Jumat, 17 April 2009

BENARKAH ANDA INGIN SUAMIMU HARMONIS?


BENARKAH ANDA INGIN  
 SUAMIMU HARMONIS?


 Andaikan saya bertanya kepadamu, hai istri yang terhormat ! : “Benarkah Anda menginginkan suamimu bahagia?”, niscaya Anda segera menjawab : “Ya”. Pasalnya pengakuan tak lebih dari sekedar lidah tak bertulang, sedangkan upaya membahagiakan suami tidak akan terealisir hanya dengan ucapan, tapi harus diwujudkan dengan tindakan serta usaha, sementara tindakan berkorelasi signifikan dengan kepribadian dan kesiapan serta persiapannya. Oleh karena itu, sejauh ketulusan pribadi dan keterlibatannya dengan Robb-nya, sejauh itu pulalah pengorbanan terus-menerus dan usaha mati-matian demi membahagiakan suami diupayakan, sebab tindakanmu tidak hanya berhubungan dengan suami, bahkan kepada Alloh l Sang Pencipta, tidak semata-mata hubungan timbal-balik antara dirimu dan suamimu, dengan kata lain manakala suamimu mengurangi quota hakmu, kamu akan berbalik menyikapi seperti halnya sikap suamimu. Akan tetapi iman yang meyakini janji Alloh dengan keharmonisan di dunia dan kebun surga di akhirat kelak, merupakan faktor pendorong tiada taranya, namun sikap demikian tidak direfleksikan kecuali oleh kepribadian istri sholihah yang didambakan setiap pria untuk dijadikan istrinya. Di mana kualifikasinya antara lain :  
1) Tatapan matanya hanya tertuju kepada suaminya, ia menyukai suaminya, tidak memandang selain suaminya, ia tidak membanding-bandingkan dengan yang lain dan tidak mendambakan atau tidak menyukai selain suaminya.
2) Istri hanya berada di rumahnya dan meminimalisir keluar rumah kecuali sangat darurat.
3) Istri bersegera damai kepada suaminya meski dalam kondisi dizholimi lantaran mengamalkan hadits : 
« أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ؟ الْوَدُوْدُ ، الْوَلُوْدُ ، الْعَوُوْدُ الَّتِيْ إذَا ظُلِمَتْ قَالَتْ : هَذِهِ يَدِيْ فِيْ يَدِكَ لَا أَذُوْقُ غُمْضًا حَتَّى تَرْضَى » ‏
“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang wanita-wanita penghuni surga? Mereka itu amat penyayang, banyak anak, menguntungkan suami. Jika dizholimi ia berkata dengan nada lembut : “Ini tanganku berada di genggaman tangaanmu, sedangkan aku tak kuasa memejamkan mataku hingga Anda menyukaiku.”  

4) Amat mengutamakan terpenuhinya hak suami, mengurus putra-putrinya, mendidik mereka dengan baik hingga di mata umum dinilai tak pernah menyia-nyiakan hak.  
5) Ia sangat menyukai keindahan karakter serta perangainya hingga suaminya tak pernah melihat padanya selain tampak indah, penampilannya indah, baunya harum, tutur katanya lembut dan tindak-tanduknya serba elok.

6) Ia menghindari kesan tak menyenangkan baik ketika di hadapan suaminya maupun saat suami sedang pergi. Makanya wanita bijak mengupayakan agar suami tak pernah melihat darah haidh atau nifas, tidak muntah, atau buang air kecil, atau buang air besar di depannya dengan dalih kebebasan kedua belah pihak, sebab dengan sikap itu bisa-bisa suami menjauh dari sang istri.  
7) Ia senantiasa menghindari penampilan tidak cantik sebab ia sadar bahwa wanita harus merangsang selera suami, di samping itu wanita memang diberikan fitrah senang berhias dan mempercantik diri.
8) Penghormatan sang istri kepada suami merupakan keluhuran yang membahagiakan suami dan menyenangkan hatinya.  
9) Berusaha menjadi ahli dalam masak-memasak, rapi, bersih baik dirinya maupun putra-putrinya dan juga rumahnya. 
10) Bijak lagi serasi dalam bersikap, bertutur kata dan ketika membutuhkan sesuatu.
11) Sabar mengemban tanggungjawab rumahtangga dengan keberanian dan cakap.
12) Termasuk yang membuat bahagia dan menggembirakan hati suami mengucapkan kata “selamat jalan” di depan pintu saat suami keluar rumah dan menyambut kedatangannya seraya mengucapkan “selamat datang” ketika suami masuk rumah, di samping bersyukur atas kedatangannya dan senantiasa mendoakan untuk kebaikan suami.  
13) Sedangkan wanita yang menginginkan suaminya bahagia sudah barang tentu ia selalu mentaatinya dan tidak memprioritaskan seorangpun selain suaminya, sebab hanya dengan demikian Alloh menyukainya, dan menjaminnya dengan surga, ini yang pertama. Kemudian menyenangkan suaminya, membahagiakannya, bahagia bersama suami, menciptakan suasana hidupnya bersama suaminya senantiasa penuh cinta-kasih serta saling pengertian, membahagiakan anak-anaknya dan bermanfaat bagi masyarakat melalui usaha membangun keluarga sukses lagi harmonis.
14) Wanita yang menginginkan suaminya bahagia tak pernah mengucapkan kata-kata lantang di hadapannya dan tidak cemberut, meski dengan serta-merta suami menyakitinya namun justru istri meresponnya dengan jabat tangan, kata maaf dan tetap berlaku baik kepadanya. 

Bagaimana mengambil hati suami?  
 
 Sungguh istri yang cakap berdiplomasi dialah yang mampu bersikap secara tepat apapun posisi, situasi dan kondisinya. Ia amat memahami perasaan serta emosi suami jauh sebelumnya tanpa mengurangi sedikitpun fitrah serta karakter kewanitaannya. Apapun situasi dan kondisinya ia senantiasa tampil beda dan aktual dalam hidup dan kehidupannya.
 Tutur kata manis sebagai ciri khas keindahannya, senyum ceria lagi cantik, aroma wangi nan memukau. Sementara gaun elok disertai belaian lembut pada kepala sang suami merupakan kebahagiaan tersendiri, di samping pilihan perhiasan serasi, bersahaja namun simponi juga membuat suasana cerah. Kalau Anda sanggup bersikap demikian, Anda tidak hanya mampu mengambil hati suami, bahkan sepenuh hatinya telah Anda miliki. Percayalah bahwa surve telah membuktikan itu.

Apa yang tidak disukai suami  

1) Istri pembangkang, tak pernah hormat dan mentaati suami, lebih-lebih saat di hadapan orang lain.
2) Boros dan menghambur-hamburkan dalam beberapa hal yang tidak penting, khususnya pakaian dan bersolek.
3) Sering menggerutu dan komplain.
4) Hanya berkisar pada hal-hal tak berbobot atau bodoh pola pikir, bicara dan pusat perhatiannya.  
5) Mengabaikan keindahan dirinya di hadapan suami, namun bersolek di hadapan yang lain.
6) Berlebihan memuliakan keluarganya, akan tetapi amat mengabaikan keluarga suaminya.
7) Sering dusta, padahal sikap ini menghilangkan keparcayaan suami terhadap istrinya. 
8) Menyanjung lelaki lain di hadapan suami karena menyinggung perasaannya, boleh jadi memicu kecurigaannya. 
9) Ada hal lain yang dibenci suami bahkan dimurkai Alloh l dan menyebabkan istri masuk neraka!! 

 Dalam hadits disinyalir : 
« ... رَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطٌّ أَفْظَعَ ، وَ رَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ قَالُوْا : بِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ، قَالَ : بِكُفْرِهِنَّ ، قِيْلَ : أَ يَكْفُرْنَ بِاللهِ ؟ قَالَ : بِكُفْرِ الْعَشِيْرِ وَ كُفْرِ الْإحْسَانِ ، لْوْ أَحْسَنْتَ إلَى إحدَاهُنّ الدّهْرَ ثُمّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئاً قالَتْ : مَا رَأَيْتُ خَيْراً مِنْكَ قَطّ»
“ … tak pernah aku lihat neraka lebih buruk daripada sekarang, aku menyaksikan mayoritas penghuninya perempuan”. Lantas para sahabat bertanya : “Mengapa demikian wahai Rosûlulloh?”. Lalu beliau menjawab : “Mereka tak tahu diuntung”, lalu beliau ditanya lagi : “Apa mereka kafir kepada Alloh?”. Beliau menjawab : “Mereka menutup mata kebaikan dan jasa suami, sekiranya anda berbuat baik kepada salah satu di antara mereka sepanjang usianya kemudian ada sedikit saja yang tidak ia inginkan dari dirimu, niscaya mengatakan : “Aku tak pernah merasakan sedikitpun kebaikan darimu”.”  

10) Mengungkap rahasia yang terjadi antara suami-istri khususnya perihal keluarga dan lain sebagainya.  

Catatan :  

 Pernah saya membaca buku, tentang suami yang punya istri lekas marah hanya karena faktor sepele. Ketika ia mencapai puncak kemarahannya dan keranjingan, suami memukul kedua pundaknya, dadanya atau punggungnya, lalu berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk, membaca fatihah, membaca tiga macam ta´awwudz tiga kali, ternyata kiat ini mampu mengusir gangguan dari dalam hatinya, kemudian wanita itu menjadi tenang. Wallôhu a´lam .  


PAHALA ISTRI SHOLIHAH

  Apa yang sudah dijelaskan di depan kita memperoleh kesan bahwa betapa istri sholihah mencurahkan segenap energinya secara maksimal dan memberikan pengorbanan yang sangat besar untuk menjadi istri yang sholih. Lalu apa pahala setimpal baginya? 
 Yang paling prioritas bagi kehidupan suami-istri adalah proses memperoleh pahala besar, sedangkan ketaatan wanita kepada suaminya bernilai jihad, bahkan yang menjadi idaman wanita yang mentaati suaminya adalah pahala luar biasa dengan kategori jihad dijalan Alloh l sebagaimana disinyalir hadits tentang wanita yang datang kepada Nabi n yang telah disebutkan di depan.  
 Tegas sekali bahwa dambaan istri sholihah adalah pahala besar di dunia dan akhirat. Di dunia sudah disayang suami, hidup harmonis dan terhormat di tengah-tengah masyarakat. Adapun di akhirat selamat dari siksa teramat pedih yang sudah diancamkan Alloh l buat istri yang nista. Makanya istri sholihah akan masuk surga yang belum pernah terlihat mata, belum pernah telinga mendengar dan belum pernah terlintas dalam hati manusia, sementara yang lebih indah dari itu bahwa dirinya akan menjadi bidadari tercantik dan bermata indah menawan di surga kelak.
 Banyak hadits tentang pahala istri sholihah, di sini akan dikemukakan sebagian agar hatimu menjadi tenteram untuk menyongsong janji Alloh dan memotifasi Anda mencurahkan pengorbanan semaksimal mungkin serta kesabaran dalam rangka membahagiakan suami. Mohonlah kepada Alloh l agar melapangkan hatimu untuk meraih keharmonisanmu dan suamimu di dunia dan akhirat .

 Dari Abî Amâmah berkata : “Telah datang kepada Nabi n seorang wanita bersama dua anaknya yang masih kecil, yang satu masih dalam kandungan dan yang lain dipandunya, lantas Rosûlulloh n bersabda :  
« حَامِلاَتٌ مُرْضِعَاتٌ رَحِيْمَاتٌ لَوْلَا مَا يَأْتِيْنَ إِلَى أَزْوَاجِهِنَّ دَخَلَ مُصَلِّيَاتُهُنَّ الْجَنَّةَ»
“Wanita-wanita hamil, menyusui lagi kasih sayang kepada anak-anaknya, sekiranya mereka tidak menutup mata kebaikan suaminya, begitu juga yang menegakkan sholat, niscaya masuk surga.”  
  « إذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: اُدْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ »
“Apabila seorang wanita menegakkan sholat wajib lima waktu, berpuasa Romadhôn, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, niscaya dikatakan kepadanya : “Masuklah kamu kedalam surga dari pintu manapun kamu sukai.”  
« اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ‏»
“Dunia ini kenikmatan dan sebaik-baik kenikmatannya wanita sholihah.”  

Opini :

 Manakala matahari terbenam dan dunia gelap-gulita, ketika itu wanita sholihah menjadi pelita penerang hati suaminya. Apakah Anda termasuk dalam kategori itu wahai istri?
 Istri sholihah laksana perbendaharaan bagi sang suami, dari situ ia menemukan mutiara-mutiara baru. 
 Sesuata paling indah yang dimiliki istri sholihah adalah putih bersih hatinya.
 Musim semi berkonotasi dengan kebun raya, kebun raya menumbuhkan bunga-bunga penghasil madu. Hendaklah istri-istri sholihah itu Anda ciptakan dari madu.  
 Istri sholihah perbendaharaan yang didambakan setiap orang, berbahagialah orang yang menggapainya.
 Istri sholihah lebih jitu untuk membangun, mengangkat martabat dan keharmonisan umat daripada para penasehat dan panglima.
 Wanita sholihah sebagai indikasi betapa tinggi daya cipta Alloh Sang Pencipta.
 Istri sholihah lebih berfaedah bagi keluarganya daripada seribu buku dalam lembaga pendidikan dan kehidupan suami-istri.
 Istri sholihah membuat suaminya berbulan madu terus-menerus.


Enam indikasi istri sholihah :  

1) Kebaikannya semata-mata lantaran takut kepada Alloh l . 
2) Ia mempunyai perbekalan berupa kepuasan apapun yang dikaruniakan oleh Alloh l.
3) Perhiasannya adalah kederwanannya dengan apa yang ia miliki semata-mata untuk Alloh l.
4) Ia punya type sanggup melayani suami secera proporsional atas dasaar mencari keridhoan Alloh l.
5) Ia punya type siap mati lantaran antosias dengan perjumpaan kepada Alloh l.
6) Kebanggaannya adalah rasa tawadhu´ di hadapan Alloh l.

• Istri sholihah kebaikannya disupplai dari dua sumber yakni memiliki kemampuan menjaga kehormatan dirinya dan integritas .
• Istri sholihah kelihatan jati dirinya saat dihadapkan pada berbagai bentuk fitnah, cobaan, penderitaan bertubi-tubi dan krisis serta problematika.
• Istri sholihah amat mencintai suaminya .
• Istri sholihah bersolek untuk suaminya melalui karya seninya dan kebijakan tutur katanya.
• Istri sholihah sosok brillian hingga mampu memahami kejeniusan suaminya namun tak mengerti kekurangan dan kesalahan suaminya.Istri sholihah menerima suaminya sepenuh hati demi mencapai kestabilan jiwa suami, sedangkan suami menerima kestabilan jiwanya lantaran istrinya yang sholihah.  
• Istri sholihah adalah wanita yang sadar bahwa missi kehidupannya menciptakan suasana keharmonisan sang suami.
• Istri sholihah membicarakan kebaikan suaminya, banyak berkorban demi keharmonisan rumahtangganya dan tidak bertutur kata kecuali kebenaran. 
• Tak sedikitpun awan mendung di dunia ini kuasa menutupi senyuman istri sholihah buat suaminya.  
• Keharmonisan istri sholihah tak pernah surut lantaran membahagiakan dan mengharmoniskan suaminya. 
• Airmata istri sholihah lebih berharga daripada seluruh darah istri busuk.
• Sikap istri sholihah senantiasa menyenangkan suaminya dan sabar merespon apapun sikap suami yang tak menyenangkan.  
• Istri sholihah merupakan bunga rumah yang harum. Rumah tanpa istri sholihah bagaikan pot tanpa bunga dan botol tanpa minyak wangi.
• Istri sholihah sangat mengrti suaminya di saat suami tidak mengerti dirinya sendiri.
• Ketika menyadari suaminya dalam kesedihan, istri sholihah berusaha setulus hati merubah kondisi dari pesimis menjadi optimis, dari derita menjadi bahagia, dari carut marut menjadi enjoy, dari papa menjadi cukup dan dari suram menjadi hening.
• Istri sholihah makhluk paling indah di antara makhluk-makhluk Alloh di permukaan bumi.  
• Istri sholihah tidak mendengar meski tidak tuli, ia tidak melihat meski tidak buta dan ia tidak berbicara meski tidak bisu. Sungguh apa yang diperbuatnya semata-mata lahir dari hatinya yang bersih bukan reaksi sesaat.
• Wanita yang paling banyak senyum kepada suami adalah istri-istri yang sholih, oleh karenanya giginya bagaikan permata yang terpancar dari cahaya hatinya. 
• Istri sholihah adalah satu-satunya wanita yang mampu membuat keluarganya dan keluarga suaminya sama-sama mencintainya.
• Istri sholihah adalah kunci rumah yang kita pakai membuka surga dunia.
• Tutur kata istri sholihah adalah madu murni yang jernih. 

Seakan di bawah lesannya ada Hârût meludahkan untaian kata luar biasa
Diamnya seakan bidang-bidang taman yang penuh bunga

• Istri sholihah mengutamakan keluarganya dan mendahulukan suaminya sebelum dirinya sendiri.
• Cemburu pada wanita sholihah adalah amanat sedangkan tuduhan miring rekayasa sebagai perbuatan tercela.
• Istri sholihah menyebar gula dalam setiap tutur kata di depan suaminya dan memisahkan garam dari setiap tutur katanya.
• Istri sholihah dicintai suaminya sebab keluhuran budinya membuatnya tentram, pesonanya membuatnya harmonis dan senyumannya sebagai konpensasi jerih payahnya.
• Istri sholihah membelanjakan hartanya menurut kesanggupan nafkah sang suami bukan diukur menurut standard kebutuhannya.
• Istri sholihah ceria berseri-seri, dengan kata lain suaminya senag memperhatikan lantaran menyenangkan, ketika sang suami menatapnya, ketika itu pula merasakan sejuknya pandangan. 
• Istri sholihah adalah bunga mekar di taman yang benar-benar nyata, sedangkan manusia atau anak Adam berada di sekitarnya, ia adalah bunga yang indah lagi harum, namun juga berduri guna melindungi dirinya.
• Wahai istri yang mulia, … Apakah Anda begitu? Jika memang jawabnya “Ya”, maka berbahagialah suamimu yang telah menggapai permata berharga. Saya berharap kepada Alloh agar berkenan memperbanyak jumlah istri-istri sepertimu, lebih-lebih di era di mana istri sholihah laksana mata uang yang sulit didapat, ia sedang didambakan setiap lelaki. Jika Anda menjawab “Tidak”, (naûdzu bil -llâh min dzâlika), bersiap-siaplah karena krisis dan problem yang tak berkesudahan menghadangmu cepat atau lambat.

 Karena logika mengatakan bahwa : 1 + 1 = 2, mustahil 1 + 1 = 3 kecuali menurut persepsi keblingernya istri celaka, misalnya :  
 Dua orang pasien dengan penyakit yang sama pergi ke dokter, setelah diperiksa, maka dokter menentukan obatnya. Lantas dokter bilang : “Jika Anda berdua ingin sembuh harus meminum obat tersebut secara teratur”. Lalu kami katakan kepada pasien yang pertama : “Minumlah obatnya hingga Anda sembuh dari sakit”. Lantas ia menjawab : “Saya tidak percaya bahwa obat itu akan menyembuhkanku”. Ia tidak mau meminum obatnya lalu mati lantaran penyaki tersebut.
  Kepada pasien yang kedua kami katakan : “Anda mesti meminum obat itu”. Lalu menjawab : “Saya percaya bahwa obat ini akan menyembuhkanku dari sakit insyâal -llôhu, namun aku tak suka obat itu karena pahit”, lantas ia mati lantaran penyakit yang dideritanya. 
 Mana di antara dua pasien yang terbaik? Yang pertama ataukah yang kedua? Tak ada bedanya antara yang pertama dan yang kedua, sebab dampaknya sama saja yakni kedua-duanya mati dengan sebab penyakit yang sama. Maka dari itu aku katakan wahai istri yang mulia … :  
 Wanita pertama tak pernah menghiraukan nasehat baik dari dekat maupun dari kejauhan sebagaimana aku sebutkan di depan, karena hidupnya hanya menuruti keinginannya sendiri, ia hanya menuruti kecenderungannya yang buruk, akibatnya Alloh menimpakan kepadanya bencana, maka sengsaralah dirinya dan menyengsarakan suaminya.
 Wanita yang kedua memperhatikan nasehat, ia tertarik padanya, memujinya, sebab ia tahu bahwa nasehat itu baik, ia menganalisa bahwa nasehat itu menguntungkan kebahagiaan dirinya dan suaminya. Namun nasehat itu dirasa berat. Nasehat itu menjadi beban dirinya, memerlukan kesabaran dan pengorbanan. Oleh karena itu ia tidak melaksanakan sedikitpun nasehat itu, hidup serta kehidupannya berjalan menurut tradisi dan kebiasaan saja, maka akibat serta dampak yang menimpa kedua wanita itu sama saja, mereka berdua tidak merefleksikan karakter istri sholihah.  
 Mengerti sesuatu tidak bisa merubah kondisi sedikitpun jika tidak diwujudkan dengan perbuatan, demikian juga antusias dan semangat sesaat. Oleh karena itu mengikuti keinginan belaka adalah kesalahan dan kesia-sian.  
 Wahai istri yang mulia, bukanlah aib Anda melakukan kesalahan, namun aib adalah tidak menjadikan kesalahan pertama sebagai pelajaran untuk menghindari terulangnya kesalahan. Jika Anda mengulang kesalahan yang sama, saya menghimbau agar Anda banyak-banyak mohon ampun kapada Alloh l dan bersegeralah memperbaiki jalinan hubungan dengan suami.  


BERBUAT BAIK KEPADA SUAMI
DAN MENGAMBIL HATINYA

 Umumnya yang membahagiakan suami, manakala sang istri tidak mencari-cari masalah dan mempunyai i´ tikad baik untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin, pasalnya kebanyakan problimatika suami-istri bisa diselesaikan melalui tutur kata yang lembut, atau kata maaf, atau dimulai dengan pelukan antara suami-istri.
 Sebenarnya sangat baik saat timbulnya problimatika rumahtangga, kemudian istri segera berdamai dengan suaminya sebelum masalah menjadi besar dan semakin kompleks. 
 Wanita bijak melalui kepiawaiannya ia sanggup mengendalikan suasana panas lagi tegang agar menjadi tenteram lagi rileks, baik dengan tutur kata yang lemah lembut maupun sikap yang bijak.
 Sama saja baik sang istri yang berlaku zholim atau dizholimi, maka seyogyanya kedua belah pihak antara suami-istri senantiasa berdamai, atau istrilah sebaiknya yang cakap untuk menyelesaikan serta memecahkan masalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
1) Wanita lebih gemar mensukseskan kehidupan suami-istri dan lebih maslahat untuk itu.
2) Pria lebih kasar daripada wanita, sementara wanita dengan kelembutannya dan simpatinya lebih sanggup meminimalisir masalah.
3) Karakter dan fitrah wanita cenderung mengalah, rendah hati dan gemar mengambil hati pria.
4) Pria biasanya lebih dominan bersikap keras kepala daripada wanita, sekiranya wanita menunggu-nunggu agar suami terlebih dahulu berdamai dan menyelesaikan masalah, itu terlalu berlarut di samping masalah menjadi semakin kompleks.
5) Biasanya usia istri lebih muda daripada suaminya, ditinjau dari segi umur hendaklah yang muda menghormati yang lebih tua dan yang muda lebih dulu memulai damai.
6) Rosûlulloh n memerintahkan kita mendengar dan mentaati pemimpin, sedangkan sang suami adalah pemimpin bagi istrinya, otomatis istri mesti berlaku hormat dan memuliakan. 
7) Istri sholihah menyadari bahwa bersegera damai membuat dirinya lebih terhormat dan istimewa di sisi Alloh l berdasarka hadits : 
« لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِيْ يَبْدَأُ بِالسَّّلَامِ » ‏
“Tidak halal bagi seorang muslim bersikap cuek terhadap saudaranya lebih dari 3 hari, mereka berdua berpapasan lalu saling berpaling ke belakang, padahal yang takbaik di antara mereka berdua adalah yang lebih dulu berdamai.”  
« أَطْوَعُكُمْ لِلَّهِ الَّذِيْ يَبْدَأُ صَاحِبَهُ بِالسَّلَامِ »
“Orang yang paling taat kepada Alloh adalah yang lebih dulu berdamai kepada saudaranya.”  

 Suami berkewajiban menghargai serta menyambut baik bergegasnya istri untuk berdamai, tidak justru berlagak sombong dengan pelanggaran dosa, seringkali lelaki bersikap keras kepala, sukanya cuma menjatuhkan dan menghinakan, (meskipun ini kesalahan sikap dan kebodohan sang istri juga pasalnya ia tahu bahwa itu salah). Semoga Alloh memperbaiki Anda … hai suami muslim, mestinya cukup Anda mengatakan pada istrimu : “Tak mengapa wahai kekasihku, saya tahu bahwa Anda tak akan mengulangi kesalahan yang sama, sebab Anda adalah istri sholihah”. Di sampng itu hendaklah suami segera menyambut baik sikap istrinya dan memuliakannya lantaran sikap baiknya. Maka sikap toleransi dan segera menyambut baik merupakan akhlak yang bagus dan mulia, sedangkan berkeras kepala dan tidak menyambut baik sikap damai yang dilakukan istri sebagai akhlak yang buruk lagi tercela.
 Imam Syafi´î v berkata : “Siapapun yang seharusnya marah namun tidak marah berarti dia himar dan barangsiapa disenangkan namun tidak menyambut baik berarti dia setan”.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan nasehat anda :