrani memuji Isa putera Maryam secara berlebihan, sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka panggillah aku hamba Allah dan Rasul-Nya
Tafsir Ibnu Katsir, 4:171

أَيُّهَاالنَّاسُ عَلَيْكُمْ بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ, أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِللهِ, عَبْدُاللهِ وَ رَسُوْلُهُ. وَاللهِ مَا اُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُوْنِيْ فَوْقَ مَنْزِلَتِيْ الَّتِيْ أَنْزَلَنِيْ عَزَّ وَجَلَّ

“Hai manusia jagalah ucapanmu, janganlah sampai syaithan menjerumuskanmu. Aku adalah Muhammad bin Abdullah, hamba Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah aku tidak suka bila kalian meninggikan aku melebihi kedudukanku yang telah ditetapkan Allah kepadaku”
Tafsir Ibnu Katsir, 4:171

8. Berakhlak kepada beliau sesuai perintah Allah
“Hai orang-orang yangberiman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yag lain, supay atidak hapus amalan kamu sedang kamu tidak meyadarinya”
Al Hujaraat/49:2
“…mereka tidak meninggalkan Rasulullah sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadanya mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya…”
An Nuur/24:62
“Janganlah kamu jadikan pangilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain,…”
An Nuur/24:63
“Hai orang-orang yang beriman, apabilakamu mengadakan pembicaraan yagn khusus dengan Rasul, hendaknya kamu mengeluarkan sedekah kepada oarang miskin sebelum pembicaraan itu…”
Al Mujaadilah/58:12

9. Memberikan penghormatan kepada Rasulullah Saw dan bershalawat kepada beliau
“Sesungguhya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Al Ahzab/33:56
10. Mengambil wala’ orang-orang yang berwala’ kepada beliau dan bara’ kepada orang-orang yang bara’ kepada beliau

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir yang mereka berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga mereka…”
Mujaadilah/58:22
“Sesungguhnya penolong-penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan sholat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk kepada Allah…”
Al Maidah/5:56

11. Tidak menjadikan kuburan beliau sebagai masjid(tempat berdoa)

لَعَنَ اللهُ اْليَهُوْدَ وَالنَّصَارَى إِتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ إِشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلَى قَوْمٍ جَعَلُوْاقُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Sesungguhnya Allah melaknat Yahudi dan Nasrani. Mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid. Allah murka sekali kepada suatu kaum yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid”

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :