Selasa, 30 Juni 2009

Mengenal al-quran sebagai petunjuk...

MA’RIFATUL HUDA


“Katakanlah : ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran(Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.”
Yunus/10:109

“Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu, Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah(As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”
Al Baqarah/2:151

Kenyataan bahwa sesungguhnya kebanyakan manusia dalam keadaan tersesat

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179
“…dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu… …dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”
Al Maa-idah/5:49

Kesesatan yang telah lewat
“Katakanlah:”Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”
Ar Ruum/30:42
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”
Al Maa-idah/5:77

Proses kesesatan yang sedang berlangsung
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“…Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan…”
Al An’am/6:119

*****

Faktor penyebab kesesatan manusia

1. Cinta dunia

“Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.”
An Nahl/16:107

a. Panjang angan-angan
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang(kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah(berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”
Muhammad/47:25

“Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan(kosong), maka kelak mereka akan mengetahui(akibat perbuatan mereka)”
Al Hijr/15:3
b. Otak yang menuruti hawa nafsu
“Tetapi orang-orang yang zalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan…”
Ar Ruum/30:29

2. Tidak beriman kepada Allah dan sombong terhadap ayat-ayat Allah
“Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah(Al Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.”
An Nahl/16:104
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(-Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya…”
Al A’raaf/7:146
“Sesungguhnya yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah(Al Qur’an), Kami adakan baginya (syaitan yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyesatkan. Dan sesungguhnya syaitan-syetan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk”
Az Zukhruf/43:36
“Dan katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat yang sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap)perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi(amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu jahanam, disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
Al Kahfi/18:103~106

3. Mengaku beriman tetapi memperalat ayat-ayat Allah demi kepentingannya
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya :”Ini dari Allah”,(dengan maksud)untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu…”
Al Baqarah/2:79
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya dalam membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan:”Ia(yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta kepada Allah, sedang mereka mengetahui.”
Ali Imran/3:78
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang batil dan janganlah kamu menyembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui”
Al Baqarah/2:42

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan(yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka dilaknati Allah dan dila’nati(pula) oleh semua(makhluk) yang dapat melaknati.”
Al Baqarah/2:159

4. Beramal tanpa ilmu
“…Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti(suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga”
Yunus/10:66
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran…”
Yunus/10:36
“Demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada ummat-ummat sebelum kamu, tetapi syetan menjadikan ummat-ummat itu memandang baik perbuatan mereka(yang buruk)…”
An Nahl/16:63

a. Mengikuti nenek moyang yang sesat
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya ; Allah tidak menurunkan satu keterangan pun untuk(menyembah)-Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
An Najm/53:23
“Dan apabila dikatakan kepada mereka :“Ikutlah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab:“(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami“.”(Apakah mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk ?”
Al Baqarah/2:170
Az Zukhruf/43:22~25

b. Mengikuti kebanyakan manusia
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“Katakanlah:”Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertawakallah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”
Al Maidah/5:100

c. Tidak mau mencari ilmu dan mendengar nasehat
“Sesungguhnya binatang(makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apapun.“
An Anfaal/8:22
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179

*****


Dua keadaan yang kontradiksi

Kondisi manusia yang hidup di dunia ini mau tak mau akan selalu berada di salah satu sisi, …antara kebenaran dan kebatilan. Dua hal yang senantiasa melingkupi kehidupan manusia, kalau ia tidak berada di atas kebenaran ia pasti berada dalam kebatilan, begitu juga sebaliknya, dan tidak akan pernah manusia berada di antara keduanya, karena ia pasti tergolong munafik. Tidak pernah dua hal tersebut berkumpul menjadi satu, sebagaimana tidak bisa berkumpulnya timur dan barat, siang dan malam.
Kebenaran akan menyampaikan kepada cinta dan ridha Allah SWT kepada hamba-Nya dan kemudian pemberian rahmat dan syurga-Nya. Kebatilan berlanjut kepada murka dan kebencian Allah dan selanjutnya pemberian adzab dan neraka.


“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan(kekafiran) kepada cahaya(iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya adalah syetan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan(kekafiran)…”
Al Baqarah/2:257
“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an dan di antara mereka ada(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya”
Yunus/10:40
“Apakah sama orang yang berjalan terjungkal atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”
Al Mulk/67:22
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan di sisi Tuhan mereka adalah syurga ‘Adn…”
Al Bayyinah/98:6~8
“Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mu’min), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (dari perbandingan itu?)”
Huud/11:24
“Tiada sama antara penghuni-penghuni neraka dan penghuni-penghuni syurga, penghuni-penghuni syurga itulah orang-orang yang beruntung”
Al Hasyr/59:20

*****

Pilihan Allah bagi manusia adalah kebenaran

“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dari yang mereka persekutukan ”
Qashash/28 :68

Allah mengingkari pilihan manusia yang tidak sesuai dengan ketetapan-Nya, pilihan yang oleh manusia dianggap sebagai kebenaran.
Allah yang telah menciptakan manusia, Allah jugalah yang membuat kebenaran, dan Dia berhak menentukan sesuatu bagi manusia yang pantas diterima manusia yaitu kebenaran, sebagai bentuk keadilan dan rahmat-Nya.
Hanya orang yang berakal dan beriman yang mendapat kebenaran, karena akal untuk berpikir tentang kebenaran dari bukti-buktinya dan ia beriman bahwa kebenaran adalah datangnya dari Allah, maka ia menerimanya

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak(pula) bagi perempuan yang mu ‘min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Raasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata. ”
Al Ahzab/33:36
“Dan barangsiapa menentang Rasul yang sudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatannya yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam jahannam… ”
An Nisaa’/4 :115

*****

Timbangan kebenaran adalah Allah dan Rasul-Nya

Manusia sebagai yang disifati Rabbnya, adalah makhluk yang berbuat aniaya dan bodoh. Maka tidak selayaknya dia membuat timbangan tentang hal yang bermanfaat dan mudharat berdasarkan kecenderungan, kesukaan, kebencian dan kemarahannya. Timbangan itu harus berdasarkan pilihan Allah melalui perintah dan larangan-Nya.

“…Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
Al Baqarah/2:216
“Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
An Nisaa’/4:19
“…maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran”
Al Baqarah/2:186


Sesuatu yang paling bermanfaat secara mutlak bagi manusia adalah ketaatannya kepada Allah secara lahir dan batin. Jika ia taat beribadah dan ikhlas, maka apapun yang tidak disukainya di dalam peribadahannya kepada Allah, pasti kelak akan menjadi kebaikan baginya.
Juga sebaliknya, jika ia tidak taat dalam beribadah kepada Allah, maka apapun yang dicintainya yang menyebabkan dirinya enggan beribadah adalah keburukan bagi dirinya.
Allah Yang Maha Bijaksana, Yang Paling Mengasihi, jika Ia menurunkan sesuatu yang dibenci sesungguhnya itu adalah kebaikan, seperti obat yang pahit dari seorang dokter untuk pasiennya. Datangnya obat yang pahit itu lebih baik daripada tidak ada obat yagn dapat menyembuhkan.

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan…”
Al Hajj/22:78
“…Allah menghendaki kemudahan bagi kamu dan tidak menghendaki kesukaran bagi kamu…”
Al Baqarah/2:185

Andaikan diberi kesempatan untuk memilih tentu manusia tidak mampu mendatangkan kemaslahatan bagi dirinya sendiri, tetapi Allah menangani urusan berdasar ilmu, hikmah dan rahmat-Nya, entah manusia suka atau tidak.
“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya… ”
Al Mu’minuun/23:71

Orang yang mengetahui dan memahami Asma dan Sifat Allah tentu menyerahkan diri dan urusannya kepada Allah dan menentang keinginan dirinya sendiri. Ia akan merasa tenang dengan pilihan Allah dan yakin kebaikan sebagai kesudahannya. Ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul-Nya.


*****

Alasan mengikuti pilihan Allah

1. Allah mengetahui apa yang Dia ciptakan, sebagai Pencipta langit dan bumi, Pengatur dan Pemeliharanya

”Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya. Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata(Lauh Makhfuzh).”
Al An’am/6:59
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan(tujuan) yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan,…”
Az Zumar/39:5
“…dan Dia menetapkan ukuran dengan serapi-rapinya.”
Al Furqaan/25.2
“…tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya, Tuhanku di atas jalan yang lurus.”
Huud/11 :56

2. Pengaturan Allah adalah baik

”Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah, Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik.”
Al An’am/6:57

3. Manfaat dan mudharat dari Allah

“Katakanlah:“Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan(apakah) kita akan dikembalikan ke belakang sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang disesatkan oleh syetan di pesawangan yang menakutkan, dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan):“Marilah ikuti kami” Katakanlah:“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah(yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,…”
Al An’am/6:71

4. Mengikuti petunjuk-Nya adalah perintah Allah

“Dan telah Kami turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab(yang sebelumnya) dan batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…”
Al Maidah/ 5:48

5. Selain petunjuk dari Allah adalah batil

“…maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan(dari kebenaran)?”
Yunus/10:32
“Dan katakanlah :”Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
Al Israa’/17:81

*****

Kebenaran dari Allah, cara mencapainya juga menurut petunjuk Allah


“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Al Baqarah/2:147
“…Katakanlah:“Sesungguhnya petunjuk(yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah…”
Ali Imran/3:73
“…Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk( yang benar)”
Al Baqarah/2:120
“…bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk-petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang batil).. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”
Al Baqarah/2:185
“…dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)…”
Al An’am/6:153
“…dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Al Hajj/22:54
“Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al Qur’an. (Supaya jelas jalan-jalan orang yang saleh) dan supaya jelas(pula) jalan-jalan orang yang berdosa“
Al An’am/6:55

*****

Bentuk petunjuk-petunjuk Allah kepada manusia

1. Ayat-ayat kauniyah

a. Alam
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda(ke-esaan Allah) bagi kaum yang memimikirkan.”
Al Baqarah/2:164

b. Diri sendiri
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?“
Adz Dzaariyaat/51:20~21
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan kejadian diri mereka ?…”
Ar Ruum/30:8
c. Sejarah
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan(rasul-rasul) “
Ali Imran/3:137

d. Perumpamaan-perumpamaan
“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran”
Az Zumar/39:27

2. Ayat-ayat khauliyah/tanziliyah
“…Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”
An Nahl/16:44
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau sekiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”
An Nisaa’/4:82
“(Al Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar-oarang-orang yang berakal mengambil pelajaran”
Ibrahim/14:52


*****


Akal / hati sebagai sarana mutlak untuk mempelajari dan mendapatkan petunjuk Allah

1. Kewajiban manusia untuk menggunakan akalnya
“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat(hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya”
Al Baqarah/2:242
“Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya”
An Nuur/24:61


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur ”
An Nahl/16:78


“ …maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”
Al Hajj/22:46

“ Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan adapula yang kafir ”
Al Insaan/76:3

2. Akal bekerja dengan berfikir, hasilnya adalah ilmu

Al Hasan berkata: ”Ahli ilmu membarengi zikir dengan fikir dan fikir dengan zikir, serta menghidupkan hati mereka, sehingga hati mereka berbicara dengan hikmah”


“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut(kepada Tuhannya”
An Naazi’at/79:26

3. Cara-cara akal berproses untuk mendapat ilmu dan kepahaman

a. Tafakur

Proses berfikir dalam mencari dan menghasilkan ilmu, akumulasi ilmu lalu mencari apa yang belum didapat
Ibnu Qayyim berkata : ”Berpikir adalah menghadirkan dua pengetahuan untuk menghasilkan pengetahuan yang ketiga”


”Apakah mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?…”
Ar Rumm/30:8

b. Tadzakur

Proses menghadirkan ilmu setelah lalai atau menjaga dan menguatkan ilmu yang telah didapat
“Dan orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi…”
Ali Imran/3:191

c. Nazhar / abshar dan Sam’i

Mengarahkan akal dan berkosentrasi pada suatu obyek yang dilihat atau didengar
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan? Dan langit bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan”
Al Ghaasiyah/88:17

”Dan Allah menurunkan dari langit air(hujan) yang dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan(pelajaran).”
An Nahl/16:65

d. Ikhtibar / ibrah

Menyeberang dari suatu tempat ke tempat yang lain menuju obyek yang dimaksudkan
”Allah mempergantikan siang dan malam. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan”
An Nuur/24:44
”Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka ?.. ”
Ar Ruum/30:9

e. Tadabbur

Merenungkan dan memikirkan sebab akibat dari suatu masalah
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ?…”
An Nisaa’/4:82

f. Ta’ammul

Proses mengulang-ulang pemikiran sampai ditemukannya kebenaran dan kepahaman
“…kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Ar Rahman sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan suatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah”
Al Mulk/67:3~4


4. Dengan menggunakan akal manusia bisa menerima ketetapan-ketetapan Allah dan Rasul-Nya

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran…”
Ar Rad’/13:19

“Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal; yaitu orang-orang yang beriman. Sesunggunya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu, dan mengutus seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah dan menerangkan(bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada cahaya…”
Ath Thalaaq/65:10~11


“Allah menganugrahkan al Hikmah(kefahaman yang dalam tentang al Qur’an dan as Sunnah) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia telah benar-benar dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari(dari firman Allah)”
Al Baqarah/2:269

Orang yang berhak untuk mendapatkan hikmah adalah kaum yang menggunakan akal/hatinyanya. Dan hanya orang yang beriman yang dikatakan berakal/berhati, ia bertaqwa kepada Allah, mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan adil, dan menjaga dirinya dari murka Allah.

Kebalikannya adalah orang-orang yang tidak menggunakan akalnya atau dikatakan tidak berakal, karena mengabaikan petunjuk-petunjuk di sekitarnya.

“Dan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya, dan sebagian besar di antara mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah(dengan sesembahan-sesembahan lain)
Yusuf/12105~106


*****

Syarat mendapatkan petunjuk Allah

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
At Taubah/9:115


1. Al Qur’an sebagai tempat mencari petunjuk
“Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu)bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.”
At Takwiir/81:27~28
“Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Al Qamar/54:17

2. Mau mencari ilmu
“…dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Al Hajj/22:54

a. Sunatullah untuk mendapat petunjuk
“Maha suci Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang mau bersyukur.”
Al Furqaan /25:61~62

b. Mengikuti Rasulullah untuk mendapat petunjuk
Katakanlah :“Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya(kitab-kitab-Nya) dan ikutlah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”
Al A’raaf/7:158
“..Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri di antara mereka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka...”
An Nisaa'/4:83

3. Yakin (bisa diperoleh setelah mendapatkan ilmunya)
“Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
Al Jatsiyah/45:20

4. Beriman dan beramal sholeh
“Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”
An Naml/27:77
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya... ”
Yunus/10:9
“Dan Allah menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk…”
Maryam/19:76

5. Ketaqwaan
“Kitab(Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,…”
Al Baqarah/2:2
“Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Al Baqarah/2:282

6. Kesabaran atas musibah
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
At Taghaabun/64 :11

“Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Al Baqarah/2:155~157

7. Kemauan untuk berjihad
“Dan orang-orang yang berjihad untuk(mencari) keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami…”
Al Ankabuut/29.69

8. Istiqamah
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada(agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam rahmat yang besar dari-Nya(syurga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”
An Nisaa’/4:175

Allah menjanjikan untuk memberikan petunjuk bagi hamba yang beramal, semakin berat amalan seorang hamba semakin banyak pula petunjuk dan hikmah/pelajaran yang akan ia dapatkan.
Amalan yang paling berat adalah amal yang istiqamah dan jihad fi sabilillah, maka pertolongan Allah berupa pemberian petunjuk juga lebih besar mengingat beratnya ujian yang didapatkan, bahkan pertolongan tersebut ada yang berupa karamah-karamah dan keajaiban-keajaiban yang datangnya tidak disangka-sangka layaknya mu’jizat yang diberikan kepada para Rasul.


*****

Karakteristik Petunjuk Allah (Al Qur’an)

1. Pengajaran yang diturunkan dari Allah
“Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.”
Asy Syu’araa’/26:192


“Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab(Al Qur’an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya…”
Al An’am/6:114

2. Petunjuk ke jalan yang lurus

“… Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
Asy Syuura/42:52

3. Sangat jelas dan nyata
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tidak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.”
Al Baqarah/2:99
“… Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang batil)…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…“
Al Baqarah/2:185
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bahwa Al Qur’an itu adalah benar,…”
Fushshilat/41:53
“Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata,…”
Al Hajj/22:16
“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang telah diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.”
Al ‘Ankabuut/29:49

4. Penjelasan yang sempurna dan lengkap
“Al Qur’an ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”
Ibrahim/14:52
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab(Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
An Nahl/16:89
“Telah sempurnalah Kalimat Tuhanmu(Al Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil…”
Al An’am/6:115
“Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab,…”
Al An’am/6:38

5. Al Qur’an adalah petunjuk, pelajaran, penerangan
“(Al Qur’an)ini adalah penerang bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Ali Imran/3:138

6. Penyembuh penyakit dada
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyaki-penyakit(yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Yunus/10:57
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk(memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
Al An’am/6:125

7. Terjamin kebenarannya
“…dan sesungguhnya Al Qur’an itu kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya(Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya…”
Fushshilat/41:42~41
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Al Hijr/15:9
“..Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya…”
Al An’am/6:115
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab(Al Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.”
Al Kahfi/18:1

8. Tak akan ada yang mampu untuk menyerupainya
“Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang semisal dengan Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”
Al Baqarah/2:23
“Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat selain Allah; akan tetapi (Al Qur’an) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yagn telah ditetapkan, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. Atau(patutkah) mereka mengatakan:”Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah:”(Kalau benar yang kamu katakan itu) coba datangkan sebuah surat seumpamanya, dan panggillah siapa saja yang dapat engkau panggil(Untuk membuatnya) selain Allah jika engkau termasuk orang yang benar.”
Yunus/10:37~38

*****

Sikap terhadap petunjuk Allah / Al Qur'an

1. Iman
“Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan(Al Qur’an)…”
Al Baqarah/2:41

2. Konsisten & konsekuen
“…dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah,…”
Al Baqarah/2:41
“Dan janganlah kamu campur-adukkan yang haq dengan yang batil,…”
Al Baqarah/2:42
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram” untuk mengada-ngadakan kebohongan terhadap Allah…”
An Nahl/16:116

3. Iman total / tidak pilih-pilih
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Allah dan rasul-rasul-Nya dan mereka menghendaki untuk memisahkan antara Allah dan rasul-rasul-Nya, dan mereka berkata,”Kami beriman kepada sebagian dan kami ingkar sebagian”, dan mereka menghendaki jalan di antara yang demikian itu(iman atau kafir). Mereka itulah orang-orang yang benar-benar kafir…”
An Nisaa’/4:150

4. Beberapa adab terhadap Al Qur’an
a. Tidak tergesa dalam membacanya
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk(membaca) Al Qur’an karena hendak cepat-cepat menguasainya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya(di dadamu) dan (membuatmu pandai)membacanya. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.”
Al Qiyaamah/75:16~19

b. Istiadzah
“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.”
An Nahl/16:98

c. Mendengar baik-baik, memperhatikan dan tenang
“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
Al A’raaf/7:204

d. Sujud
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Maryam/19:58

“...Sesungguhnya orang-orang yang diberi pangetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, maka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.”
Al Israa’/7:107

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat(Kami), maka mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.”
Al Sajdah/32:15

e. Imannya bertambah apabila mendengar Al Qur’an dibaca
“…dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, maka bertambahlah iman mereka…”
Al Anfaal/8:2

*****


Doa untuk mendapatkan petunjuk, dalam riwayat Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah

اَللهُمَّ اِ نِّىاَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالـتُّقَّ وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنَى
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, kesucian diri dan kekayaan jiwa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :