Sabtu, 14 Maret 2009

Puisi, Anak seorang Sang terroris.

Puisi, Anak Seorang Terroris

Ayah…

Oh Ayah
Engkau bekerja dengan giat
Demi masa depan anak mu
Dan sesuap nasi

Oh Ayah
Engkau mendidikku
Supaya menjadi 
Orang yang berguna


Ayah
Kini telah datang sebuah kisah
Yang menjadi nostalgia buatku
Nostalgia baru  

Ayah
Apabila aku mengingat kisah itu
Aku seakan-akan mau menangis
Tetapi tidak mampu

Ayah
Kini hujan mengalir deras diluar
Bersama mengalirnya air mataku
Apabila mengingat kisah tersebut 

Ayah 
Kini kau sendiri di balik
Jeruji besi yang dingin
Aku berharap kau tabah

  Ayah
  Sekarang kau tidak bebas
  Tidak bebas seperti kemarin
  Tidak bebas seperti Dulu
  Ya Allah…
  Ku mohon do’a
  Supaya ayahku tabah menghadapi 
Ujian ini

  Ayah
  Kini hanya terdengar iba
  Tidak lagi kudengar suaramu
  Hanya kenangan yang lalu
  Ya Allah
Tidak dapat kubayangkan
Bagaimana perasaan Ibu

  Ayah 
Kau telah memberiku nama yang baik
Kau telah mendidikku dengan baik
Insya Allah itu semua berfaidah

   
Ayah 
Kini air mataku berderai
Mengingat kisah lalu

  Ayah
  Aku berusaha 
Tetap tegar mengahadapi 
Segala rintangan yang menghadang

  Ayah
  Aku akan belajar
  Supaya nanti
  Menjadi orang berguna 

Ayah
Kini kau tiada di sisiku
Tetapi tetap ada di hatiku
Namamu akan kukenang
Senyummu selalu terbayang di mataku
Wajahmu selalu terbayang di ingatanku
  Ya Allah… 
  Kumohon do’a
  Semoga kedua orangtuaku
  Selamat di dunia dan di akhirat

Ayah…
Aku bangga menjadi anakmu
ANAK SEORANG TERORIS !

   
  Asmaa’
  10 Desember 2002



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :